Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

BLAK-BLAKAN, Erick Thohir Bongkar Mafia Alat Kesehatan (Alkes): Itu Kenapa Selalu Impor

Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus menerus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengusaha Erick Thohir memberikan keterangan sebelum meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Senin (21/10/2019). 

“Saya mohon maaf kalau menyinggung beberapa pihak. Janganlah negara kita yang besar ini selalu terjebak praktik-praktik yang kotor, sehingga alat kesehatan mesti impor, bahan baku mesti impor,” kata Erick.

Bagikan Paket Sembako yang Kadaluarsa, Bupati Kabupaten Toba Darwin Siagian Minta Maaf

Lebih BAHAYA! Penggunaan Sarung Tangan Bisa Sebarkan Virus Corona, Ini Cara Tepat Memakainya

BRUTAL! Wabah Covid-19 di Australia, Pelajar China Dipukuli & Diusir: Keluar Kau dari Negara Kami!

Buka-bukaan Soal Banyaknya Mafia

Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki), Ahyahudin Sodri, mengungkapkan banyaknya produk impor alat kesehatan disebabkan beberapa faktor.

"Tata niaga Alkes juga dicirikan oleh standar keamanan pasien yang tinggi dan bukan produk masal. Beberapa produk alkes hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit oleh pasar," kata Ahyahudin kepada Kompas.com, Jumat (17/4/2020).

Menurut dia, tata niaga bisnis alat kesehatan di seluruh dunia diatur dengan ketat oleh regulasi, The Conformitè Europëenne (CE) di Eropa, The Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat.

"Begitu pula di negara China, Jepang dan Australia. Indonesia harus mengatur lebih ketat arus barang impor dengan regulasi (misalnya penerapan SNI dan uji produk impor)," terang Ahyahudin.

Akan tetapi, lanjut dia, membatasi produk impor tanpa mempersiapkan kemampuan industri dalam negeri akan menjadi langkah yang tidak tepat untuk menjaga ketersediaan barang.

Apalagi, alat kesehatan sangat penting keberadaannya bagi fasilitas kesehatan dan menyangkut nyawa jutaan orang di Indonesia.

"Kalau keliru (mengambil kebijakan) akan menggangu pelayanan rumah sakit dan pasien," ungkap Ahyahudin.

DAFTAR PROMO Makanan April 2020: KFC, MCD, Pizza Hut, hingga Buy 1 Get 1 Free Roti O

Cek Ramalan Zodiak Besok Minggu 19 April 2020, Pisces Hemat Dong, Taurus Alami Tekanan Mental

Alasan banyak alkes impor

Dikatakan Ahyahudin, produsen alat kesehatan dalam negeri sebenarnya terus berupaya mengurangi ketergantungan pada barang impor.

Kendati demikian, pihaknya juga mendorong pemerintah mengambil sejumlah kebijakan yang bisa menjadi stimulus bagi industri alkes dalam negeri.

"Aspaki sudah merintis industri alkes nasional sejak lebih dari 20 tahun yang lalu. Selain kendala bahan baku di atas, akses pasar juga menjadi hambatan yang sudah menahun. Produk impor sudah digunakan sejak awal kemerdekaan," ujar Ahayhudin.

"Merek-merek impor sudah sangat kuat melekat di kalangan pengguna. Pemerintah dapat mendorong penggunaan wajib alat kesehatan nasional, seperti yang dilakukan oleh Malaysia, Korea, China dan India. Jika penyerapan pasar meningkat, maka akan mendorong tumbuhnya industri alkes dan bahan baku alkes," tambah dia.

Seorang dokter menunjukkan Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020)
Seorang dokter menunjukkan Polymerase Chain Reaction diagnostic kit (PCR) di Laboratorium Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Jakarta, Senin (6/4/2020) (M RISYAL HIDAYAT/ANTARA)

Produk Impor Dipakai Sejak Indonesia Merdeka

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved