Update Positif Covid 19 di Riau
PEKANBARU ZONA MERAH Virus Corona, Ini Penjelasan Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau
Daerah transmisi lokal atau zona merah artinya, seluruh warga Pekanbaru bisa dianggap Orang Dalam Pantauan atau ODP Covid-19
Penulis: pitos punjadi | Editor: Nolpitos Hendri
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Riau Indra Yopi pada konferensi pers pada Senin (13/4/2020) sore menyampaikan, Pekanbaru sudah ditetapkan sebagai daerah transmisi lokal atau zona merah.
Daerah transmisi lokal atau zona merah artinya, seluruh warga Pekanbaru bisa dianggap Orang Dalam Pantauan atau ODP Covid-19.
"Kalau sudah dianggap ODP Covid-19, ini saatnya masyarakat sebisa mungkin melakukan isolasi di rumah. Kalau tidak diperlukan ke luar rumah jangan ke luar rumah, jika ke luar rumah harus dengan tujuan yang jelas wajib pakai masker. Kita tidak tahu apakah saya bersiko atau orang lain beresiko, dengan pakai masker kita melindungi diri kita dan melindungi orang lain," jelas Indra Yopi.
Para medis, kata Indra Yopi, tidak perlu lagi menanyakan riwayat perjalanan, untuk itu hati-hati dan waspada, jangan sembrono.
Update Positif Covid 19 di Riau
Kasus pasien positif Covid-19 di Indonesia terus bertambah, belum mengalami pengurangan.
Terdapat tambahan kasus positif pada hari ini, Senin (13/4/2020) sebanyak 380 orang.
Di antara tambahan data itu termasuk di Provinsi Riau yang jika ditotal menjadi 20 pasien positif.
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengungkapkan penambahan jumlah kasus tersebut dalam jumpa pers online di chanel Youtube BNPB.
"Pada pemeriksaan hari ini kita dapatkan kasus konfirmasi positif sebanyak 316 orang, sehingga total kasus kita menjadi 4.557 orang," ungkapnya.
Update Data Covid-19 nasional hari ini, Senin (13/4/2020). (istimewa)
selain konfirmasi tambahan kasus positif, Gugus Tugas juga mengungkapkan tambahan jumlah pasien positif Covid-19 yang meninggal.
"Yang terpaksa harus meninggal pada hari ini ada 26 orang sehingga total menjadi 399 orang," lanjutnya.
Tambahan kasus meninggal tersebut sebagian besar disebabkan oleh adanya penyakit bawaan pasien.
"Sebagian meninggal ini terutama di atas 50 tahun dan memiliki penyakit sebelumnya terbanyak penyakit tekanan darah tinggi sudah bertahun-tahun, diabetes dan beberapa penyakit paru-paru kronis, semisal asma, Bronkitis dan TBC," rincinya.
Khusus untuk kasus sembuh, ia mengatakan terdapat tambahan jumlah pasien yang sembuh.
