Dokter Li Wenliang Meninggal Dunia, Pernah Peringatkan Bahaya Virus Corona hingga Diancam Polisi
Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Hingga hari ini, Jumat (7/2/2020), korban terinfeksi virus mencapai 30.814 orang dan sebanyak 635 orang dinyatakan meninggal dunia.
Termasuk orang pertama yang memperingatkan bahaya virus corona, Dokter Li Wenliang juga menjadi korban meninggal dunia.
Dokter Li Wenliang, dokter di China yang sempat memberi peringatan munculnya virus Corona di awal-awal wabah.
Setelah memberi peringatan tentang munculnya virus Corona, Li sempat diancam dibawa ke pengadilan oleh polisi.
Dilansir dari bbc.com, seorang dokter asal China tersebut telah meninggal karena tertular virus saat bekerja di Rumah Sakit Pusat Wuhan.
Dilansir People's Daily , Dokter Li Wenliang meninggal pada Jumat, dini hari pukul 02:58 waktu setempat.
Global Times, People's Daily, dan media China lainnya telah melaporkan kematian Dr Li sebelumnya yaitu pada hari Kamis.
Kabar meninggalnya Li Wenliang (34) ini awalnya populer di media sosial Weibo (setara dengan Twitter) di China pada Kamis (5/2/2020) malam.
Global Times langsung mengkonfirmasi jika Li Wenliang telah diberi perawatan ECMO (extra-corporeal membrane oxygenation) yang membuat jantung pasien memompa kembali dan menjaga darah mereka teroksigenasi tanpa melalui paru-paru.
Pada laman yang sama, Li Wenliang disebut masih dalam kondisi kritis.
Dokter pun meminta para wartawan untuk mengkonfirmasi kabar duka Li Wenliang, pasalnya sang dokter masih dirawat intensif.
Perawatan ECMO ternyata hanya membuat Li Wenliang bertahan beberapa jam.
Media luar akhirnya melaporkan waktu kematian Dr Li yang baru.
Pada cuitan akunTwitter @PDChina, akhirnya menetapkan waktu kematin Dr Li yaitu pada Jumat, pukul 02:58 waktu setempat.
Kisah seorang Dr Li
Li Wenliang atau kerap disapa Dr Li ini sebelumnya pernah memposting kisahnya di media sosial.
Dr Li menuliskan peringatan bahaya virus corona di tempat tidur.
Pada status Dr Li tersebut, dia sudah memperhatikan kasus virus corona yang dikatakan seperti SARS.
Pada 30 Desember 2019 lalu, Dr Li mengirim pesan berantai pada sesama dokter di obrolan grub.
Dr Li meminta rekan seprofesinya untuk memakai pakaian pelindung untuk menghindari infeksi virus baru.
Empat hari kemudian dia dipanggil ke Biro Keamanan Umum di mana ia diminta menandatangani surat.
Dalam surat itu dia dituduh membuat komentar palsu yang telah mengundang keributan.
Nama Dr Li pun masuk ke dalam satu dari delapan orang yang masih diselidiki polisi sebagai penyebar hoaks.
Pihak berwenang setempat kemudian meminta maaf kepada Dr Li atas tuduhan tersebut.
Dalam unggahan akun Weibo-nya, Dr Li menjelaskan pada 10 Januari 2020 dia mulai batuk, hari berikutnya dia demam dan dua hari kemudian dia dirawat di rumah sakit.
Dia didiagnosis teinfeksi virus korona pada 30 Januari 2020.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
