Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

TERNYATA KKB Sudah Persiapkan Lokasi Perang dengan TNI-Polri, Tempatnya dekat Freeport

Di Lokasi ini KKB sudah menewaskan dua orang warga. Keduanya ditembak karena dianggap masuk wilayah perang. Letakkan dekat dengan Freeport

Editor: Budi Rahmat
Foto Jerry Omona/Metromerauke
KKB OPM pimpinan Purom Okiman Wenda 

TRIBUNPEKANBARU.COM- Ternyata Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah mempersiapkan lokasi tempur mereka menghadapi Satgas penegakkan HUkum TNI-Polri.

Wilayah yang disebut sebagai lokasi tempur tersebut berdekatan dengan PT Freeport.

Di lokasi tersebut dua warga ditemukan tewas dengan luka tembak.

Karena itu Kapolda meminta masyarakat tidak memasuki wilayah area PT Freeport Indonesia, khususnya di sekitar area Kuala Kencana.

Menurut Paulus, wilayah tersebut sudah diimbau oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi area perang melawan aparat TNI-Polri.

Pernyataan itu disampaikan Paulus saat ditanya wartawan terkait tewasnya dua warga di sekitar area Freeport disebabkan luka tembakan. 

Bahkan, pada 30 Maret lalu, KKB sempat memasuki Kota Kuala Kencana dan melakukan penembakan di sekitar Kantor PT Freeport Indonesia.

“Daerah Kuala Kencana sudah dimasuki oleh KKB, sehingga siapapun yang masuk akan dilihat dan diamati. Jangan sampai salah satu pemasok bahan makanan ke KKB atau orang yang jadi petunjuk KKB,” ujar Paulus.

Sebelumnya diberitakan, pada Senin (13/4/2020), dua warga Distrik Kwamki Narama tewas tertembak di mile 34, area PT Freeport Indonesia yang berada di Kuala Kencana, Mimika, Papua.

Kedua korban bernama Eden Armando Debari dan Ronny Wandik.

Setelah kematian dua korban, tersiar kabar keduanya merupakan anggota KKB.

Oknum Satpam Malah Jadi Penghianat, Tampung Gerombolan KKB OPM Usai Berondong PT Freeport dan Aparat

Rekannya Sedang Bertempur Dengan KKB OPM, TNI dan Polri di Papua Malah Bentrok, 3 Polisi Tewas

Namun, pihak keluarga korban membantah tuduhan itu.

Pangdam XVII/ Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab menyampaikan bahwa proses investigasi masih dilakukan untuk mengungkap fakta sebenarnya.

Kabar yang beredar, Eden dan Ronny merupakan korban salah tembak petugas. 

"Saya dari pihak TNI yang pertama melihat kedua korban ini, saya mohon maaf atas situasi yang terjadi. Tetapi untuk menyampaikan benar dan salah, nanti kita lihat dari hasil investigasi," ujar Asaribab.

"Dari hasil investigasi itu akan ada penyidikan sampai dengan pemeriksaan secara khusus. Jadi untuk memutuskan benar dan salah nanti hukum yang menyatakan," kata Asaribab menambahkan.

Tewasnya Sniper Lekagak Telenggen

Sosok Menderita Walia mencuri perhatian. Ia adalah seorang sniper yang selama ini patuh di bawah pimpinan Lekagak Telenggen.

Lekagak Telenggen merupakan salah satu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang kerap membuat rusuh di Papua.

Bisa jadi Lekagak Telenggen akan semakin lemah setelah salah satu anggota yang merupakan seorang sniper tewas di tangan Satgas Penegak Hukum TNI-Polri.

Menderita Welia tewas dalam sebuah kontak senjata di Gunung Botak Distrik Tembagapura, Mimika, JUmat (10/4/2020).

 Siapa Tandi Kogoya, Komandan KKB Papua yang Ditembak Mati Satgas? Ini Profilnya

 Penembak Jitu KKB Meregang Nyawa Diberondong TNI-Polri, Sejumlah Senjata Api dan Amunisi Diamankan

 Satgas TNI-Polri Berhasil Dapatkan Senjata Api yang Dirampas KKB, 7 KKB Tewas Periode Maret-April

KKB OPM tebar teror
KKB OPM tebar teror (Facebook/TNPNB)

Polisi menyita satu senjata yang selama ini menjadi pegangan Menderita.

Yakni senjata jenis SS1 yang merupakan hasil rampasan.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan Menderita merupakan penembak jitu atau sniper dalam KKB pimpinan Lekagak Telenggen.

"Saudara Menderita ini dikenal sebagai sniper di kelompok Lekagak Talenggeng," kata Kapolda didampingi Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab di Aula Mako Brimob Yon B, Kamis (16/4/2020).

Pasukan gabungan menyita satu pucuk senapan laras panjang jenis SS1 yang digunakan Menderita Walia.

Senapan dengan nomor JAT.695381 ini merupakan hasil rampasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya, pada 4 Januari 2014.

Senjata itu digunakan Menderita Walia selama ini. Paulus mengatakan senjata itu sangat terawat, bersih, dan tanpa cacat.

"Turut diamankan 1 buah magasin SS1 beserta 17 butir amunisi kaliber 5,56 mm," ujar Kapolda.

Tewaskan 7 KKB

Paulus mengatakan, tujuh anggota KKB tewas dalam kontak senjata yang terjadi di Kabupaten Mimika sejak Maret hingga April 2020.

Pertama, empat KKB tewas dalam kontak senjata dengan Satgas TNI-Polri di di daerah Wini, Distrik Tembagapura, pada 15 Maret 2020.

Tiga pucuk senapan laras panjang jenis AR 15, AK 47, dan Thompson, disita dari tangan KKB.

Senjata itu merupakan rampasan dari sejumlah pos dan polsek.

Paulus memerinci, senjata jenis AR 15 dirampas KKB saat menyerang Polsek Pirime pada 27 November 2012.

Senjata api jenis AK 47 dirampas saat KKB menyerang Pos Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2014.

"Jadi senjata itu hasil rampasan KKB saat menyerang polsek beberapa tahun lalu," kata Paulus.

 

Lalu, dua anggota KKB tewas dalam kontak senjata di Jalan Trans Nabire, Kampung Jayanti, Distrik Iwaka, pada 9 April 2020.

Dua anggota KKB itu terlibat dalam penembakan di kantor PT Freeport Indonesia di Kuala Kencana pada 30 Maret 2020.

Penembakan itu menewaskan satu pegawai Freeport Indonesia asal Selandia Baru bernama Graeme Thomas Weal.

"Satu KKB yang tewas bernama Tandi Kogoya, merupakan eksekutor penembakan di Kantor PT Freeport Indonesia," kata Paulus.

Sehari setelah, TNI-Polri menewaskan anggota KKB di Gunung Botak, Distrik Tembagapura pada 10 April.

Pasukan gabungan menyita sebuah senapan laras panjang jenis SS1 yang dirapas dari Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya pada 4 Januari 2020.

"Jadi yang tewas itu namanya Menderita Walia, dia penembak jitu di KKB," kata Paulus.

(Kompaas.com/Irsul Panca Aditra)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Lokasi Penemuan 2 Jenazah Korban Penembakan Merupakan Area Perang KKB

KKB Balas Dendam, TEMBAK Mobil Patroli Satgas Amole di Area PT Freeport Indonesia, 1 Brimob Terluka

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved