Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Virus Corona di Pekanbaru

Keresahan Driver Ojol Saat PSBB Pekanbaru Segera Diterapkan: Bagaimana Nasib Kami?

"Pada dasarnya kami menghargai keputusan pemerintah. Tapi bagaimana dengan nasib kami?"

Penulis: Rizky Armanda | Editor: Ariestia
Tribunnews.com
Ojek Online 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru akan segera menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Peraturan Walikota (Perwako) Pekanbaru terkait hal tersebut, kini tengah digodok.

Untuk kemudian bisa diimplementasikan.

PSBB merupakan skema yang diterapkan pemerintah dengan tujuan untuk memutus mata rantai penyebaran Virus Corona atau Covid-19.

Para driver ojek online (Ojol) di Kota Bertuah, makin khawatir jika PSBB diberlakukan, maka pendapatan mereka akan semakin menurun.

"Pada dasarnya kami menghargai keputusan pemerintah. Tapi bagaimana dengan nasib kami. Apalagi informasinya kami tidak boleh membawa penumpang saat PSBB ini," ujar Adi, seorang Ojol di Pekanbaru, Selasa (14/4/2020) pagi.

Padahal kata Adi, sejak awal pandemi Corona terjadi, pendapatan mereka sudah menurun cukup signifikan.

Apalagi dengan penerapan PSBB, yang semakin memperketat pergerakan masyarakat. Tentu akan lebih berimbas lagi.

"Kami berharap ada solusi dari pemerintah. Kalau pun harus diperketat, kami tidak masalah. Kami pun siap melaksanakan sesuai standar kesehatan. Intinya perhatikan juga nasib kami," tuturnya.

Adi membeberkan, kini dia memang lebih banyak menerima orderan mengantar makanan atau barang saja.

Itu pun tak seberapa. Dalam sehari dipaparkan Adi, untuk mencari Rp50 ribu sangat susah.

Sedangkan kebutuhan keluarga harus tetap dipenuhi. Dia memiliki seorang istri dan 2 orang anak.

"Sekarang kami bingung, bagaimana lagi untuk mengakalinya. Kami sangat memohon kepada pemerintah, hendaknya ada solusi bagi kami," pintanya lagi.

Hal senada juga dikatakan driver Ojol lainnya, Irul. Dia sangat menaruh harap, wabah Corona segera berlalu.

Karena menurutnya, kemunculan Corona sudah sangat berpengaruh pada pendapatannya sehari-hari. Padahal menjadi driver Ojol, adalah profesi satu-satunya bagi Irul.

"Cuma ini pekerjaan saya. Dulu istri saya kerja, bisa bantu-bantu. Sekarang sudah tidak, hanya saya yang diandalkan untuk mencari nafkah di keluarga kami. Sementara kondisinya seperti ini," urainya.(Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved