Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

GAWAT! Wabah Corona Semakin Mengganas di China, 3 Ribu Staf Medis Malah Teken Petisi Aksi Mogok

7.771 kasus virus Corona di China dan merenggut 170 lainnya. Namun, staf medis dan perawat malah melakukan dukungan untuk aksi mogok

Instagram/kompas.com
GAWAT! Wabah Corona Semakin Mengganas di China, 3 Ribu Staf Medis Malah Teken Petisi Aksi Mogok 

Di Hong Kong, protes datang dari para perawat dan staf medis.

Tim medis tangani pasien virus Corona
Tim medis tangani pasien virus Corona (EPA-EFE/STR)

Dikutip Tribunnews dari South China Morning Post, setidaknya ada 90 perawat yang mengambil cuti sakit pada Rabu (29/1/2020).

Puluhan perawat tersebut berasal dari tiga rumah sakit di Hong Kong.

Aksi tersebut diduga menjadi langkah awal menjelang aksi mogok yang direncakan oleh serikat pekerja perawat kesehatan.

Sementara aksi mogok dilakukan untuk menanggapi pemerintah yang menolak saran anggota parlemen.

Otoritas rumah sakit membenarkan bahwa aksi para perawat merupakan buntut keputusan pemerintah yang menolak untuk menutup seluruh penyeberangan atau perbatasan.

Penutupan perbatasan dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya penyebaran virus.

Dari puluhan perawat tersebut, 26 perawat bekerja di RS Pok Oi di Yuen Long, 41 bekerja di unit perawatan intensif atau ruang operasi RS Pamela Youde Nethersole Eastern di Chai Wan.

Sementara itu, 23 lainnya cuti sakit di RS Princess Margaret di Kwai Chung.

Sebelumnya pada Selasa (28/1/2020), sebanyak 15 perawat di RS Pamela dan lima perawat di RS Princess Margaret mengambil cuti sakit.

Seorang sumber menyebut, aksi tersebut dikabarkan menjadi alarm sebelum adanya aksi mogok nyata.

Aksi mogok kemungkinan akan dilakukan minggu depan.

Ketua serikat perawat terbesar Hong Kong, Asosiasi Staf Keperawatan Hong Kong Joseph Lee Kok -long mengatakan, dirinya tidak tahu menahu soal alasan para perawat tersebut mengambul cuti sakit.

Namun, ia mendukung kekesalan para perawat atas respon pemerintah.

“Kebanyakan perawat berdedikasi untuk pekerjaan mereka. Hanya saja [tanpa penutupan perbatasan lengkap], ini kurang lebih sama dengan mendorong praktisi medis garis depan kami ke kematian mereka, ”kata Lee.

Sementara itu, aliansi Pegawai Rumah Sakit berencana akan mengadakan pertemuan pada Sabtu (1/2/2020) mendatang untuk membahas aksi mogok.

Aksi akan dilakukan apabila pemerintah tidak menutup perbatasan.

Pada Rabu (29/1/2020) malam, setidaknya ada lebih dari 3 ribu praktisi medis telah menandatangani petisi online.

Mereka berjanji akan melakukan aksi mogok.

Disebutkan bahwa pemerintah telah menutup enam pos perbatasan dari total 15 pos.

Namun, banyak orang yang masih dengan mudah memasuki Hong Kong dari daratan.

(*)


Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved