Penanganan Covid 19 di Riau
MENDADAK Kumpulkan Kadiskes se-Riau Bahas Virus Corona, Gubri Syamsuar: Jangan Buat Masyarakat Panik
Gubernur Riau atau Gubri Syamsuar menginstruksikan kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota se Provinsi Riau agar berhati-hati
Penulis: Syaiful Misgio | Editor: Nolpitos Hendri
MENDADAK Kumpulkan Kadiskes Kabupaten dan Kota se-Riau, Gubri Syamsuar: Jangan Buat Masyarakat Panik
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Gubernur Riau atau Gubri Syamsuar menginstruksikan kepada dinas kesehatan provinsi dan kabupaten kota se Provinsi Riau agar berhati-hati dalam memberikan keterangan terkait virus corona atau Covid 19.
Hal tersebut disampaikan Gubri Syamsuar usai menggelar pertemuan dengan Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Riau dan Kadiskes seluruh kabupaten dan kota serta Dirut RSUD se Provinsi Riau di ruang Kenanga Kantor Gubenur Riau, Selasa (10/3/2020).
Pertemuan Gubri dengan kepala dinas kesehatan dan Dirut RSUD ini membahas terkait kesiapsiagaan Pemprov Riau dalam penanganan virus corona atau covid-19 di Riau.
"Jangan dibuat-buat, jangan berlebihan, karena bisa mengecewakan semua," kata Gubri Syamsuar saat rapat bersama kepala dinas kesehatan kabupaten kota se Provinsi Riau.
Wabah virus corona diakui Syamsuar berdampak ke semua bidang. Termasuk dalam bidang investasi dan perekonomian.
Ia mencontohkan sejumlah tamu penting dari negara tetangga yang sebelumnya sudah menjadwalkan akan bertemu dengan dirinya terpada dibatalkan.
Menyusul semakin ketatnya pendatang yang masuk dari luar negeri.
"Tanggal 19 maret itu akan ada prpfesor dari singapura yang mau bertemu saya, tujuanya untuk perkembangan investasi di Riau, tapi kabar tersebut beliau tidak jadi ke Riau," katanya.
Syamsuar berharap pihak terkait agar tidak mempersulit warga negara tetangga untuk masuk ke Riau.
Khususnya dari Malaysia dan Singapura.
Sebab kata Syamsuar untuk perkembangan pembangunan daerah tidak terlepas dari investor dari negara luar.
"Kalau Cina okelah (diperketat masuk ke Riau), tapi kalau dari malsyaia dan singapura jangan terlalu berlebihan, kita ingin satu persepsi, karena bagaimana pun juga daerah kita butuh instasi dari negara lain, ini berdampak terhadap ekonomo," katanya.
Selain itu, yang tidak kalah pentingnya, kata Syamsuar, kepala dinas kesehatan harus turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi tentang gejala dan pencegahan covid-19.
"Hari ini kita kumpulkan agar kita satu persepsi. Penyuluhan harus segera dilakukan, karena masyarakat harus tau seperti apa gejala dan pencegahan virus corona in," ucapnya.
Tidak hanya itu, dinas kesehatan juga ditugaskan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak panik dan memborong barang-barang secara berlebihan.
"Jangan buat masyarakat panik, tidak perlu memborong makser, hand sanitizer. Mudah-mudahan ini tidak terjadi lagi. Karena kalau tahun ini kita dihadapkan dengan bencana asap, saya tidak bisa membayangkan itu, makanya kita harus berikan edukasi kepada masyarakat," sebutnya.
Seperti diketahui, jumlah pasien suspek coronavirus atau covid-19 di Provinsi Riau terus bertambah.
Kabar terbaru ada tujuh pasien suspek corona di Riau.
Bertambah satu lagi dari data sebelumnya yang sempat disampaikan ke publik ada enam pasien.
Namun terbaru, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau mengumumkan ada tujuh pasien suspek virus corona di Riau.
"Di Provinsi Riau sampai hari ini ada tujuh pasien yang suspek covid-19," kata Mimi saat jumpa pers dengan sejumlah awak media di Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Jalan Cut Nyak Dien, Senin (9/3/2020) kemarin.
Tujuh pasien suspek virus corona tersebut masing-masing dirawat di ruang isolasi RSUD Arifin Ahmad sebanyak empat orang.
Kemudian di RSUD Dumai, Tembilahan dan Bengkalis masing-masing satu orang.
Dari tujuh pasien suspek corona tersebut pihaknya menelusuri rekam jejak perjalanannya.
Ternyata sebagian besar pasien sempat melakukan perjalanan ke luar negeri.
"Ada yang sempat menginap di malaysia, kemudian kembali ke indonesia. Ada juga yang bekerja sebagai tukang bongkar muat barang di kapal yang dari luar negeri, ada yang dari hongkong ada juga yang dari singapore dan dari malaysia ke Dumai,"katanya.
Begitu juga dengan pasien suspek virus corona yang saat ini dirawat di ruang Isolasi RSUD Tembilahan.
Pasien tersebut merupakan ABK Kapal yang sempat singgah di Malaysia dan yang berngkutan juga sempat pergi ke pasar di Malaysia.
Selain itu ada juga pasien suspek corona ini yang diketahui pernah menginap di Malaysia karena sempat tertunda saat akan berangkat Umroh.
Lalu ada juga pasien suspek corona di Riau yang merupakan asisten rumah tangga di Riau yang kontak dengan tamunya dari Malaysia.
Lalu pasien tersebut deman dan menunjukkan gejala yang mirip dengan dengan covid 19.
"Ada juga pasien yang pulang dari Umroh, yang dirujuk oleh KKP. Kemudian ada juga yang rujukan dari salah satu rumah sakit ke RSUD Arifin Ahmad, dan yang terakhir di Bengkalis, pernah ke Malaysia," ujarnya.
Seluruh pasien suspek virus corona di Riau tersebut sudah diambil sampelnya dan sudah dikirim ke laboratorium Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI di Jakarta.
Pihaknya masih menunggu hasil uji lab yang dilakukan oleh Litbangkes Kemenkes RI di Jakarta.
"Seluruhnya masih dalam masa observasi, dan kondisinya baik. Seluruhnya sudah diambil sampelnya dan sampai saat ini kita masih menunggu hasil uji lab nya dari Libtangkes. Karena jumlahnya sampal yang diuji cukup banyak, jadi kita tidak bisa memastikan berapa lamanya, biasa normalnya 2 sampai tiga, paling lama seminggu itu sudah diumumkan, tapi kita tetap akan menunggu hitam diatas putihnya," ujarnya.
Penanganan Covid 19 di Riau - Tribunpekanbaru.com / Syaiful Misgino.
