Hampir Setahun Pembantaian Karyawan Istaka Karya: Egianus Kogoya KKB Papua Masih Berkeliaran
setahun pembantaian karyawan PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Nduga, 2 Desember 2018
Hampir Setahun Pembantaian Karyawan Istaka Karya: Egianus Kogoya KKB Papua Masih Berkeliaran
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hari lagi tepat setahun pembantaian karyawan PT Istaka Karya oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua di Nduga, 2 Desember 2018
Pembantaian yang dipimpin dedengkot KKB wilayah Nduga, Egianus Kogoya menewaskan 17 orang karyawan PT Istaka Karya (termasuk 1 Staf PUPR) dan 4 orang lainnya belum ditemukan hingga saat ini.
Akun facebook Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi mengunggah kembali peristiwa kelam yang dialami para pahlawan pembangunan yang tengah merampungkan Trans Papua.
Salah satu admin akun halaman Surga Kecil Yang Jatuh ke Bumi adalah Kolonel Inf Muhammad Aidi, mantan Kapendam Cenderawasih dan kini menjabat Asintel Danjen Kopassus.
''31 pekerja proyek jalan harus mati meregang nyawa ditangan separatis anti NKRI yang "dilindungi" negara dari operasi militer dengan label KKB ( Kelompok Kriminal Bersenjata), dibunuh dengan kejam tak berperikemanusiaan di negeri yang katanya berdaulat ini.
Pemerintah jelas telah gagal melindungi rakyat dan kedaulatan bangsa ini,'' tulis admin akun ini.
• VIDEO Keistimewaan & Terjemahan Surat Yasin 83 Ayat Al Quran
• VIDEO STREAMING Barito Putera Vs PSS Sleman Hari Ini Kamis (28/11/2019)
• LINK LIVE STREAMING Liga 1 Bali United vs Persib Bandung (VIDEO)
• VIDEO TV Online Liga 1 Big Match Persija Jakarta VS Persipura Jayapura
Tulisan ini disertai dengan dua foto pembantaian pekerja PT Istaka Karya, dibariskan dengan kondisi duduk dan tangan terikat. Lalu korban diberondong dengan mayat mereka berserakan.
Penyidik dari Sat Reskrim Polres Jayawijaya menggelar reka ulang tindak pidana pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka Karya dilakukan G di Polres Jayawijaya, Kamis (15/08/2019) pagi.
Kasus tersebut terjadi pada hari Minggu (02/12/2018) lalu di Jalan Trans Papua Wamena-Mbua (Puncak Kabo) yang mengakibatkan 17 orang karyawan PT Istaka Karya meninggal dunia, 4 orang belum ditemukan dan 4 orang lainnya selamat.
Dalam rekontruksi tersebut dilakukan sebanyak 39 adegan untuk melihat bagaimana kejadian sebenarnya dilapangan serta peran tersangka MG dalam kasus tersebut.
Berdasarkan data yang dirilis Polda Papua korban tewas adalah
• Sore Ini Live Streaming Siaran Langsung Bali United vs Persib Bandung TV Online Indosiar (Video)
• TV BERSAMA Liga 1 Semen Padang Vs Persebaya (VIDEO) Hari Ini Pukul 15.30 WIB
• VIDEO SIARAN LANGSUNG Liga Champions Barcelona vs Dortmund Pukul 03.00 WIB, Tonton di Sini
1. Efrandi Hutagaol (Pegawai PUPR)
2. Samuel Pakiding (Pegawai PT Istaka Karya)
3. Markus Allo (Pegawai PT Istaka Karya)
4. Dono Kondo (Pegawai PT Istaka Karya)
5. Anugrah (Pegawai PT Istaka Karya)
6. Emanuel (Pegawai PT Istaka Karya)
7. Danel Karre (Pegawai PT Istaka Karya)
8. Agustinus (Karyawan PT Istaka Karya)
9. K Jepry Simaremare (Karyawan PT Istaka Karya)
10. Carly Fatrini (Karyawan PT Istaka Karya)
11. Alpianus M (Karyawan PT Istaka Karya)
12. Muhamad Agus (Karyawan PT Istaka Karya)
13. Fais Syaputra (Karyawan PT Istaka Karya)
14. Yosafat (Karyawan PT PT Istaka Karya)
15. Aris Usi (Karyawan PT PT Istaka Karya)
16. Yusron (Karyawan PT PT Istaka Karya)
17. Matius Palingga ( PT Istaka Karya)
Sedangkan 4 orang dinyatakan hilang termasuk Rikki Cardo Simanjuntak, asal Sumatera Utara.
Lantas bagaimana kabar terbaru sang pentolan KKB Egianus Kogoya?
Melansir kompas.com berjudul: Jelang HUT OPM, Keberadaan Egianus Kogoya Terdeteksi, Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto mengatakan, pihaknya telah mengetahui keberadaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
"Kita sudah tahu," kata Eko, di Jayapura, Rabu (27/11/2019).
Pekan lalu, kelompok Egianus diketahui berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya, untuk menghadiri acara kedukaan.
Setelahnya aparat terus memantau pergerakan kelompok tersebut untuk mempersempit ruang gerak mereka.
Eko mengklaim bahwa pihaknya telah mengetahui jalur-jalur tradisional yang biasa digunakan kelompok Egianus.
"Untuk pengejaran tetap sifatnya dengan kepolisian. Kita sudah maping dimana kerawanan arah gerakan dari kelompok yang dimungkinkan akan melakukan aksi ataupun tindakan," ujar dia.
Menurut dia, dari TNI akan terus mendukung kepolisian dalam upaya menjaga kestabilan keamanan di Papua jelang 1 Desember.
Bahkan empat batalyon yang berada di Jayapura dan Mimika akan menggelar latihan tempur.
Seluruh petugas dalam posisi siap untuk ditempatkan ketika ada gangguan keamanan.
"Ketika nanti situasinya perlu dikerahkan, itu bagaimana komando dari atas," kata Eko.
Panglima TNI dan Kapolri di Papua
Tak hanya itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Idham Azis melakukan kunjungan kerja ke Jayapura, Papua, Rabu (27/11/2019) siang.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM. Kamal mengatakan Kapolri bersama Panglima TNI bakal berada di Papua hingga 1 Desember 2019.
"Panglima dan kapolri ada kegiatan ke Wamena dan Timika, di sana akan ada doa bersama dan kemudian Minggu kembali ke Jayapura," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes AM. Kamal, di Jayapura, Rabu (27/11/2019).
Kehadiran Panglima TNI dan Kapolri, kata dia, diyakini mampu memberi dampak positif bagi masyarakat dan kesiapan aparat keamanan jelang Hari Ulang Tahun Organisasi Papua Merdeka ( HUT OPM) 1 Desember mendatang.
"Di Wamena Panglima dan Kapolri akan lebih memberi penguatan pada aparat keamanan," ujarnya.
Sedangkan di Timika, Kabupaten Mimika, mereka akan melakukan beberapa kegiatan, baik dari sisi internal maupun eksternal.
Sementara untuk di Jayapura, Panglima TNI dan Kapolri akan menghadiri kegiatan Bhakti Sosial di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw.
Dalam sambutannya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan pihak keamanan berusaha untuk memberikan keamanan di Papua.
"Kita semua berharap mampu memberi jaminan keamanan ke masyarakat sehingga program pembangunan bisa berjalan dengan lancar," kata dia.
Polres Manokwari Amankan Pembawa Bendera Bintang Kejora
Polres Manokwari, Papua, mengamankan 8 orang beserta 29 bendera bermotif bintang kejora.
Penangkapan ini dilakukan di depan SMP Negeri 3 Manokwari, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari, pada Rabu (27/11/2019).
Mereka ditangkap sekitar pukul 04.00 WIT.
Kedelapan terduga pelaku ini berinisial BP, AM, FN, JI, SI, FA, NK, M.
Dari pemeriksaan, seorang berstatus sebagai mahasiswa dan seorang lainnya berstatus pelajar.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Manokwari AKP Musa Jedi Permana membenarkan perihal penangkapan tersebut.
"Penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat. Polisi lalu berhasil menghentikan mobil Avanza merah yang di dalamnya ditemukan bendera bintang kejora dan 8 orang penumpang," kata Musa.
Berdasarkan hasil pengembangan, polisi kemudian mengamankan mobil pick up warna hitam di daerah kelurahan Amban.
Sopir mobil berhasil melarikan diri.
Namun, di mobil itu ditemukan bendera, pengeras suara, baliho, pamflet, id card, genset, tiang bendera, tas berisi undangan hari ulang tahun dan benda lainnya.
Mereka yang diamankan tersebut berencana melakukan hari kemerdekaan Papua Barat pada 27 November 2019.
Secara terpisah, Kapolda Papua Barat Brigjen Herry Rudolf Nahak menegaskan, siapapun yang mencoba membuat gerakan jelang 1 Desember 2019, akan ditindak tegas oleh polisi.
"Tidak perlu ada gerakan, apalagi memanfaatkan masyarakat. Saya dari awal sudah sampaikan tidak ada izin untuk kegiatan tanggal 27 November maupun 1 Desember. Saya akan tindak tegas," ujar Herry.
#MENOLAK LUPA, Setahun Pembantaian Karyawan Istaka Karya, Penjagal Egianus Kogoya Masih Berkeliaran
