"Perang" Kalimat Lucu di Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa

Polwan memegang karton bertuliskan beragam kalimat yang menyejukkan sambut kedatangan ribuan mahasiswa yang berunjukrasa di kantor Gubri.

Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Hendra Efivanias
Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas dan sekolah tinggi di Riau melakukan unjuk rasa di depan kantor Gubernur Riau, Kamis (3/10/2019). (www.tribunpekanbaru.com/Doddy Vladimir) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Ribuan mahasiswa mengepung Kantor Gubernur Riau, Kamis (3/10/2019).

Mahasiswa dari berbagai universitas dan sekolah tinggi di Riau ini berunjukrasa mendesak pemerintah terus mengusut pelaku pembakar hutan dan lahan.

Ramainya peserta aksi kemarin membuat ruas jalan Sudirman Pekanbaru di sekitar kantor Gubernur Riau lumpuh total.

Polisi harus mengalihkan arus lalu lintas karena pengunjukrasa memenuhi badan jalan di depan kantor gubernur.

Setelah melakukan orasi di tengah jalan, ribuan pengunjukrasa ini kemudian diizinkan masuk ke dalam komplek kantor Gubernur Riau.

Saat massa memasuki gerbang pagar masuk menuju ke halaman kantor Gubernur Riau, mereka di sambut puluhan Polwan yang berbaris di sisi kiri dan kanan jalan masuk kantor.

Menariknya, para Polwan ini memegang karton yang bertuliskan beragam kalimat yang menyejukkan massa.

"Jangan anarkis, ntar malam tak ajak ngopi, damai itu indah," begitu salah satu tulisan yang dibubuhkan di karton yang dipegang seorang Polwan.

Ada juga yang menulis “Adek2 yang ganteng merapat ke ibuk yook” dan “Ada anggota nakal lapor saya ya”.

Mereka menyambut pengunjukrasa dengan senyuman.

Ada pula yang membagi-bagikan permen ke pengunjukrasa.

Tak kalah, mahasiswa juga banyak yang datang dengan mengusung karton dengan kalimat-kalimat menarik.

Seperti “Pak polisi aku gak suka digituin” dan “Dicari!!! Polwan muda untuk jadi mantu mamaku”. Karton-karton lucu itu tak luput dari bidikan kamera jurnalis.

Di depan kantor itu, para mahasiswa kembali menyampaikan orasi secara bergantian.

Di atas mobil komando, orator menyemangati rekan-rekannya dan menyuarakan kalimat protes mereka.

Selang beberapa waktu kemudian, Gubernur Riau, Syamsuar keluar menemui mahasiswa.

Di hadapan gubernur, dan Kapolda Riau, Irjen Pol Agung, mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan mereka.

Namun sebelumnya, mereka menyampaikan alasan kenapa turun ke jalan.

"Kehadiran kami merupakan sebuah keniscayaan. Karena Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik. Banyak sekali permasalahan di negeri ini sehingga membuat kami hari ini turun ke jalan," kata Koordinator Umum Aksi Unjuk Rasa, Deden Albanjari disambut teriakan ribuan pengunjukrasa.

Pada kesempatan tersebut Deden menyampaikan sejumlah tuntutan.

Di antaranya cabut izin korporasi dan tuntaskan kasus Karhutla di Riau. Sehingga tahun 2019 merupakan tahun terakhir bencana kabut asap di Riau.

Kedua, meminta pertanggungjawaban perusahaan yang terlibat dalam kasus Karhutla sehingga memakan korban masyarakat Riau. Ketiga, meminta presiden RI menyelesaikan segala bentuk kasus Karhutla di Riau.

"Itu tuntutan yang kami tujukan kepada Pak Gubernur. Agar petisi kami ditindaklanjuti dan tahun depan Riau bebas asap," katanya.

Selain ditujukan untuk Gubernur Riau, massa juga menyampaikan sejumlah tuntutan yang dialamatkan untuk Kapolda Riau yang baru.

Di antaranya, memberikan sanksi tegas kepada aparat yang bertindak represif kepada mahasiswa saat unjuk rasa hingga jatuh korban jiwa.

Kedua, meminta kepada Kapolri untuk membebaskan mahasiswa yang ditahan karena unjuk rasa.

Ketiga, meminta Kapolda Riau memjamin tidak ada lagi perlakukan represif kepada mahasiswa aksi, khususnya di Riau.

"Kemudian yang keempat, meminta Kapolda Riau menjamin tidak ada lagi SP3 bagi perusahaan pembakar hutan dan lahan di Riau," katanya.

Sebelumnya, Kepala Satpol PP Provinsi Riau, Zainal memperkirakan ada 2.000 lebih mahasiswa ikut dalam aksi ini.

"Info yang kami terima seperti itu, ada ribuan, diperkirakan lebih 2.000 orang yang demo," kata Zainal.

Zainal mengungkapkan, berdasarkan laporan yang dia terima, massa dari UIN Suska Riau yang sudah bergerak ke Kantor Gubernur Riau sekitar 1.500 orang.

Ada juga massa dari Universitas Riau, Umri, Universitas Islam Riau dan lain-lain.

Zainal juga menyebut diperkirakan jumlah polisi yang berjaga sekitar seribu lebih.

Ditambah personel bantuan dari Satpol PP Provinsi Riau.

Pengamanan dilengkapi dengan mobil yang mengangkut kawat berduri, baracuda dan water canon. (Tribunpekanbaru.com/Syaiful Misgio)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved