Virus Corona di Pekanbaru
STORY - Cikgu Jadi Etek Sayur, Kisah Guru yang Kini Berjualan karena Terimbas Wabah Covid-19
Ia belanja sayuran di pasar untuk dijual eceran di depan rumah maupun dijajakan melalui media sosial.
Penulis: Nasuha Nasution | Editor: Ariestia
TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Setelah azan subuh berkumandang, Holida Osni langsung berangkat ke pasar.
Ia belanja sayuran untuk dijual eceran di depan rumah maupun dijajakan melalui media sosial.
Biasanya pukul 07.00 WIB, wanita yang akrab disapa Ida itu sudah kembali dari pasar.
Sayur-sayuran dan kebutuhan pokok lainnya yang sudah dibeli kemudian ditaruh di warung kecil dadakan berukuran dua meja itu.
Ida pun disibukkan dengan permintaan konsumen yang datang membeli.

Kebanyakan dari mereka datang dari lingkungan tempat tinggalnya, di RT 3 RW 1 Kelurahan Sialang Rampai Kecamatan Tenayan Raya Pekanbaru.
Selain itu, tidak sedikit pelanggan yang memesan melalui seluler.
Dibantu sang suami, pesanan-pesanan mereka tersebut akan diantar langsung ke alamat masing-masing.
Aktivitas ini sangat jauh berbeda dari kebiasaan Ida sebelumnya.
Ya, ia merupakan seorang guru atau Cikgu yang mengajar di sebuah SD swasta di Pekanbaru.
Bila hari biasanya Ida berangkat ke sekolah pukul 7.00 WIB.
Namun sejak wabah covid-19 ini dan sekolah libur, profesi "Cikgu" itu berubah menjadi penjual sayur.
Biasanya dipanggil "Cikgu," kini warga setempat memanggil dengan sebutan "Etek Sayur."

Namun di balik itu, Ida sepertinya menikmati profesi baru yang sudah digelutinya sejak pandemi wabah covid-19 tersebut.
Apalagi jualannya juga dibutuhkan masyarakat, aplagi karena melayani pesan antar.