Berita Riau
Penunjang Utama Wisata Setelah Istana Siak, Jalan-jalan di Water Front City Serasa di Luar Negeri
Kini, turap itu dinamakan Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ), menjadi penunjang utama wisata Siak, setelah Istana Assreayah Alhasyimiyah.
Penulis: Mayonal Putra | Editor: Nurul Qomariah
TRIBUNSIAK.COM, SIAK - Pembangunan turap, pedestrian di bibir Sungai Siak, telah berhasil mengubah wajah Kota Siak Sri Indrapura, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.
Turap dimaksud merupakan konsep utama program water front city.
Kini, turap itu dinamakan Tepian Bandar Sungai Jantan (TBSJ), menjadi penunjang utama wisata Siak, setelah Istana Assreayah Alhasyimiyah atau Istana Matahari Timur.
Jalan-jalan di TBSJ berasa berada di luar negeri. Sebab, penataan tepian sungai di manapun di Indonesia ini tidak ada yang sehebat pendestrian pada Sungai Siak.
Wisatawan yang melancong ke Siak menyebut pendestrian itu mirip pinggiran Sungai Seine, Lyon Perancis dan Water Front City (WFC) di Singapura.
"Ya, konsep pembangunannya bagus sekali. Tidak rasa di Riau, kek di luar negeri," kata Rio, wisatawan, Kamis (17/10).
Pendestrian dimaksud membentang sepanjang 871 meter. Setiap 20 meter ada lampu di atas pagar stainless steel. Menariknya, pembangunan pendestrian ini tanpa konflik, padahal dulu kawasan kumuh dan lokasi pembuangan limbah rumah tangga penduduk.
Bentangan turap, yang kini telah menjadi pendestrian popular di Siak tersebut, berpangkal dari depan kelenteng Hock Siu Kiong, klenteng terbesar dan tertua di Kabupaten Siak.
Di depan klenteng tersebut dibangun taman yang indah, lengkap dengan fasilitas tempat duduknya. Bagian plaza utama turap, berbentuk lingkaran dengan diameter 82,64 meter ada di sana.
Plaza ini dibangun lebih tinggi 60 sentimeter dari permukaan jalur pedestrian. Tujuannya agar siapapun yang datang bisa lebih leluasa menikmati pemandangan Sungai Siak.
Lebar turap 12 meter dengan lantai yang bersih dengan granit mewah. Turap ini berujung di depan masjid peninggalan Sultan Siak, yakni Masjid Syahbuddin.
Di muara anak sungai yang dicor dan dibendung menuju taman Tengku Mahratu, fasilitas turap dilengkapi dengan sebuah gazebo berkubah putih. Dibangun pula dinding bertuliskan Tepian Bandar Sungai Jantan. Tulisan itu bercahaya kuning pada malam hari.
Di bagian depan Istana Asserayah Al Hasyimiyah, turap itu terintegrasi dengan lapangan Siak Bermadah, taman Tengku Mahratu dan kompleks istana. Di sana juga dibuat tulisan berukuran sangat besar, Siak Sri Indrapura. Ini menjadi titik kedua yang paling favorit bagi juru foto dan pelancong.
Saking popularnya TBSJ ini, sehingga masuk daftar nominasi Anugrah Pesona Indonesia (API) 2019, kategori destinasi wisata terpopular di Indonesia.
Untuk menarik perhatian, Pemkab Siak kini juga telah bekerjasama dengan Perbadanan Pembangunan Sungai dan pantai Melaka (Malacca River Cruise).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/pedestrian_tepian_bandar_sungai_jantan_tbsj_siak.jpg)