Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Usai Kritik China yang Lambat Tanggapi Covid-19, Kini Giliran WHO yang Disemprot Donald Trump

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengkritik China terkait pandemi global Covid-19.

Editor: Muhammad Ridho
New York Post
Trump presiden AS 

"Hari ini saya menginstruksikan pemerintahan saya untuk menghentikan pendanaan WHO."

TRIBUNPEKANBARU.COM - Lagi Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengkritik China terkait pandemi global Covid-19.

katanya China harus menerima konsekuensi jika "secara sadar bertanggung jawab" atas terjadinya pandemi virus corona.

Dikarenakan lambat dalam menanggapi pandemi yang terjadi pertama kali di Wuhan China.

"Jika mereka secara sadar bertanggung jawab, tentu saja. Jika itu adalah kesalahan, kesalahan adalah kesalahan."

"Tetapi jika mereka secara sadar bertanggung jawab, ya, maka harus ada konsekuensi," kata Trump kepada wartawan saat jumpa pers di Gedung Putih, Sabtu (18/4/2020), dikutip dari SCMP.

Meski begitu, Trump tidak mengatakan secara rinci apa tindakan yang akan dilakukan AS mengenai hal itu.

Raja Belgia, Philippeof (tengah) dan Menteri Kesehatan Maggie De Block (kanan) mengunjungi Sciensano, institut kesehatan Belgia, untuk pertemuan informatif tentang coronavirus baru, Covid-19, di Uccle, Brussels pada 11 Maret 2020.
Raja Belgia, Philippeof (tengah) dan Menteri Kesehatan Maggie De Block (kanan) mengunjungi Sciensano, institut kesehatan Belgia, untuk pertemuan informatif tentang coronavirus baru, Covid-19, di Uccle, Brussels pada 11 Maret 2020. (LAURIE DIEFFEMBACQ / BELGA / AFP)

Tak hanya kali ini saja, Trump memang kerap kali memberi kritikan tajam ke China terkait wabah corona.

Satu di antaranya, dia menyalahkan China karena tidak transparan saat virus corona mewabah pertama kali di Kota Wuhan.

"Itu (penyebaran virus) bisa saja dihentikan di China sebelum dimulai, tetapi tidak."

"Dan sekarang seluruh dunia menderita karenanya," tuturnya.

Trump juga meragukan laporan resmi China yang menunjukkan negara itu hanya menderita 0,33 kematian per 100.000 orang akibat corona.

"Jumlahnya tidak mungkin."

"Itu angka yang mustahil untuk didapat," tegasnya.

Pasalnya, Amerika Serikat telah memiliki 11,24 kematian per 100.000 orang, sedangkan Perancis 27,92 dan Spanyol 42,81.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved