Berita Riau
Tim Rescue BBKSDA Riau Berjibaku 26 Jam Evakuasi Anak Gajah yang Terjerat di Kawasan Konsesi PT AA
Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Riau berjibaku 26 jam mengevakuasi anak gajah yang terjerat di kawasan konsesi PT AA
Penulis: Theo Rizky | Editor: Nolpitos Hendri
Tim Rescue BBKSDA Riau Berjibaku 26 Jam Evakuasi Anak Gajah yang Terjerat di Kawasan Konsesi PT AA
TRIBUNPEKANBARU.COM, SIAK - Tim Rescue Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam atau BBKSDA Riau berjibaku 26 jam mengevakuasi anak gajah yang terjerat di kawasan konsesi PT Arara Abadi (AA).
Setelah berjibaku selama sekitar 26 jam, kerja keras Tim Rescue BBKSDA Riau dalam upaya penyelamatan anak gajah yang terjerat di kawasan lindung konsesi PT Arara Abadi (AA), Distrik Melibur, Desa Lubuk Umbut, Kec Sungai Mandau, Kab Siak membuahkan hasil.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: WAKIL RAKYAT Minta Pemprov Riau Perbaiki BUMD untuk Ikut Kelola Blok Rokan, Diskusi dengan LAM Riau
Baca: Pemprov Riau Pinjam Uang Rp 4,4 Triliun, Wakil Rakyat Tanyakan Bantuan Rumah Ibadah yang Belum Cair
Baca: DAFTAR HARGA dan Tipe Mobil Mitsubishi, Pajero Sport, Xpander, Eclipse Cross, MMKSI Sapa Pekanbaru
Anak gajah berumur sekitar satu tahun dengan berat sekitar 200 kilogram itu berhasil dievakuasi dan dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas, Rabu (16/10/2019) sore.
Berdasarkan penuturan Yuyu Arlan dari Departemen Konservasi PT AA, penemuan gajah itu bermula sehari sebelumnya jam 09.00 WIB.
"Dilaporkan oleh Manajer Distrik Melibur PT AA bahwa ada seekor gajah yang terjerat, dan rupanya jeratannya itu sudah lepas dari ikatannya dan bawa jerat kemana-mana, jadi setelah kita coba menganalisa laporan itu, lalu kita sampaikan ke Balai Besar KSDA Riau, kemudian jam 15.00 WIB, tim turun kelapangan membawa dua ekor gajah untuk melakukan evakuasi,” kata Yuyu.
Dilanjutkannya, berdasarkan pengamatan, ternyata luka jerat ada kaki depan sebelah kiri sudah parah dan perlu perhatian lebih.
“Bila diobat disana dan dibiarkan, belum tentu bisa sembuh cepat sehingga harus ada penanganan khusus,” tambahnya kepada Tribun Pekanbaru di lokasi evakuasi.
Saat ditanya mengenai lokasi dari asal jerat tersebut, Yuyu masih belum mengetahuinya.
"Kita tidak tahu dimana kena jeratnya sebab areal ini berbagi juga dengan masyarakat, apakah di kawasan kita atau diluar kawasan, selama ini kita punya timSatgas yang berpatroli, bila dapat jerat ya kita kumpulkan dan kita sosialisasikan juga ke masyarakat jangan memasang jerat,” ujarnya.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: Pilkada Riau 2020, 12 Balon Bupati Bengkalis Ambil Formulir Partai Nasdem, Dua Balon Serahkan Berkas
Baca: Aksi Koboi Warga Riau, Kubunuh Kau! DL Tembakan Senapan Angin Fox Air Gun ke Perut Mirpan
Baca: Polisi GEREBEK Pria dan Gadis Muda di Sebuah Hotel, TERUNGKAP Prostitusi Anak di Bawah Umur di Riau
Ia seraya menjelaskan bahwa konsesi HTI PT AA memiliki sekitar 3 ribu hektare hutan lindung yang berbatasan dengan SM Giam Siak Kecil atau 20 persen dari luas konsesi lahan hutan tanaman industri ( HTI) nya.
"Di kawasan ini memang perlintasan gajah dan kita punya kawasan lindung, di perlintasan gajah kita tanam tanaman yang disukai gajah, jadi seperti yang kita lihat banyak rumput disni, ini adalah tempat bermain gajah dan juga makan nya,” kata Yuyun.
Disampaikan Kepala BBKSDA Riau, Suharyono, jerat yang melukai kaki gajah itu adalah tali nylon, saat ditemui anak gajah itu sudah terpisah dari kelompoknya.
"Jejak gajah induk atau kelompok-kelompoknya sudah cukup jauh sehingga sangat kecil kemungkinan anak gajah itu memiliki kemampuan untuk mengejar kelompoknya,” katanya.
Menurut Suharyono berdasarkan para ahli tentang gajah, bila gajah tersebut sudah bisa mengejar dan berhasil masuk ke kelompoknya untuk bisa bersatu, kelompoknya akan susah untuk menerimanya kembali.
“Pertimbangan itu ditambah dengan lukanya yang serius, sehingga tim memutuskan seekor gajah itu akan dilakukan evakuasi,” ujarnya lagi.
Masih menurut Suharyono, atas kejadian ini, perioritas kedepannya akan dilakukan sapu jerat sehingga kejadian serupa tidak terulang kembali.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: PEROMPAK Bersenjata Hadang KM Melati di Perairan Riau, Ancam Nahkoda dan ABK, Rampas Hape dan Uang
Baca: Dandim Inhil Riau Tekankan Prajurit dan Keluarga Bijak Gunakan Medsos agar Terhindar dari Masalah
Baca: Jelang Pelantikan Presiden dan Wapres, Tokoh Riau Ajak Jaga Kondusifitas Pemko Pekanbaru Ajak Berdoa
Sementara itu, dokter hewan dari BBKSDA Riau drh Rini Deswita, penanganan medis pertama yang telah dilakukan untuk gajah malang itu adalah memberikan cairan infus.
"Karena memang kondisinya sudah dehidrasi berat, kemudian kita juga berikan vitamin, juga pemberian antibiotik untuk mempercepat kesembuhan luka pada kaki serta pemberian anti radang, selanjutnya gajah ini nantinya akan dievakuasi di PLG supaya bisa mendapatkan pengobatan yang lebih intensif dan semoga bisa mendapatkan ibu angkat disana karena disini dia sendirian,” kata Rini.
Dilanjutkannya, dengan perawatan yang tepat, mudah-mudahan kaki gajah itu bisa dapat sembuh kembali.
"kita memberikan perawatan intensif, semoga akan sembuh dan kita usahakan untuk tidak melakukan amputasi dan dilihat dari bekas lukanya, diperkirakan sudah berlangsung selama tiga minggu hingga satu bulan,” kata Rini.
Bila diperhatikan, kulit pada lingkar kaki gajah yang terjerat itu sudah koyak sehingga bagian dagingnya bewarna putih terlihat, tapak dan lutut kaki nya pun bengkak, lebih besar dari tiga kaki lainnya
Pantauan Tribunpekanbaru.com di lapangan, sejumlah mahout dari Duri dan PLG Minas yang tergabung dalam tim rescue BBKSDA Riau yang telah menemukan posisi gajah sejak sore itu telah berhasil memotong jerat.
Namun tantangan selanjutnya adalah membawa gajah itu ke dalam truk untuk dievakuasi, jarak truk yang berada di pinggir jalan hingga ke posisi gajah berkisar 2 kilometer.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: Istri Bupati Maju di Pilkada Bengkalis 2020 Serahkan Berkas ke Partai Nasdem, Beda Visi dengan Suami
Baca: Relawan Jokowi-Maaruf Amin Riau Berangkat ke Jakarta Saksikan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Baca: PROMO Beli Smartphone Pekan Ini di Riau, Promo Beli Vivo S1, Vivo V15, Oppo Reno 2F dan Oppo Reno 2
Selain jauh, lokasinya juga dikelilingi oleh kanal yang cukup lebar dan dalam, untuk menggiringnya, para mahout yang berjumlah sekitar 10 orang itu terpaksa melilitkan tali di dada gajah dan membuat semacam tandu, tandu itu diangkat beramai-ramai karena gajah enggan berjalan dengan sendirinya.
Beberapa kali gajah itu beristirahat dengan berbaring, begitu juga dengan para mahout yang juga cukup letih.
Evakuasi seperti itu dilakukan hingga jam 2 dini hari.
Setelah berjalan beberapa puluh meter dan melihat kondisi gajah yang tidak membaik serta kabut yang semakin tebal, para mahout memutuskan untuk melanjutkannya saat pagi, bersamaan dengan tindakan medis oleh dokter hewan BBKSDA.
Usai diobati dan menilai kondisi di lapangan yang tidak memungkinkan untuk melakukan penggiringan, akhirnya satu unit eskskavator milik mitra PT AA diturunkan, dibelakang alat berat itu diikat sampan darat, alat yang biasa dipakai untuk penyaradan kayu HTI, diatas sampan darat dilengkapi dengan lantai kayu.
Setelah eskskavator menembus sejumlah kanal dan hamparan rawa yang cukup kering menuju lokasi gajah.
Lalu para mahout membuat kandang diatas sampan darat tersebut.
Gajah akhirnya dibius dan diangkat secara bergotong-royong ke atas tempat transportasinya.
Silahkan baca juga berita Riau hari ini >>>
Baca: Sabu-sabu Jenis Baru Warna MERAH dan HIJAU Lebih Bahaya, Disita dalam Program 100 Hari Kapolda Riau
Baca: ALASAN Ustadz Abdul Somad Mundur dari ASN Diungkap Sahabat Dekat UAS, Misalkan Buya Gusrizal Gazahar
Baca: ISYARAT Mundur sebagai Dosen UIN Suska Riau pada Curriculum Vitae Ustadz Abdul Somad atau UAS
Ditarik menuju jalan dan diangkat ke dalam truk, diatas truk, gajah muda itu disadarkan kembali untuk dibawa ke PLG bersamaan dengan dua gajah jinak yang dibawa para mahout sebelumnya.
Evakuasi ditempat itu berakhir sekitar jam 17.00 WIB, bila dihitung, seluruh proses evakuasi berlangsung kurang lebih selama 26 jam sejak tim pertama turun ke lokasi.
Tribunpekanbaru.com/Theo Rizky - Tim Rescue BBKSDA Riau Berjibaku 26 Jam Evakuasi Anak Gajah yang Terjerat di Kawasan Konsesi PT AA