Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

7 Siswa Merudapaksa Siswi SMK, Pelaku Adalah Kakak Kelas, 'Sudah Teriak Tapi Tak Ada yang Dengar'

D (16) siswi SMK swasta di Deliserdang, Sumatera Utara, yang menjadi korban rudapaksa oleh 7 orang kakak kelasnya

Editor: Muhammad Ridho
dailymail
Ilustrasi diperkosa 

Berdasarkan pengakuan anaknya, orang tua korban menyebut kasus pemerkosaan ini awal pertama sekali terjadi pada Desember 2019.

Saat itu ada empat orang pelaku yang memperkosa anaknya di dalam ruang praktek sekolah.

===

TRIBUNPEKANBARU.COM - D (16) siswi SMK swasta di Deliserdang, Sumatera Utara, yang menjadi korban rudapaksa oleh 7 orang kakak kelasnya, hingga kini masih mengalami trauma.

Ia mengaku, perbuatan tujuh kakak kelasnya itu masih terus terbayang di benaknya.

Saat diwawancarai di Polresta Deliserdang, D menceritakan kronologi kejadian itu.


D dan ibunya ketika membuat LP di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).
D dan ibunya ketika membuat LP di Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020). (Indra Gunawan Sipahutar/Tribun Medan)

Pertama kali D menjadi korban pemerkosaan pada bulan Desember 2019.

Lokasi pemerkosaan terjadi di area ruang praktik sekolah yang berada di kawasan Batang Kuis.

"Saya sempat disuruh satpam untuk ambil gelas kotor di ruang praktik. Tapi rupanya orang itu (pelaku) sudah ada di situ. Ada empat orang mereka," kata D kepada Tri bun-Medan.com, Selasa (31/3/2020).

Wanita berkulit putih ini mengaku saat itu ia ditarik oleh pelaku.

Keempat kakak kelasnya itu pun langsung menidurkannya ke meja.

Ia sempat berteriak minta tolong, sayangnya saat itu tidak ada yang membantu.

"Sudah teriak juga minta tolong cuma enggak ada yang dengar. Yang lain (siswa) sudah pulang, memang lagi sepi,” turut D lirih.

“(Saya) sudah mau pulang sebenarnya cuma disuruh satpam ambilkan gelas di ruang praktik," imbuhnya.

Ruang praktik di sekolahnya itu disebut cukup besar dan terbagi dalam empat ruangan.

Di salah satu ruangan itu, D tidak bisa berbuat banyak.

Ia tidak bisa melawan kekuatan tenaga empat orang yang tengah dirasuki nafsu setan tersebut.

Usaha melawan sempat dilakukannya, namun sia-sia.

"Sempat kutunjang juga mereka, tapi enggak bisa juga. Terus dadaku pun diduduki mereka. Ada yang pegang tanganku juga. Mukaku ditutupi jaket sama mereka," kata D.

Ilustrasi
Ilustrasi (Internet)

Ia menyebut, setelah kejadian itu para pelaku sempat mengancamnya.

Jika kasus itu diceritakan ke orang lain, maka para pelaku akan menyebar video-video dirinya.

Karena ancaman itulah, D tak berani buka suara.

Tak dinyana, keempat pelaku makin beringas.

Pelaku mengajak tiga orang lagi teman sekolahnya untuk menggagahi D.

Ketujuh kakak kelas D itu pun kemudian memperkosa korban di sebuah rumah kosong pada Januari 2020.

Diberitakan sebelumnya, siswi SMK Swasta di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara berinisial D (16) diperkosa secara bergilir oleh tujuh kakak kelasnya.

Perbuatan itu selain dilakukan di lingkungan sekolah juga dilakukan disebuah rumah kosong.

Kasus pemerkosaan ini pun kini telah dilaporkan ke Polresta Deliserdang.

Surat Tanda Terima Laporan Polisi (STTLP) nomor 155/III/2020/RESTA DS sudah dipegang oleh keluarga korban.

Kasus ini dilaporkan oleh N (45) ibu korban yang tinggal di Kecamatan Tanjung Morawa, Deliserdang.

" Saya enggak terima anak saya diperlakukan seperti ini. Saya minta supaya para pelaku bisa dihukum seberat-beratnya," ujar N usai membuat laporan ke Polresta Deliserdang, Selasa (31/3/2020).

Berdasarkan pengakuan anaknya, orang tua korban menyebut kasus pemerkosaan ini awal pertama sekali terjadi pada Desember 2019.

Saat itu ada empat orang pelaku yang memperkosa anaknya di dalam ruang praktek sekolah.

Setelah itu baru kemudian terjadi lagi di bulan Januari 2020 dimana ada tiga pelaku lagi yang melakukan hal yang sama.

"Terbongkarnya kemarin lah. Dia ini (D) di rumah bawaannya emosi saja. Sering marah-marah. Dia enggak pernah cerita sama kami terbongkarnya itu karena kakaknya bongkar HP dia lah. Dibacainlah sama kakaknya pengancaman-pengancaman pelaku. Anakku ini enggak berani ngomong karena diancam kalau cerita akan disebarkan video-video dia," kata MI, ayah korban.

MI menyebut bahwa D sempat menghilang selama 4 hari. Ia pun sempat melayangkan laporan ke kantor polisi.

"Sempat kami buat laporan kehilangan di Polsek Tanjung Morawa. Karena empat hari juga dia enggak ada di rumah. Kami cariin barulah dia pulang," ujar MI

Pria yang bekerja sebagai pengawas proyek pembuatan taman ini menyebut saat keluar dari rumah itu anaknya itu tinggal di tempat temannya.

Saat itu ia heran mengapa sikap anaknya berubah jauh.

Selama ini anaknya itu punya cita-cita tinggi ingin menjadi seorang mekanik mesin.

"Dia memang perempuan tapi sekolahnya jurusan otomotif. Katanya memang dia yang perempuan di kelas. Cita-cita dia mau jadi mekanik ya cemana, itu mau dia ya kita turutin lah. Kita suruh masuk jurusan akuntansi kayak kakaknya dia enggak mau. Memang hobinya di situ ya cemana," kata MI.

Informasi yang dikumpulkan D sendiri merupakan siswi kelas X.

Sementara tujuh kakak kelasnya yang menjadi pelaku pemerkosaan duduk di bangku kelas XII.

(Indra Gunawan)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Inilah Kronologi Siswi SMK Diperkosa 7 Kakak Kelas, Pertama di Sekolah, Kedua di Rumah Kosong,

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved