Ternyata Mahasiswa yang Dikeroyok Polisi saat Unjuk Rasa Sumut Hafal 30 Juz Alquran, Ini Kondisinya
Seorang mahasiswa beralmamater Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UINSU) dikeroyok polisi.
Keterangan Polisi
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto memberikan keterangan usai penanganan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Sumut yang berakhir ricuh, Selasa (24/9/2019).
Dadang mengatakan bahwa untuk penanganan unjuk rasa telah dimulai pukul 11.00 WIB.
Kemudian pukul 15.00 WIB sudah mulai dorong-dorongan hingga pagar dirusak.
"Mereka berusaha untuk naik pagar kami tertibkan agar tidak anarkis. Tiba-tiba ada pelemparan-pelemparan kami sudah bertahan, akhirnya karena untuk menjaga kondusifitas wilayah, kita lakukan upaya paksa dengan menembakkan water canon," kata Dadang.
"Hingga pukul 18.25 situasi kondusif. Untuk kendaraan rusak ada 7 kendaraan dinas roda empat. Beberapa pelaku provokator sudah kita proses nanti perkembangan saya sampaikan. Jangan ada hoaks tidak ada yang meninggal dunia. Semuanya dalam keadaan baik. Korban pihak Polri masih diidentifikasi," sambungnya.
Dadang menjelaskan kedepan semoga pelaksanaan unjuk rasa berjalan dengan tertib.
Ia mengimbau agar dalam menyampaikan pendapat boleh, tapi lihat aturan.

"Kita harapkan Medan kondusif tidak terjadi apa-apa. Situasi saat ini baik dan lancar dan tinggal pembersihan," tuturnya.
Soal mahasiswa yang diamankan, apakah mahasiswa semua?
"Nanti kita sampaikan," ujarnya.
"Untuk 7 unit kendaraan yang rusak akan dilakukan olah TKP dan ditemukan para pelaku yang akan bertanggungjawab," tutup Dadang.
Ditunggangi DPO Teroris
Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto menyampaikan bahwa dari hasil penelusuran tim, bahwa kegiatan penyampaian pendapat yang dilakukan oleh mahasiswa ditunggangi oleh salah seorang DPO kasus teroris.
"Inisial RSL, saat ini yang bersangkutan sudah ditangkap dan kemungkinan akan dikirim ke Densus 88 Mabes Polri," kata Irjen Pol Agus Andrianto, Selasa (24/9/2019) malam.