Sudah Disuntik, BPJS Kesehatan Masih Defisit Rp 15 Triliun, Sementara Gaji & Tunjangan Direksi Naik
suntikan dari pemerintah belum dapat menutup kekurangan dana BPJS Kesehatan yang saat ini mencapai Rp 15,5 triliun dari sebelumnya
Pelayanan yang di harapkan salah satu pasien ini adalah pelayanannya lebih bagus lagi.
"Jangan sampai ada kata-kata, oh ini mah BPJS yang bayar dan nggak bayar untuk yang miskin kan nggak bayar,"tambahnya.
Rosiati menegaskan kembali, pernah mendengar BPJS yang tidak bayar atau gratis itu BPJSnya untuk pelayanannya berbeda atau lain.
Berharap kedepannya lebih baik lagi, lebih bagus lagi dan di usahakan naiknya jangan terlalu tinggi.
Menurut Rina Oktaviani juga pengguna BPJS terkait masalah kenaikan BPJS mengatakan karena fungsi BPJS ini bagus bagi pengguna BPJS karena memang pemanfaatnya bisa maksimal.
"Cuma kenaikkan yang langsung 100% itu buat kami agak berat, kenapa nggak naiknya itu perlahan," ungkapnya.
Gunawan peserta BPJS juga mengatakan hal yang sama.
"Caranya sosialisasi dulu aja, jangan keburu-buru di naikkin,"pungkasnya.
Di tengah pro dan kontra yang mengemuka, kehadiran BPJS kesehatan berhasil menjadi obat bagi kaum bawah yang selama ini sulit mendapatkan akses kerumah sakit dan memperoleh jaminan pengobatan.(*)