Diduga Korban Eksploitasi Anak, Gepeng Berkeliaran di Lampu Merah Kota Pekanbaru
Gelandangan dan pengemis (gepeng) masih banyak berkeliaran di sejumlah wilayah Kota Pekanbaru.
Penulis: Fernando | Editor: ihsan
Apalagi pengemis di jalanan masih memiliki rumah dan keluarga.
Wanita berkerudung juga menyayangkan bahwa masih saja ada anak dijadikan sebagai pengemis. Ada juga anak yang disuruh berjualan tisu di persimpangan jalan.
Chairani menegaskan bahwa itu adalah ulah oknum yang diduga eksploitasi anak di jalanan. Mereka berjualan tisu sebagai modus untuk memohon belas kasihan.
Ia menduga anak-anak yang malang itu jadi korban eksploitasi karena desakan ekonomi orangtuanya.
Petugas sudah sering menjaring para pengemis dan mengembalikan ke keluarganya. "Kami sudah memberi peringatan kepada mereka agar tidak mengemis lagi. Apalagi menbawa anak," ulas Chairani.
Pihaknya bersama instansi terkait terus melakukan upaya menjaring para pengemis. Mereka juga melakukan preventif lewat sosialisasi dan imbauan.
Dinas Sosial belum memastikan asal dari para gepeng yang menjamur. Mereka baru bisa mengetahuinya setelah proses assesstment.
"Kalau yang sekarang menjamur masih belum tahu kita asalnya dari mana. Nanti harus melalui assesstment dulu," tutur Chairani.
Dia tidak menampik bahwa ada dugaan sejumlah gepeng berasal dari luar daerah. Kondisi ini lantaran Pekanbaru merupakan satu kota tempat transit.
Hal inilah yang mengundang para gepeng berdatangan ke Kota Pekanbaru. Gepeng diduga dimobilisasi oleh oknum tidak bertanggung jawab dari luar kota. (Tribunpekanbaru.com/Fernando Sikumbang)