Pasca Penyerangan Personel TNI, Akses Pelarian KKB Ditutup, Antisipasi Kabur ke Negara Tetangga
Pasca Penyerangan Personel TNI, Akses Pelarian KKB Ditutup, Antisipasi Kabur ke Negara Tetangga
Pasca Penyerangan Personel TNI, Akses Pelarian KKB Ditutup, Antisipasi Kabur ke Negara Tetangga
TRIBUNPEKANBARU.COM- Upaya perburuan pada pelaku penyerangan anggota TNI terus dilakukan.
Akses pelarian ditutup menghindari anggota KKB kabur ke Negara tetangga.
Pasca peristiwa penyerangan anggota TNI yang menyebabkan satu personel meninggal dunia
Dua prajurit TNI terkena luka tembak setelah dihadang oleh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat dalam perjalanan mengambil logistik di Pos Kali Asih, Senin (30/12/2019) sekitar pukul 10.30 WIT.
• Pasca Pembantaian KKB & Konflik, Begini Kondisi Pengungsi di Nduga Papua, Makan Rumput, Daun & Kayu
• Baku Tembak TNI-KKB Papua, Ini Detik-detik Kelompok Jefrison Hadang dan Tembaki Prajurit TNI
• KKB OPM Kembali Menyerang, Wakil Komandan Pos Gugur Saat Ambil Logistik, Begini Kronologinya
• Tembak Warga Sipil & Tebar Teror, KKB OPM Tak Terima Dicap Teroris, Malah Minta-minta Diajak ke PBB
Kejadian itu bermula saat korban bersama dengan delapan rekannya yang bertugas di Pos Bewan Baru Tengah sedang dalam perjalanan menuju Pos Kali Asih untuk mengambil kebutuhan logistik.
Saat dalam perjalanan, tepatnya di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, mereka diserang oleh anggota KKB yang diduga berasal dari kelompok Pagawak.
Akibat peristiwa tersebut, dua prajurit terkena luka tembak.
Satu prajurit atas nama Serda Miftachur Rohmat gugur.
Sedangkan rekannya atas nama Prada Juwandhy Ramadhan yang terkena tembakan di pelipis kanan dan pinggang kiri selamat.
Setelah peristiwa itu, korban langsung dievakuasi menggunakan helybell, dan saat ini berada di RS Marthen Indey.
Menyikapi kejadian itu, Kodam XVII/Cendrawasih langsung menerjunkan pasukan untuk melakukan pengejaran dan pengetatan penjagaan di perbatasan RI-Papua Nugini.
Termasuk melakukan koordinasi dengan Konsulat RI yang ada di Papua Nugini.
"Kodam XVII/Cenderawasih langsung memerintahkan anggota pos yang lain yang berada disekitar Pos Bewan Baru untuk melakukan pengejaran terhadap kelompok tersebut dan menutup akses-akses pelarian yang mungkin akan digunakan oleh kelompok tersebut ke Negara Tetangga PNG," ujar Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Cpl Eko Daryanto, di Jayapura, Senin (30/12/2019).
Diserang KKB
Seorang anggota TNI dari Yonif 713 gugur setelah dihadang Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Bewan Baru, Distrik Yeti, Kabupaten Keerom, Papua, Selasa (30/12/2019) siang.
Anggota yang gugur tersebut bernama Serda Miftachur Rohmat, Wakil Komandan Pos Bewan Baru Satgas Yonif 713/ST.
"Akibat kontak senjata anggota kita gugur atas nama Serda Miftachur Rohmat dan satu orang Prada Jumandi terkena rechoset di bagian pelipis," ujar Kapendan XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, di Jayapura.
Dia menjelaskan, penghadangan terjadi ketika kedua korban bersama delapan rekannya akan mengambil logistik ke Pos Kali Asih.
Saat penghadangan, kata dia, sempat terjadi baku tembak dari kedua pihak.
"Ada anggota kita dari Pamtas 713 yang akan mengambil logistik dari Pos Bewan Baru ke Pos Kali Asih, kurang lebih jaraknya 5 KM dengan jarak tempuh sekitar 3 jam," kata dia.
Mengenai pelaku penghadangan, Eko menduga dilakukan KKB pimpinan Jefrison Pagawak.
"Sekitar setelah perjalanan 2 jam mereka dihadang oleh KKB yang diduga pimpinan Jefrison Pagawak," kata Eko.
Saat ini, kedua korban sudah berada di RS Marthen Indey setelah dievakuasi menggunakan Helybell.(*)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com melalui tautan : Akses Pelarian KKB Ditutup, Antisipasi Kabur ke Negara Tetangga, Pelaku Masih Diburu
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/kelompok-kriminal-bersenjata-kkb-di-papua.jpg)