Giliran Latheefa Koya Pimpinan KPK Malaysia yang Mengundurkan Diri, Susul Mahathir Mohammad

Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) Latheefa Koya tiba-tiba umumkan pengunduran dirinya pada Jumat

Editor: Muhammad Ridho
Via grid.id
Pimpinan KPK Malaysia (MACC) Latheefa Koya yang tiba-tiba mengundurkan diri 

Ia menjadi wanita kedua yang memimpin partai politik dalam sejarah Malaysia.

Pemimpin Gerakan Reformis

Anwar Ibrahim.
Anwar Ibrahim. (KOMPAS.COM)

Setelah suaminya ditangkap pada tanggal 20 September 1998, Wan Azizah menjadi pemimpin gerakan Reformasi yang masih muda. 

Awalnya ia memimpin Gerakan Keadilan Sosial (ADIL), sebuah LSM hak-hak sipil. 

Setelah itu ia membantu mendirikan Parti Keadilan Nasional pada 4 April 1999.

Pada 3 Agustus 2003, Wan Azizah membawa partainya ke dalam penggabungan dengan Partai Rakyat Malaysia (atau Parti Rakyat Malaysia ). Ia terpilih sebagai presiden partai yang baru saja digabung itu.

Masuk Parlemen

Dalam pemilihan pertama yang diperebutkan oleh partai pada tahun 1999, Wan Azizah memimpin partai untuk memenangkan lima kursi di Parlemen.

Dia terpilih sebagai Anggota Parlemen untuk Permatang Pauh; kursi yang sebelumnya dipegang oleh Anwar Ibrahim; dengan mayoritas 9.077 suara. Dia berhasil mempertahankan kursi di pemilu 2004.

Sebagai pemimpin partai politik dan juga perwakilan parlemen, Wan Azizah telah berbicara di program yang disponsori PBB, dan media lokal dan internasional. 

Ia juga Wakil Ketua Kaukus Parlemen Malaysia untuk Demokrasi di Myanmar dan anggota Kaukus Myanmar Antar-Parlemen ASEAN.

Wakil Perdana Menteri

Pada 7 Januari 2018, aliansi oposisi Pakatan Harapan mengumumkan Mahathir Mohamad sebagai kandidat mereka untuk Perdana Menteri dalam pemilihan 2018, dengan Wan Azizah sebagai Wakil. (*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved