Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Oknum Pendekar Silat Hajar Warga hingga Babak Belur, Berawal dari Saling Ejek saat Konvoi

Oknum Pendekar Silat Hajar Warga hingga Babak Belur, Berawal dari Saling Ejek saat Konvoi

Editor: Budi Rahmat
TRIBUNNEWS
(Ilustrasi) Oknum Pendekar Silat Hajar Warga hingga Babak Belur, Berawal dari Saling Ejek saat Konvoi 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Massa perguruan silat bentrok dengan warga. Akibatnya ada rumah warga yang mengalami kerusakan.

Tidak hanya itu, seorang warga diinformasikan juga babak belur dikeroyok oleh oknum perguruan silat.

Polisi masih melakukan penyelidikan terkait dengan peristiwa itu.

Bentrokan antara massa perguruan silat dengan warga kembali terjadi dan pecah di Kabupaten Tulungagung Jawa Timur.

Akibat bentrokan ini, menyebabkan rumah warga rusak dan korban terluka karena dianiaya.

Kini, polisi tengah menyelidiki dua kasus tersebut dan menyeret para pelaku untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya dan diproses secara hukum.

Polres Tulungagung sedang menyelidiki video pengeroyokan terhadap pria Tulungagung yang dikeroyok oleh massa pendekar silat.

Massa pendekar silat itu menggunakan atribut Pagar Nusa. Massa saat itu sedang konvoi dari Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek. 

Rombongan anggota pergurun silat terlibat aksi fisik dengan warga Desa Bantengan dan Desa Sebalor, Kecamatan Bandung, Rabu (25/12/2019).

Dua rumah warga mengalami kerusakan karena aksi saling lempar dua pihak yang bertikai.

Selain itu ada seorang pemotor yang melintas juga menjadi korban pengeroyokan, massa yang mengenakan atribut Pagar Nusa (PN).

Informasi di lapangan menyebutkan, kejadian bermula saat rombongan massa perguruan silat ini konvoi dari Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.

Sesampai di Desa Bantengan, mereka terlibat saling ejek dengan warga Desa Bantengan.

Dari saling ejek, akhirnya mereka terlibat aksi saling melempar.

Polisi berhasil meredakan situasi, dan massa melanjutkan perjalanan.

Namun massa kemudian perpapasan dengan Hendi Widianata, warga Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek di Desa Sebalor, Kecamatan Bandung.

Hendi sempat menepi dan berlindung di balik mobil sedan yang tengah parkir.

Namun setelah kawalan polisi lewat, ada sejumlah orang yang turun dari motor dan mendekatinya.

Hendi sempat ditanya, apakah dari pergurun silat dan dijawab bukan.

Hendi kemudian ditarik dari motornya dan dikeroyok oleh sejumlah orang.

Belum selesai, pria malang ini dimasukkan ke sebuah ruko kosong dan masih dihajar lagi.

Ia kemudian dimasukkan ke dalam parit, dan akhirnya diselamatkan oleh polisi.

Sedangkan satu temannya menyelamatkan diri ke rumah warga setempat.

Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Hendi Septiadi membenarkan adanya kejadian itu.

“Kami sudah menerima laporan itu sejak kemarin, dan saat ini sudah dilakukan penyelidikan,” ujar Hendi.

Polisi tengah mengumpulkan barang bukti, termasuk rakaman video dan foto untuk melakukan identifikasi.

Diharapkan dari video dan foto itu bisa mengarahkan siapa saja pihak yang terlibat.

Masih menurut Hendi, sebenarnya polisi melakukan pengawalan massa yang konvoi.

Namun karena ada aksi saling ejek dengan warga, akhirnya terjadi tindakan di luar kontrol.

Setelah kejadian itu pihak PN sudah meminta maaf dan berencana mengganti kerusakan, serta menanggung pengobatan korban.

“Namun ternyata korban menolak upaya perdamaian ini dan menuntut melanjutkan ke ranah hukum,” pungkas Hendi.

Sekretaris PN Cabang Tulungagung, Suwito membernarkan kejadian pengeroyokan oleh massa yang menggunakan atribut organisasinya.

Suwito mempersilakan polisi untuk melakukan proses hukum.

Bahkan Suwito siap membantu polisi, jika ada anggota PN yang terlibat.

“Saya menolak ini dikaitkan dengan PN, karena apa yang dilakukan mereka merupakan aksi individu,” tegasnya.

Pendekar silat keroyok Anggota TNI di Kediri

Dari Kediri dilaporkan, bahwa pengeroyokan oleh para pendekar silat juga dilakukan terhadap anggota TNI di Kota Kediri.

Seorang anggota TNI dari Yonif Mekanis 521, Prada Abdul Mujib menjadi korban pengeroyokan oleh oknum pendekar pencak silat yang konvoi ke Monumen SLG Kediri.

Berikut Kronologi Anggota TNI Dikeroyok Pendekar Pencak Silat yang dipaparkan oleh Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana setelah memeriksa 10 saksi. 

Pengeroyokan terhadap Prada Abdul Mujib berlangsung di Jalan Ahmad Yani, Kota Kediri, Sabtu (21/12/2019) malam.

Saat itu Prada Abdul Mujib melihat keributan antara pengendara motor dengan rombongan massa.

Rombongan masssa ini diduga para pendekar pencak silat.

Prada Abdul Mujib bermaksud melerai para pelaku keributan tersebut.

Namun massa tampaknya tidak terima. Mereka melakukan perlawanan dan mengaiaya Prada Abdul Mujib.

Kericuhan ini berlangsung saat rombongan massa pulang dari melihat pertunjukan musik di Taman Tirtoyoso.

Setelah kejadian itu, rombongan berjumlah ratusan pengendara sepeda motor itu kemudian melanjutkan konvoi ke Monumen Simpang Lima Gumul (SLG).

Saat itu, aparat kepolisian dikerahkan ke lokasi untuk membubarkan massa.

Periksa 10 saksi

Sementara itu, penyidik Polres Kediri Kota telah memeriksa 10 orang saksi untuk mengusut kasus pengeroyokan anggota TNI.

Korban terluka di bagian kepala sebelah kanan akibat dikeroyok massa yang diduga dari perguruan silat.

Kapolres Kediri Kota AKBP Miko Indrayana menjelaskan, sejauh ini masih belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami memohon doa dan bantuan masyarakat semoga pelakunya segera dapat diamankan," tandas AKBP Miko Indrayana kepada awak media saat melakukan peninjauan di Gereja Pohsarang, Rabu (25/12/2019).

Terkait dengan permasalahan tersebut, kepolisian telah melakukan pertemuan dengan Komandan Brigif 16 Wirayuda, Komandan Batalyon Mekanis 521 dan Komandan Kodim 0809 Kediri.

Untuk mengusut pelakunya telah dibentuk tim khusus gabungan TNI dan Polri.

"Setiap yang bersalah akan dihukum.

Kita tidak toleransi pada hal-hal yang bersifat anarkisme," tandasnya.

Apalagi anggota TNI yang menjadi korban pengeroyokan sedang bertugas melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.

Namun korban malah dianiaya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com melalui tautan : Oknum Pendekar Silat Hajar Warga hingga Babak Belur, Berawal dari Saling Ejek saat Konvoi

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved