Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

3 Cara Jitu Korea Selatan Tangani Virus Corona: Tingkat Kesembuhan Paling Tinggi

sekitar 15 ribu warganya dapat dites virus sehingga meminimalisir penularan baik masih berupa gejala ringan apalagi gejala berat.

FOTO / AFP
Petugas Kesehatan Korea Selatan menyemprotkan disinfektan di depan gedung Korean Air di Incheon pada 25 Februari 2020. 

3 Cara Jitu  Korea Selatan Tangani Virus Corona: Tingkat Kesembuhan Paling Tinggi

TRIBUNPEKANBARU.COM - Sejak kasus pertama diumumkan pada 20 Januari silam, pemerintah Korea Selatan kerap mengumumkan angka kesembuhan lebih sering dibandingkan angka kasus infeksi baru.

Ada tiga kunci mengapa Korea Selatan tepat dalam penanganan virus corona.

Pertama, Pemerintah Korea Selatan mengadakan pengujian yang luas dan efektif dengan menggunakan drive-thru-clinics.

Dalam satu hari, sekitar 15 ribu warganya dapat dites virus sehingga meminimalisir penularan baik masih berupa gejala ringan apalagi gejala berat.

Layanan drive-thru-clinics dapat mengurangi beban rumah sakit dan mengurangi risiko kesehatan petugas medis.

Dikutip dari CNN, sebuah perusahaan bioteknologi Korea telah mengembangkan tes virus corona dalam waktu tiga pekan.

Seseorang yang dites virus dan mendapat bantuan dokter bisa memintanya sehingga membuatnya mudah dalam mengakses.

Terdapat juga 96 jaringan laboratorium yang mampu memproses sampel-sampel hasil tes virus.

Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neunghoo mengatakan kepada CNN, "Mendeteksi pasien sejak dini sangat penting."

Kedua, pemerintah Korea Selatan selalu beri informasi yang terbuka kepada publik.

Contoh paling nyata adalah lokasi GPS dari seseorang yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dilihat dari aplikasi sehingga warga lain yang belum tertular bisa menjauhi area tersebut.

Meski hal itu dipertanyakan dari perspektif privasi, namun dapat membantu orang lain merasa aman dan tentu mengetahui informasi yang benar dan mengendalikan kesehatan mereka.

Ketiga, Korea Selatan juga melakukan Social Distancing untuk memotong pertumbuhan kasus.

Dengan populasi 51 juta orang, mereka telah menutup sekolah-sekolah, kantor-kantor dan melarang pertemuan besar.

Terdapat pula kamera pengecek suhu di tiap pintu masuk gedung dan petugas berpakaian pelindung di tempat umum untuk mengingatkan warga agar mencuci tangan mereka.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved