Terjadi Panic Buying atau Memborong Makanan di Toko karena Corona, Psikolog Ungkap Sisi Lain Manusia
Dr Cindy Chan menjelaskan jika 'latah' ini adalah tindakan yang terkait dengan psikologi manusia.
Terjadi Panic Buying atau Memborong Makanan di Toko karena Corona, Psikolog Ungkap Sisi Lain Manusia
TRIBUNPEKANBARU.COM - Berita mengenai dua WNI yang positif virus corona langsung membuat panik warga Indonesia lainnya.
Apalagi mereka yang tinggal di Jakarta dan Depok.
Sebab, kedua pasien tersebut sekarang dirawat di RS Sulianti Saroso di Jakarta dan mereka berdomosili di Depok.
Pasca berita ini, ada beberapa hal yang dilakukan masyarakat Indonesia.
Pertama, mereka membeli masker dan hand sanitizer.
Kedua, memborong stok makanan di supermarket.
Alasannya karena mereka takut kehabisan. Jika pun harganya akan mahal.
• Balapan MotoGP 2020 Ditunda Akibat Corona, Valentino Rossi Bikin Acara Balap Pribadi
• Pertama Bertemu Malu-malu, Kini Tiara Tagih Janji Dul Jaelani
• Terinspirasi dari Sinetron Televisi, Ibu Muda EV (35) Peras Teman Kencannya setelah Bercinta
Seperti yang terjadi pada kelangkaan dan mahalnya harga masker dan hand sanitizer.
Panic buying membuat masyarakat memborong barang belanjaan baik di pusat perbelanjaan, toko ritel, hingga ke pasar.
Panic buying juga terjadi di negara lain yang telah terinfeksi virus Corona lebih dahulu daripada Indonesia.
Apa penyebab hal seperti ini terjadi?
Seorang psikolog di klinik Hong Kong, Dr Cindy Chan menjelaskan jika 'latah' ini adalah tindakan yang terkait dengan psikologi manusia.
Ini semua berkaitan dengan cara manusia mencoba mengontrol hal di sekitar mereka.
• Polisi di Solok Tangkap Pria yang Suka Intip Pengantin Baru Lagi Bulan Madu, Diam-diam Lewat Jendela
• Apotek yang Naikkan Harga Masker Bakal Dicabut Izinnya, Disperindag: Pasti Kami Pidanakan
Banyak sekali faktor tidak pasti terkait merebaknya Covid-19: peningkatan jumlah kematian, keharusan bekerja dari rumah, dan sekolah diliburkan.
