Karhutla 2020
BREAKING NEWS: Panglima dan Kapolri Pimpin Peluncuran Dashboard Lancang Kuning Nusantara
Dashboard Lancang Kuning merupakan aplikasi mutakhir besutan Polda Riau untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Penulis: Rizky Armanda | Editor: Sesri
"Hari ini yang saya lihat bersama bapak Panglima, yang kita kedepakan adalah pencegahan. Namun kita siapkan Satgas penegakan hukum. Baik itu perorangan maupun korporasi. Artinya ini berjalan selaras, bahwa pencegahan Karhutla harus kita kedepankan," ucapnya kala itu.
Disebutkan Jenderal Polisi bintang empat itu, dia akan menginstruksikan kepada Polda lain yang daerahnya juga rawan Karhutla, untuk bisa belajar ke Provinsi Riau.
Tak lama berselang setelah kedatangan Kapolri dan Panglima ke Riau, giliran Presiden RI Joko Widodo yang menyambangi Bumi Lancang Kuning.
Saat kedatangan orang nomor satu di Indonesia itu, Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi sempat mempresentasikan tentang Dashboard Lancang Kuning. Aplikasi ini pun mendapat apresiasi dari sang Kepala Negara.
Dalam pemaparannya, Kapolda menjelaskan bahwa aplikasi tersebut merupakan sistem yang dibangun untuk menangani Karhutla secara terukur, terstruktur, dan efisien.
Sistem ini menggunakan empat teknologi satelit sebagai alat pengindera untuk mendeteksi titik api, yaitu Noaa, Aqua, Terra, dan satelit dari Lapan.
Lewat aplikasi ini, keberadaan hotspot atau titik panas bisa dengan cepat terdeteksi. Petugas pun bisa cepat dimobilisasi ke lokasi titik panas itu, untuk melakukan verifikasi lapangan.
Jika memang terdeteksi sebagai titik api, maka bisa dengan cepat dipadamkan. Sehingga tidak sampai meluas.
Dashboard tersebut juga berisi beragam informasi mengenai lahan gambut, perkiraan cuaca, arah angin, kepemilikan lahan, anggota yang online maupun offline di lapangan.
Termasuk keberadaan embung, kanal, sekat kanal, Polsek, Polres, lahan perusahaan, hingga helipad yang paling dekat lokasi.
“Kami juga bisa memobilisasi sumber daya manusia, peralatan, dan sumber daya lain untuk keperluan pemadaman. Kami memetakan di mana letak peralatan–peralatan itu ada, pos–pos BNPB yang ada di kabupaten kami data, Polsek dan Koramil kami data," sebut Irjen Agung.
"Demikian juga perusahaan–perusahaan yang memiliki alat pemadaman juga kami data. Sehingga kami bisa mengerahkan peralatan maupun personel yang ada di titik api tersebut untuk membantu proses pemadaman,” sambung dia.
Dashboard tersebut juga memudahkan seluruh jajaran untuk berkoordinasi secara langsung dengan para petugas yang sedang bekerja.
Pada kesempatan tersebut, Kapolda Riau juga langsung memperagakan bagaimana sistem kerja aplikasi itu di hadapan Presiden.
Terlebih dahulu, dia mencari keberadaan titik api lewat peta. Setelah didapatkan data lengkap, termasuk siapa personel yang sedang bertugas di lokasi, dia pun mencoba menghubungi nomor telfon personel terkait.