Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Tidur di Masjid Berujung Maut, Arjuna Dikeroyok Hingga Tewas, Keluarga: Mereka Dibisiki Iblis

Sekitar pukul 03.00, ZP, seorang penjual sate yang juga tersangka, mendatangi korban dan melarangnya tidur di masjid

(Dok Polres Sibolga )
Polisi memaparkan kasus pemuda bernama Arjuna tewas dikeroyok diteras Masjid Agung Sibolga, Senin (4/11/2025) 

Ringkasan Berita:
  • Saat Arjuna tetap tidur, ZP memanggil empat pelaku lainnya untuk menganiaya korban hingga tewas.
  • Para pelaku memukul korban di dalam masjid, menyeret ke luar, hingga kepala korban terbentur anak tangga.

 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Suasana tenang di Masjid Agung Kota Sibolga berubah mencekam pada Jumat malam, 31 Oktober 2025. 

Di tempat suci yang seharusnya menjadi ruang istirahat dan doa, Arjuna Tamaraya, pemuda berusia 21 tahun, justru meregang nyawa akibat dikeroyok secara brutal.

Kabar kematian Arjuna mengguncang keluarga. 

Sang paman, Kausar, tak kuasa menahan air mata saat mengenang keponakannya yang dikenal santun, pekerja keras, dan tak pernah berbuat onar.

Sejak ayahnya meninggal pada April 2025, Arjuna memikul tanggung jawab besar di usia muda. 

Ia menjadi tulang punggung keluarga, menafkahi ibu, kakak, dan adiknya, bahkan menyokong biaya pendidikan sang adik di Aceh.

"Dia menggantikan posisi ayahnya jadi tulang punggung keluarga. Dia menjadi nelayan, dia juga membiayai biaya adik dan kakaknya kuliah di Aceh," ujar Kausar melalui telepon seluler, Rabu (5/11/2025).

Kausar mengatakan sebelum kejadian, Arjuna hendak berangkat melaut dan menumpang beristirahat di teras masjid setelah membeli nasi goreng senilai Rp 10.000.

Penjual makanan itu bahkan menolak menerima bayaran.

Baca juga: Gubri Abdul Wahid Jadi Tersangka, FKPMR Sampaikan Pernyataan Sikap Kasus Hukum Pemimpin Riau

Baca juga: Penjelasan Maksud Kode 7 Batang Terkait Dugaan Pemerasan Gubernur Riau Abdul Wahid

Sekitar pukul 03.00, ZP, seorang penjual sate yang juga tersangka, mendatangi korban dan melarangnya tidur di masjid.

Saat Arjuna tetap tidur, ZP memanggil empat pelaku lainnya untuk menganiaya korban hingga tewas.

"Entah dia gondok atau memang hatinya iblis keluar, ZP memanggil pelaku lain. Tidak tahu apa yang dikatakan, tapi orang itu bisa sampai segitu brutal," kata Kausar.

Kronologi Kejadian Versi Polisi

Kasat Reskrim Polres Sibolga, AKP Rustam E. Silaban, menjelaskan peristiwa bermula pukul 01.30 ketika korban datang ke masjid untuk beristirahat. ZP melarangnya, namun Arjuna tetap tidur.

ZP kemudian memanggil HB, SSJ, REC, dan CLI untuk memberi pelajaran.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved