STORY - Guru Ngaji Tak Mampu Asal Kuansing Berangkat Umroh Gratis, Cetak Qari berprestasi dari Riau

Zulfan, asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ini tak pernah menyangka bisa menginjakan kaki di tanah suci.

Penulis: Rizky Armanda | Editor: M Iqbal
Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda
Zulfan dan istri berfoto bersama jajaran Bank Mandiri Syariah dan perwakilan Pemkab Kuansing, sesaat menerima hadiah umroh gratis, Sabtu (30/11/2019)/RizkyArmanda 

STORY - Guru Ngaji Tak Mampu Asal Kuansing Berangkat Umroh Gratis, Cetak Qari berprestasi dari Riau

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pria 67 tahun bernama Zulfan, asal Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ini tak pernah menyangka, cita-citanya sejak dulu untuk menginjakkan kaki di tanah suci, akhirnya bisa terwujud.

Padahal, bisa melihat ka'bah secara langsung, bagi Zulfan rasanya hanya impian, yang tak mungkin bisa direalisasikan.

Pasalnya, untuk makan sehari-hari Zulfan dan keluarga, rasanya sulit. Maklum, pria kelahiran 10 Oktober 1952 silam ini, hanya seorang buruh potong karet, dengan penghasilan yang tak seberapa.

Belum lagi saat ini harga karet jauh menurun. Ini pun berdampak pada perekonomian Zulfan dan keluarga.

Pendapatannya, hanya sebesar Rp1,5 juta per bulan.

OJK Terus Awasi dan Pantau Investasi Bodong di Riau

Beruntung 8 anak Zulfan, sebagian besar sudah tumbuh dewasa dan bisa mencari uang sendiri untuk menambah pemasukan keluarga.

Zulfan tetap sabar dan berbesar hati. Menjalani hidup, meski penuh keterbatasan.

Namun dibalik itu, Zulfan ternyata telah mengabdikan dirinya sebagai guru ngaji di daerahnya.

Kadang dia mengajar di surau, di masjid, ada pula yang memintanya datang ke rumah. Ini sudah dilakukannya sejak puluhan tahun silam.

"Sudah sejak tahun 95' 96' saya mengajar mengaji, ya kadang ada yang ngasih (uang), ada yang tidak. Saya jalani saja dengan ikhlas," kata Ustaz Zulfan, sapaan akrabnya, saat ditemui usai kegiatan Umrah 100 Pahlawan Inspiratif dalam rangka milad Bank Mandiri Syariah ke-20, di aula Kemenag Kabupaten Kampar, Sabtu (30/11/2019).

Mayat Lelaki Ditemukan Dalam Kamar Kos di Pekanbaru, Ada Darah Berserakan di Lantai

Saat namanya dan istrinya diumumkan berhak untuk berangkat umroh kala itu, Zulfan pun tak kuasa menahan haru.

Dia menangis, dan langsung sujud syukur. Matanya terlihat berkaca-kaca, saat panitia acara memasangkan kain ihram, sebagai tanda simbolis.

Sejumlah tamu undangan yang datang saat itu, juga banyak yang menangis haru.

Zulfan menyatakan, dirinya tak pernah menyangka, bisa mendapatkan program apresiasi dari Bank Mandiri Syariah, berupa umroh gratis.

Terlebih sang istri Halusmiati (61), juga diberikan kesempatan untuk ikut menemaninya ke tanah suci.

"Saya sangat terharu sekali, ini sangat tidak terduga, ini adalah berkah dari Alquran yang sejak dulu saya tekuni dan saya jaga. Terimakasih atas perhatiannya, terhadap saya orang yang kekurangan," jelas Zulfan, sambil tak henti mengucap syukur.

Menurut Zulfan, ini adalah keyakinannya, bahwa Allah pasti akan memberikan jalan.

"Biasanya saya kayak orang agen travel, hanya ikut mengantar orang berangkat (umroh), tapi setelah itu pulang (ke rumah). Alhamdulillah, saya mohon doa restu semoga saya dan istri selamat dan sejahtera dalam melaksanakan ibadah umroh ini," harapnya.

Sementara itu, Nury Sri Andajani, SEVP Bank Mandiri Syariah menjelaskan, apresiasi hadiah umroh bagi 100 orang ini, memang menjadi program tahunan.

"Hadiah umroh ini diberikan bagi orang-orang yang telah berjasa, berkontribusi dalam gerakan keummatan," jelasnya.

Menurutnya, Bank Mandiri Syariah dalam hal ini, hendak berbagi kebahagiaan dan keberkahan kepada insan yang telah memberikan perubahan positif.

Baik dari kalangan guru atau dai, yang bertugas di pedalaman dan wilayah kumuh serta relawan kemanusiaan.

"Kita tahu, Pak Zulfan, adalah seorang guru mengaji di Kuantan Singingi. Beliau berhak menerima hadiah umrah ini, sebagai balasan atas dedikasinya berkontribusi dalam mencetak para qari dan qariah berprestasi dari Propinsi Riau," jelasnya.

"Sudah sejak 1995 beliau telah aktif mengajar dan terbukti, banyak dari muridnya yang menjadi juara MTQ Nasional dalam seni baca Alquran," bebernya lagi.

Selain apresiasi hadiah umroh, pada tahun ini disebutkan Nury, dalam rangka milad Mandiri Syariah, ada pula kegiatan penyaluran 20 ribu paket Alquran Braille kepada umat muslim tunanetra.

Dia menambahkan, sebagai bank dengan aset lebih dari 100 triliun, Bank Mandiri Syariah melebarkan sayap bisnis dan kebermanfaatan, tidak hanya sebagai mitra masyarakat dalam memperkuat ekonomi masyarakat, namun juga memelihara nilai-nilai spiritual yang dianut.(Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved