Berita Riau
Sabu-sabu Jenis Baru Warna MERAH dan HIJAU Lebih Bahaya, Disita dalam Program 100 Hari Kapolda Riau
Sabu-sabu jenis baru warna merah dan hijau lebih bahaya, disita dalam Program 100 Hari Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi
Ada dua peranan kurir yang digunakan dalam pendistribusian Narkoba melalui jalur internasional Selat Melaka.
"Sandi mereka menyebut kurir itu sebagai becak, ada becak laut dan becak darat. Becak laut ini yang melansir barang haram dari perbatasan Malaysia menuju Pulau Bengkalis. Kemudian becak darat melansir dari pulau Bengkalis menuju daratan Sumatera," tambahnya.
Jaringan antara becak laut dan becak darat ini sangat banyak, selama ini upaya dalam pemberantasan kebanyakan hanya di sebelah becak darat saya Sementara becak laut selalu selamat dari suatu pengungkapan besar.
"Kita sendiri sudah berupaya dalam melakukan pengungkapan langsung memutus satu jaringan dengan menangkap becak daratnya. Kemudian mengembangkan sampai ke becak lautnya, ini yang kita lakukan pada pengungkapan 7 kilogram di Rupat beberapa waktu lalu, sehingga satu jaringan bisa betul betul habis," ungkap Syahrizal.
Meskipun demikian Kasat Narkoba mengakui, pengendali Narkoba ini, tidak hanya memiliki satu jaringan saja dalam pendistribusian Narkoba dari Malaysia melalui Selat Melaka.
Namun untuk mengungkap seluruhnya butuh kerja keras waktu dan keterlibatan semua pihak terkait dalam pemberantasan Narkoba.
Syahrizal menjelaskan saat ini pintu masuk utama Narkoba di perairan Bengkalis masuk melalui perbatasan Indonesia tepatnya di daerah Boya Patah.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: BUPATI Pelalawan Riau Serukan Pantau UJARAN KEBENCIAN dan Hasutan untuk Gagalkan Pelantikan Presiden
Baca: Gubernur Riau Syamsuar Ancam Copot Kepala OPD Gara-gara Rp 54 Miliar Hangus, Ini Penjelasannya
Baca: PEMUTIHAN Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Riau untuk Roda Dua, Roda Tiga, Roda Empat dan Lainnya
Perbatasan tersebut sekitar dua jam dari pesisir Pulau Bengkalis dan sekitar satu setengah jam dari Malaysia tepatnya dari Distrik Batu Pahat.
"Pada perbatasan ini, antara becak laut Malaysia dengan Becak Laut Indonesia melakukan transaksi pengambilan barang haram tersebut. Polanya becak laut dalam menjemput barang haram dengan menggunakan speedboat berkecepatan tinggi untuk sampai ke lokasi tersebut," terang Kasat.
Setelah berhasil melakukan transaksi barang haram ini di bawa ke Pulau Bengkalis biasanya dengan dua pola.
Bisa dibawa langsung oleh becak laut menggunakan speedboat atau menitipkan dengan nelayan untuk sampai ke darat.
"Yang menjadi kendala waktu transaksi mereka di perbatasan cenderunh berubah ubah, dan tidak menentu, sehinga pengintaian sulit dilakukan secara maksimal diperairan," terang Kasat Narkoba.
Saat ini SatNarkoba Polres Bengkalis terus melakukan upaya meminimalisir masuknya Narkoba melalui Selat Melaka ini dengan melakukan patroli rutin dan waktu patroli yang ditentukan secara berkala.
Selain itu pihaknya juga memasang jaringan atau mata mata sendiri dalam mengawasi pelabuhan tikus yang ada dan di curigai sebagai pintu masuk.
"Kita juga bekerjasama dengan Polair Polres Bengkalis, dengan memanfaatkan FKPM Perairan dalam mengawasi peredaran Narkoba," tandasnya.
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Muhammad Natsir - Sabu-sabu Jenis Baru Warna Merah dan Hijau Lebih Bahaya, Disita dalam Program 100 Hari Kapolda Riau