Mantan Direktur Garuda yang Dipecat Erick Thohir 'Anak Emas' Mantan Menteri BUMN?, Ini Fakta Ashkara
Di masa menteri BUMN sebelum Erick Thohir, karier Ari Ashkara terang benderang bak bintang
Di masa menteri BUMN sebelum Erick Thohir, karier Ari Ashkara terang benderang bak bintang. Namun jatuh kandas dan terancam dipenjara di zaman Erick Thohir.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Skandal penyelundupan motor mewah menamatkan karier cemerlang yang dirintis oleh I Gusti Ngurah Ashkara Danadiputra atau Ari Ashkara.
Ari Ashkara pun langsung dicopot dari kursi direktur utama Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Erick Thohir terlihat panik dan kesal begitu mendapatkan informasi soal kasus penyelundupan onderdil Harley Davidson tahun 1972 plus dua sepeda Brompton.
Diperkirakan, motor Harley Davidson tersebut bernilai Rp 800 juta.
Sedangkan satu unit sepeda Brompton diperkirakan mencapai harga Rp 50 juta-Rp 60 juta.
Melansir dari Kompas.com, dalam sebuah jumpa pers di Jakarta, Kamis (5/12/2019), Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, penyelundupan Harley Davidson itu dalam bentuk onderdil yang dikemas dalam 18 kotak.
Onderdil tersebut ditemukan dalam lambung pesawat baru Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900 NEO.
"Dengan demikian, total kerugian negara potensinya adalah Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," kata Sri Mulyani.
Anak Emas Rini Soemarno
Pada era Rini Soemarno, Menteri BUMN periode 2014-2019, karier Ari Ashkara bisa dikatakan cemerlang.
Pria kelahiran 13 Oktober 1971 itu telah malang melintang di jajaran direksi perusahaan pelat merah sejak 2014.
Pada Mei 2014, pria lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada itu didapuk menjadi Direktur Keuangan PT. Pelindo III (Persero).
Tidak lama setelah itu atau tepatnya pada Desember 2014, Ari dipindahtugaskan untuk menjadi Direktur Keuangan Garuda Indonesia.
Dua tahun menduduki posisi itu, Ari kembali dipindahkan menjadi Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT. Wijaya Karya (Persero) pada 2016.