Wabah Virus Corona Meluas, Bagaimana akan Berakhir, Apakah Sama dengan MERS, dan SARS?

Wabah Virus Corona kian meluas ke sejumlah negara dengan jumlah orang terinveksi terus bertambah.

Editor: Ilham Yafiz
FOTO / AFP
Petugas laboratorium medis mendaftarkan sampel virus coronavirus COVID-19 yang baru di Roosendaal, Belanda pada 4 Maret 2020. 

Sedangkan secara umum angka kematian akibat virus ini di China yakni 2,3%.

Kendati dekimikian, gejala yang ringan ternyata memiliki sisi negatif karena membuat para ilmuwan lebih sulit untuk dikenali dan pasien tidak berobat ke dokter.

Selain itu, seseorang bisa saja terinfeksi tetapi tidak menimbulkan gejala apa pun.

Menurut Dr Jin Dongyan, orang yang mengalami gejala virus Corona ringan, secara umum sulit dibedakan dengan orang yang sakit flu biasa atau salesma.

"Gejalanya bisa sangat ringan, seperti nyeri tenggorokan."

"Lalu setelah satu 2 hari sembuh. Bahkan pada pasien yang ke dokter, gejalanya tidak dikenali karena sangat ringan, seperti flu," ujarnya.

4. Kapan Virus Corona Berakhir?

Sementara itu tak ada jawaban pasti terkait kapan virus corona akan berakhir di dunia.

Namun, Dr Jin Dongyan memastikan jika virus corona nantinya akan hilang dengan sendirinya, seperti gejala flu biasa.

"Gejalanya akan hilang sendiri, sama seperti flu atau salesma," kata Dr Jin Dongyan.

Hal tersebut juga berarti bisa saja orang yang sebenarnya terinfeksi virus Corona masih dapat beraktivitas seperti biasa.

Bahkan penyebaran virus pun bisa terjadi tanpa disadari.

Dari fenomena tersebut, para ahli memperkirakan akan ada dua kemungkinan terkait akhir wabah Covid-19 ini.

Yaitu lama-lama akan tidak menular lagi, atau virusnya mati, sama seperti SARS san virus-virus sebelumnya.

Alternatif lain, Covid-19 akan hidup bersama manusia, kadang hilang dan timbul sesuai musim, sama seperti influenza.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved