Live Streaming
LIVE FB - Anggota DPR RI Demokrat Kunjungi Siswa SMP Korban Bully di Pekanbaru
Akibat bully fisik itu, korban sampai mengalami patah hidung dan dirawat di rumah sakit.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Sesri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Anggota DPR RI Achmad didampingi Ketua Fraksi Demokrat DPRD Riau mengunjungi anak korban bully di Pekanbaru Minggu (10/11/2019).
Begini laporan tribunpekanbaru.com dari lapangan melalui siaran langsung di halaman Facebook Tribun Pekanbaru.com.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, seorang siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Pekanbaru Riau menjadi korban bully atau perundungan.
Korban diketahui berinisial FA, siswa kelas VIII SMPN di Pekanbaru.
Akibat bully fisik itu, korban sampai mengalami patah hidung. Kini, korban dirawat di rumah sakit.
Paman korban, Muchtar (43), membenarkan informasi bahwa keponakannya menjadi korban kekerasan.
"Ya benar, seperti yang sudah viral itu," kata Muchtar, Jumat (8/11/2019).
• Siswa SMP di Riau Diduga Dibully dan Dianiaya hingga Dirawat, Kepala SMPN 38 Pekanbaru Irit Bicara
• Anak SMP Korban Bully Alami Trauma, Kapolresta Pekanbaru: Kita Akan Berikan Trauma Healing
• Siswa SMP Jadi Korban Bully di Pekanbaru Alami Patah Hidung, Ini Curhat Korban Pada Keluarga
Dia mengatakan, FA di-bully teman sekelasnya pada saat jam pelajaran pada Selasa lalu.
Menurut pengakuan korban, dia dipukul dengan kayu di bagian kepala.
"Kepalanya dipukul pakai kayu, terus dihantukkan ke lutut atau ke mana sampai hidungnya patah," sebut Muchtar.
Mirisnya, saat kejadian tersebut, guru yang mengajar di dalam kelas hanya membiarkan saja.
Namun, Muchtar mendapat kabar bahwa pihak sekolah menyebut, korban dan terduga pelaku hanya sekadar bergurau.
"Pihak sekolah bilang cuma bergurau dan bercanda. Tapi apa iya bergurau sampai patah hidung gitu. Sementara keponakan saya mengaku dipukul pakai kayu dan dihantukkan (kepalanya) oleh dua orang teman sekelasnya," kata Muchtar.
Atas kejadian itu, pihak keluarga yang tidak terima kemudian melaporkan ke Polresta Pekanbaru.
"Hari Kamis, kami ke Polresta buat laporan sama Ibunya," sebut Muchtar.