Virus Corona di Pekanbaru

Pasar Kaget di Tampan Masih Buka Saat PSBB, Padahal Kecamatan yang Banyak Kasus Positif Corona

Para pedagang tetap berjualan di sana. Mereka mengabaikan protokol kesehatan selama pemberlakuan PSBB.

Penulis: Fernando | Editor: Ariestia
Dok.TribunPekanbaru/MelvinasPriananda
Suasana aktifitas jual beli di pasar kaget yang berada di kawasan Tangkerang Timur Pekanbaru, Selasa (3/5/2016). Pasar yang hadir setiap hari Selasa dan Sabtu tersebut diisi oleh para pedagang keliling yang selalu berpindah tempat jualan guna lebih menjangkau lapisan masyarakat. 

Pihaknya bakal kordinasi dengan Satpol PP Kota Pekanbaru untuk membubarkan pasar kaget. Ia menilai imbauan dari kelurahan tidak kunjung diindahkan.

Camat Tampan, Liswarti tidak menampik aktivitas pasar kaget masih terlihat dalam PSBB. Mereka mencatat pasar kaget di Kecamatan Tampan mencapai 39 titik.

Pihaknya sudah berulang kali membubarkan pasar kaget lantaran tidak mengantongi izin. Ada juga pasar kaget yang menggunakan badan jala

Namun dua hari setelah pasar kaget itu kembali buka.

"Kami sempat bubarkan pasar kaget di Tobek Godang, tapi besoknya mereka buka lagi," tegas Liswarti.

Pihaknya mengaku sudah berupaya dengan mengimbau masyarakat Tampan tetap berada di rumah. Ia berulang kali melakukan imbauan bersama kapolsek dan danramil.

Aparat gabungan juga melakukan razia terhadap pengendara yang tidak memakai masker. Mereka juga membentuk RW Siaga Covid-19 guna mengoptimalkan pencegahan.

Liswarti juga mengingatkan agar RW dan RT bisa mengimbau masyarakat untuk sementara tidak beribadah di masjid atau mushala. Ia melihat saat ini aktivitas di masjid dan mushala masih terlihat.

"Kami ingatkan RT dan RW untuk imbau warga tidak beribadah di masjid atau mushala untuk sementara. Kami imbau beribadah di rumah saja dulu," paparnya.

Wanita berkerudung ini juga mengajak agar masyarakat yang punya gejala covid-19 untuk segera berobat. Ia mengimbau agar masyarakat juga terbuka dengan riwayat perjalannya

Ia menyayangkan ada masyarakat yang menyembunyikan gejala covid-19. Hal itu jelas membahayakan orang di sekitarnya.

Ada kasus di Tampan yang ternyata datang dari luar kota, namun tidak melapor.

"Maka kami ingatkan agar terbuka saja, Jangan sampai takut dikucilkan, terbuka saja," ajaknya.

Liswarti menyebut bahwa ada 251 personel gabungan menyebar di Kecamatan Tampan.

Mereka mengawasi masyarakat yang masih saja beraktivitas di luar rumah tanpa

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved