Usai Menikmati Adegan Persetubuhan, PNS Jabar yang Video Panasnya Tersebar Trauma, Penyebar Guru SMK
Oknum yang terdapat dalam video panas PNS Jabar mengaku trauma usai menikmati adegan persetubuhan.
"Keduanya menjalin hubungan gelap selama hampir setahun," ujar Harry.
Kepada penyidik yang memeriksanya, RIA mengaku menyebarkan rekaman video asusila mereka karena cemburu dan sakit hati.
RJ memutuskan hubungan gelap mereka dan RIA tak terima.
"Itu dilakukan RIA Agustus 2019. Tersangka mendistribusikan dua konten video adegan suami-istri mereka ke Faceboook dan grup WhatsApp," kata Harry. "Dia (pelaku) hanya ingin meminta hubungannya balik sama yang bersangkutan (RJ). Karena tadinya sudah satu tahun lalu mereka berhubungan kemudian putus."
Di media Facebook dan WhatsApp, konten syur menyebar dengan cepat dan menjadi viral setelah akun twitter "Hi***" ikut menyebarkannya pada 14 September.
Baca: Tragis, Kronologi Ambulans Lingkungan Kecelakaan Saat Mengantar Jenazah, Semua Orang di Mobil Tewas
Baca: Menyayat Hati, Jasad Wanita Ditemukan dengan Kondisi Hampir Melahirkan, Kepala Janin Sudah Keluar
Terus Tertunduk
Saat ditemui di Mapolda Jabar, kemarin, RIA tak berbicara satu patah kata pun.
Laki-laki mesum itu sudah mengenakan pakaian tahanan. Ia hanya menunduk saat sejumlah wartawan foto mengabadikan wajahnya.
Polisi menjerat RIA dengan Pasal 45 ayat 1 jo Pasal 27 ayat 1 UU tentang Informasi dan Transaksi Elektroni (ITE). Polisi juga menerapkan Pasal 14 ayat 1 dan Pasal 15 UU No 1 tahun 1946 tentang peraturan hukum pidana.
Ancaman hukumannya penjara paling lama enam tahun dan atau denda paling banyak Rp 2 miliar.
Harry mengatakan, sejumlah barang bukti sudah mereka amankan. Antara lain satu stel pakaian seragam ASN, pakaian dalam wanita, ponsel, memori ponsel, akun Google drive, dan mobil sedan putih yang diduga kuat adalah mobil yang digunakan para pelaku melakukan tindak asusilanya.
Harry mengatakan, RJ tak mengetahui saat RIA merekam kegiatan asusila mereka di dalam mobil. Itu sebabnya, RJ tidak menjadi tersangka.
Menurut Harry kondisi RJ masih trauma. "Ia masih syok," ujarnya.
Prihatin
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengaku sangat pritihatin dan menyesalkan tindakan asusila yang dilakukan oknum guru honorer di Purwakarta ini.