Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mami Lisa Tawarkan Ratusan SPG Hingga Mahasiswi Cantik di Facebook, Posenya Menggoda Sesuai Tarifnya

Tarif yang dipatok mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 25 juta. Harga tersebut tergantung dari penampilan wajah, tinggi badan atau bodi dan layanan.

Warta Kota
Ilustrasi PSK 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Lisa Semampaw alias Mami Lisa malah sukses menggeluti busnis esek-esek usai ditalak cerai oleh suaminya. 

Tak tanggung-tanggung, janda muda ini memiliki anggota hingga 600 cewek cantik yang siap meladeni syahwat pria hidung belang dari berbasgai provinsi.

Tak hanya SPG, anak-anak asuhnya tersebut juga berasal dari kalangan terpelajar, mahasiswi.

Pelanggannya pun bukan main-main, banyak dari kalangan pekabat. 

Namun, bisnis Mami Lisa akhirnya terhenti usai terendus oleh Jatanras Satreskrim Polrestabes Surabaya.

Tak tanggung-tanggung, sindikat prostitusi online ini menyediakan layanan wanita yang tersebar di beberapa kota.

Dilansir dari Surya.co.id, dalam setahun setelah diceraikan suaminya, Mami Lisa atau Lisa Semampaw ini bisa mengendalikan 600 cewek atau pekerja seks komersil (PSK) dari berbagai kota di Indonesia.

Gadis yang disediakan mulai dari Surabaya, Bandung, Semarang dan Jakarta serta kota lain.

Tarif yang dipatok mulai Rp 2,5 juta sampai Rp 25 juta.

Harga tersebut tergantung dari penampilan wajah, tinggi badan atau bodi dan layanan.

Anak buah Mami Lisa mulai dari pekerja kantor, mahasiswi dan SPG freelance.

Foto 600 cewek yang disiapkan cukup menggoda karena tampilannya berbagai pose.

Lisa pun menceritakan awal mulanya ia terjun ke dunia mucikari ini.

"Kenalnya dari teman, yang ada di luar kota. Aku yang tawari mereka yang sudah memiliki anak buah," kata Lisa.

Perempuan yang juga punya toko di kawasan Pasar Atom Surabaya ini mengaku awal menggeluti dunia mucikari setelah cerai dengan suaminya.

"Awalnya saya bingung mau cari uang darimana setelah cerai sama suami. Cuma ada satu toko saja di Pasar Atom."

"Dari sana saya mulai coba-coba menggeluti dunia mucikari via online. Cari perempuannya ada yang dari teman terus diteruskan dari mulut ke mulut."

"Itu saya juga kasih uang ke orang yang mencarikan perempuan kalau memang sudah berhasil layani tamu," tambah janda tersebut.

Lisa tak menyangka jika bisnis haramnya itu membuahkan banyak peminat.

"Ya akhirnya punya teman di Semarang, Bandung dan Jakarta mau join. Ya sudah saya giliran cari pelanggan atau cari perempuan.

Kalau ada pesanan di Surabaya dari Semarang, teman saya telepon saya suruh nyiapin. Begitu juga sebaliknya," terangnya.

Polisi saat menunjukkan 600 foto cewek dari berbagai kota dari tiga muncikari
Firman Rachmanudin
Polisi saat menunjukkan 600 foto cewek dari berbagai kota dari tiga muncikari

Mami Lisa dan dua mucikari lainnya ditangkap dan kini ditahan di Mapolres Surabaya.

Melansir sumber yang sama, terbongkarnya prostitusi yang dijajakan lewat media sosial setelah polisi melakukan penyelidikan dan undercover buy untuk memastikan praktik tersebut benar-benar ada.

Pasalnya, tawaran lewat grup Facebook itu banyak direspons oleh banyak kalangan.

Tawaran yang dilakukan oleh Mami Lisa ternyata juga melalui WhatsApp grup yang tentu saja tidak semua orang bisa masuk untuk bergabung.

Syarat utamanya, pengelola baru bisa memasukkan ke grup setelah konsumen mengajak keluar dua kali anak buahnya.

"Pengelola grup WhatsApp ini tersangka LS. Anggota yang bisa masuk menjadi member, minimal sudah dua kali transaksi dengan mucikari ini," kata Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Sudamiran didampingi Kanit Jatanras AKP Iwan Hari Purwanto, Selasa (14/4/2020).

Dalam aksinya, Lisa dan dua mucikari lainnya saling berkomunikasi mulai dari penyiapan cewek hingga siapa yang mengajak dan lokasinya mana.

"Anak buah mereka sudah tersebar dimana-mana. Misalnya, ada orang Semarang, Surabaya atau Jakarta butuh layanan, sudah ada. Tinggal kontak tersangka dan spesifikasi yang diminta seperti apa," terangnya.

Tersangka juga bisa menyediakan perempuan untuk melayani satu laki-laki dengan dua atau tiga perempuan dalam sekali permainan.

Tarif yang ditentukan tentu berbeda dengan layanan biasa.

"Kalau layanan dua sampai tiga cewek Rp 10 juta - Rp 25 juta," tambahnya.

Dari hasil kerja anak buahnya itu, tersangka Lisa, Kusmanto dan Dewi Kumala memotong sebesar 10 hingga 20 persen, tergantung kesepakatan.

Dari ketiga tersangka yang dijerat Pasal 2 UU RI Nomor 21 Tahun 2007 tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang, penyidik menemukan 600 nama dan foto perempuan.

Nama dan foto itu disimpan di ponsel ketiga tersangka.

"Dari 600 foto anak buah tersangka, menonjolkan pose tertentu. Ya tujuannya agar konsumen tergiur," ujar AKP Iwan.

Dari penyelidikan dan pengakuan tersangka, dari 600 perempuan memiliki latar belakang profesi berbeda.

"Ada yang pekerja kantor, SPG freelance, dan mahasiswi. Mereka itu tersebar mulai dari Surabaya, Semarang, Jakarta dan kota lain di Indonesia," tandas Iwan.

(*)

Artikel ini telah tayang di Gridhot.ID dengan judul Anak Buahnya Mulai dari Pekerja Kantoran Hingga Mahasiswi, Mami Lisa Jajakan 600 PSK Antar Kota, Geluti Dunia Mucikari Sejak Menjanda.

Sumber: GridHot.id
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved