Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Nyaris Jadi Korban Sandera KKB OPM, Guru SD Ini Ternyata Disangka Mata-mata Aparat

KKB OPM mengira tiga guru itu merupakan mata-mata TNI dan Polri. Sebab itu mereka berusaha untk menyandera mereka.

istimewa
Nyaris Jadi Korban Sandera KKB OPM, Guru SD Ini Ternyata Disangka Mata-mata Aparat 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Upaya Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) OPM menyandera tiga guru di Kampung Jagamin, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, digagalkan aparat dan masyarakat setempat.

Sebanyak 50 anggota KKB turun ke Kampung Jagamin pada 18 Februari 2020.

Menanggapi hal itu, Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw menegaskan akan mengejar anggota KKB tersebut.

"Kami akan tindak tegas kelompok itu karena sudah meresahkan masyarakat," kata Paulus di Jayapura, Kamis (27/2/2020).

Polda Papua tak akan menoleransi upaya penculikan yang dilakukan KKB tersebut. 

Dari informasi yang didapatnya, Paulus menyebut, KKB itu mengira tiga guru itu merupakan mata-mata TNI dan Polri.

"Tidak benar apa yang dilakukan KKB karena masyarakat sudah menyatakan mereka itu adalah guru dan bukan mata-mata," kata Waterpauw.

Sebelumnya, puluhan anggota Kelompok Kriminal Besenjata (KKB) hampir menyandera tiga guru yang mengajar di SD Inpres Baluni, Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan membenarkan insiden itu. Ketiga guru tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.

Ketika itu, sekitar 50 anggota KKB memasuki Kampung Jagamin mencari masyarakat non-Papua.

Mereka pun menemukan tiga guru SD Inpres Baluni yakni, Eustakhius Lefteuw, Agustinus Sere, dan Bonifantura Pakairuru.

KKB hendak membawa ketiganya sebagai sandera. Tapi, usaha itu digagalkan petinggi dan masyarakat Kampung Jagamin.

KKB OPM berondong Upacar Bakar Batu

Baru-baru ini, kelompok kriminal bersenjata (KKB) OPM memberondong kerumunan warga Nduga yang sedang melakukan upacara Bakar Batu di Kampung Koteka, Distrik Kenyam.

Awalnya KKB OPM menembaki Pos TNI di lokasi tersebut. Namun, serangan KKB OPM melembar ke kerumunan warga.

Akibat serangan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya yang membabi buta, akhirnya baku tembak dengan aparat pun tak terhindarkan.

Kontak tembak itu terjadi sekitar 10 menit. Setelah kondisinya kembali kondusif, masyarakat melaporkan ada dua orang warga yang menjadi korban.

Diduga, warga tersebut terkena tembakan dari peluru nyasar saat sedang berhamburan mencari perlindungan.

"Satu orang laki-laki bernama Yosman Wasiangge dilaporkan mendapat luka tembak di punggung, dan satu orang perempuan bernama Waslina Tabuni menderita luka tembak di bagian leher. Kedua korban segera dievakuasi untuk mendapat perawatan di Puskesmas Kenyam, namun nyawa Waslina Tabuni tidak dapat diselamatkan oleh tim medis," ujar Dax.

Setelah insiden tersebut, personel TNI dan Polri masih disiagakan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi gangguan keamanan.

Namun demikian, kondisi saat ini sudah berangsur kembali kondusif.

Sebelumnya, KKB OPM nyaris menyandera tiga guru sekolah dasar (SD) Inpres Baluni, Kampung Jagamin, Distrik Tembagapura, Mimika, Papua.

Ketiga guru SD tersebut selamat dari upaya penyanderaan puluhan anggota KKB.

Dandim 1710/ Mimika Letkol Pio L Nainggolan membenarkan insiden itu.

Ketiga guru tersebut sudah ditangani pihak kepolisian.

"Ketiganya sedang ditangani pihak kepolisian," kata Pio singkat melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/2/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, insiden itu terjadi pada Selasa (18/2/2020).

Ketika itu, sekitar 50 anggota KKB memasuki Kampung Jagamin mencari masyarakat non-Papua.

Mereka pun menemukan tiga guru SD Inpres Baluni yakni, Eustakhius Lefteuw, Agustinus Sere, dan Bonifantura Pakairuru.

KKB hendak membawa ketiganya sebagai sandera.

Tapi, usaha itu digagalkan petinggi dan masyarakat Kampung Jagamin.

Berdasarkan kesepakatan masyarakat, tiga guru itu dievakuasi ke Timika.

Mereka pun diantar masyarakat dengan berjalan kaki menuju lapangan terbang di Arwanop, Kampung Anggogoin pada Rabu (19/2/2020).

Mereka kemudian melapor ke pos Satgas Pamrahwan Arwanop Yonif 754/20/3/Kostrad.

Pada Rabu (26/2/2020), tiga guru itu kemudian dievakuasi ke Kota Timika menggunakan Helikopter Bell 412/P-3002 milik Polri, dan mendarat di Bandara Mozes Kilangin.

Ketiganya kemudian dibawa ke Mako Brimob Batalyon B Timika untuk dimintai keterangan oleh Satgas Nemangkawi.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bantah Tiga Guru SD Inpres sebagai Mata-mata, Polisi Kejar Anggota KKB di Mimika"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved