UPDATE Kasus Satpam Tampar Perawat: Sempat Ancam Bunuh Korban, Kini Minta Maaf & Menangis
Dimana, seorang Satpam SD menampar seorang perawat di Semarang.Aksinya terekam dalam sebuah CCTV.
Penulis: | Editor: Firmauli Sihaloho
TRIBUNPEKANBARU.COM - Beberapa waktu yang lalu, publik digegerkan dengan tindakan mengerikan.
Dimana, seorang Satpam SD menampar seorang perawat di Semarang.
Pria yang melakukan penganiayaan kepada seorang perawat yakni BC (43).
Kini BC harus berurusan dengan hukum atas tindakannya.
Warga Kemijen, Semarang Timur itu melakukan penamparan lantaran tersinggung diingatkan memakai masker.
Aksinya terekam dalam sebuah CCTV.
Rekaman video tersebut lantas viral di media sosial.
• VIDEO: Bupati Mursini Mangkir dari Panggilan Kejari Kuansing Terkai Dugaan Korupsi Rp 10 M Lebih
• Bima Arya Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, Ternyata Ini Ramuan Ajaib yang Bikin Walikota Bogor Sehat
• Download dan Streaming Drama Korea When The Weather is Fine Sub Indo Episode 1-12, Masih On Going
Banyak yang mengecam aksi pelaku.
Tak sedikit yang menyesalkan kejadian tersebut.
Setelah korban melapor, BC pun akhirnya dibekuk oleh pihak kepolisian.
Ia nampak lemas tak berdaya saat dijemput polisi.
Ia harus mempertanggungjawabkan perbuatannya lantaran diduga melakukan tindakan penganiayaan terhadap seorang perawat berinisial HM (30) di sebuah klinik pada Kamis (9/4/2020) lalu.
Dengan kedua tangan yang diborgol, BC dibawa menuju ruangan konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang.
Diketahui peristiwa kekerasan itu bermula saat pelaku hendak berobat ke sebuah klinik di Kemijen, Semarang.
Pria yang berprofesi sebagai satpam di salah satu SD itu tak mengenakan masker saat datang ke klinik.
Sang perawat, HM kemudian mengingatkan agar satpam itu menggunakan masker saat berobat.
• DOKTER Beri Obat Resep Ini, 3 Pasien Virus Corona Ini Sembuh Saat Dirawat di RSMH Palembang
• 6 Fakta PSBB Kota Pekanbaru yang Telah Disetujui Menkes RI, Warga Tetap Bisa Belanja dan Jualan
• KRITIK Aksi Jokowi yang Bagi-bagi Sembako di Tengah Wabah Virus Corona, PKS: Mungkin Niatnya Baik
Diduga tak terima diingatkan oleh HM, pelaku kemudian emosi.
BC lantas memukul kepala HM cukup keras.
Berdasarkan hasil pemeriksaan polisi ditemukan fakta baru terkait kasus satpam tampar perawat di Semarang.
Berikut kumpulan fakta yang berhasil TribunJakarta rangkum:
Sempat Ancam Bunuh Korban
Peristiwa tersebut berawal saat BC, seorang satpam SD membawa anaknya yang sakit ke klinik
Saat BC sedang antre pendaftaran, HM seorang perawat mengingatkan BC agar menggunakan masker.
HM menjelaskan jika semua pasien dan keluarga pasien yang ke klinik harus menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus corona.
HM juga mengatakan pada BC jika dokter tidak akan melayani jika pasien atauai keluarga yang datang tidak bersedia mengenakan masker.
BC tak terima diingatkan oleh HM, ia marah-marah hingga kemudian menampar HM.
Tak hanya itu, Dikutip TribunJakarta dari Kompas.com, BC juga mengancam akan membunuh HM.
"Habis marah-marah, dia mengancam awas kalau ketemu di jalan tak bunuh tak penggal lehermu," ujar HM menirukan ucapan pelaku, Minggu (12/4/2020).
Dokter Klinik Sampai Turun Tangan
Saat kejadian, dokter yang praktek sempat keluar dan menjelaskan peraturan penggunaan masker.
Namun BC tetap tidak terima, ia mengancam akan lapor polisi.
Tak lama kemudian, BC pulang dan tak jadi memeriksakan anaknya.
“Saat kejadian itu dokternya sempat keluar dan berusaha menjelaskan peraturan di sini harus pakai masker.
Dia tak terima karena kita bilang mau lapor polisi. Akhirnya dia pergi dan enggak jadi periksa,” kata HM.
HM pun melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Keputusan tersebut diambil karena BC mengancam membunuhnya.
Pelaku Menangis dan Mengaku Khilaf
Dihadapan awak media, ia mengaku khilaf karena memukul korban setelah dirinya diingatkan untuk memakai masker.
Ia berdalih kondisinya ketika itu hanya merasa khawatir dan memohon agar anaknya yang sedang sakit demam dapat segera diperiksa oleh dokter sebentar.
Dengan sangat menyesal, BC pun menyampaikan permintaan maaf atas kesalahannya.
"Saya minta maaf atas kesalahan saya.
Saya khilaf karena saat itu saya bingung karena kondisi anak saya yang sakit panas sama batuk," ujar BC, saat konferensi pers di Kantor Polrestabes Semarang, Minggu (12/4/2020).
Sambil menahan tangis, ia mengaku melakukan tindakan pemukulan tersebut karena tak terima disuruh pulang untuk membawa masker.
"Saya cuma menggetok wajah perawat itu, bukan melakukan penganiayaan," terang penjaga malam di sekolah dasar di Semarang ini.
Terancam Penjara
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Asep Mauludin mengungkapkan tim Resmob Polrestabes Semarang dan Polsek Semarang Timur menangkap BC di tempat tinggal pelaku di daerah Kemijen, Semarang Timur, pada Sabtu (11/4/2020).
"Motif pelaku melakukan pemukulan karena merasa emosi pada saat diingatkan perawat di klinik tersebut untuk memakai masker.
Mengingat kondisi sekarang mengantisipasi merebaknya Covid-19 semua diwajibkan memakai masker saat beraktivitas," terang dia.
Asep mengatakan pelaku mendatangi klinik tersebut dengan tujuan hanya untuk berobat.
Akan tetapi, saat diingatkan oleh perawat untuk memakai masker, pelaku marah dan memukul perawat tersebut.
Pelaku juga dalam kondisi sadar tidak terpengaruh minuman keras atau obat-obatan saat melakukan aksinya.
"Setelah penganiyaan tersebut korban mengaku pusing dan mual.
Korban juga sudah memeriksakan diri ke dokter," ujar dia.
Asep menuturkan, pelaku sehari-hari bekerja sebagai penjaga malam di sebuah SD di Kota Semarang.
Kini, pelaku yang statusnya tersangka dijerat Pasal 351 Ayat 1 dan Pasal 335 KUHP dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara. (Tribunnewsmaker/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Terungkap Satpam yang Tampar Perawat Sempat Ancam Bunuh Korban: Awas Kalau Ketemu di Jalan!
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/tangis-budi-satpam-usai-tampar-perawat-karena-diminta-pakai-masker-saya-tak-lakukan-penganiayaan.jpg)