Cara Praktis Korut Kim Jong Un Cegah Virus Corona, Tembak Mati Warga China yang Langgar Perbatasan
Tak seperti negara-negara lain dengan menutup lalulintas warga China, Kim Jong Un malah akan menembak mati jika ada yang menyusup ke negaranya.
Seperti yang diberitakan Telegraph.co.uk, pihak militer perbatasan Korea Utara tak akan segan menembak mati siapapun yang mendekat wilayah perbatasan.
Korea Utara memang cukup tegas dalam memblokade negaranya dari virus corona.
Terlebih negara yang belum makmur secara finansial tersebut bisa saja hancur seketika jika virus corona menyerang.
Kasus corona di Korea Utara belum dikonfirmasi WHO

Dikutip dari Daily Star Senin (10/2/2020), terdapat spekulasi jika kasus Covid-19 telah sampai ke Korea Utara.
Namun Korea Utara diduga menutupi hal tersebut dan aktif melakukan pengamanan di wilayah perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona.
Korea Utara diketahui telah menghentikan penerbangan dan layanan kereta api yang mengubungkan negara tersebut dengan China dan Rusia.
Selain itu, Korea Utara juga telah menerapkan wajib karantina lebih dari satu pekan untuk orang asing yang baru tiba di negara tersebut.
Korea Utara Juga dikatakan telah menangguhkan pariwisata internasional dan mengunci hampir semua kegiatan perjalanan lintas batas.
Kabar tersebut masih menjadi spekulasi, meskipun informasi yang beredar diduga akurat karena berasal dari sumber yang kuat.
Daily North Korea misalnya, telah menyebut ada lima orang meninggal di rumah sakit Sinuju setelah mengalami demam.
Kasus tersebut tidak dikonfirmasi oleh Korea Utara, namun pasien memiliki gejalan nyaris serupa dengan virus corona.
Diberitakan Daily NK, Korea Utara bahkan memerintahkan para pejabat kesehatan di Sinuju untuk membuang mayat-mayat tersebut dan merahasikan kematiannya dari masyarakat.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga saat ini belum mengonfirmasi secara resmi jika telah ditemukan kasus infeksi SARS-Cov-2 di Korea Selatan.
"Ada desas-desus, bahwa virus corona sudah menyebar, ke Korea Utara," satu sumber di provinsi mengatakan kepada Daily North Korea.