Susi Pudjiastuti Akhirnya BONGKAR 2 Kementrian Erat ke Mafia Impor, Erick Thohir Diminta Bubarkan
Susi Pudjiastuti menyarankan Erick Thohir dan pemerintah RI menghapus 2 kementerian, dan membuat Direktorat Jenderal di Kementrian Luar Negari
Susi Pudjiastuti menyarankan Erick Thohir dan pemerintah RI menghapus 2 kementerian, dan membuat Direktorat Jenderal di Kementrian Luar Negari
===
TRIBUNPEKANBARU.COM - Belum lama ini Menteri BUMN Erick Thohir bicara soal mafia impor alat kesehatan.
Via Twitter, eks Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti pun memberi saran kepada Pemerintah Jokowi dan Erick Thohir untuk membubarkan dua kementrian ini.
Pasalnya, Susi Pudjiastuti menilai, upaya memberantas mafia impor lebih mudah jika dua kementrian ini dihapus.
Mantan Menteri Kelautan Perikanan Susi Pudjiastuti turut memberikan usulan kepada Menteri BUMN Erick Thohir untuk memberantas mafia impor alat kesehatan.
Seperti diketahui, Erick Thohir tengah menyoroti tingkah mafia besar yang membuat RI sibuk impor alat kesehatan ( alkes).
Akibatnya di masa pagebluk Virus Corona, RI sangat bergantung kepada negara lain.
RI tak memiliki bahan baku untuk membuat masker padahal SDM-nya mampu memproses hal itu.
Melalui cuitannya di linimasa Twitter, Selasa (21/4/2020), Susi Pudjiastuti terlihat mengomentasi berita soal tindakan Erick Thohir tersebut.
Dia menyarankan Erick Thohir dan pemerintah RI menghapus 2 kementerian, dan membuat Direktorat Jenderal di Kementrian Luar Negari ( Kemenlu) untuk mengurusi impor tersebut.
Dua Kementrian itu yakni Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian.
Menurutnya, hal itu bisa lebih mudah memberantas mafia impor dan lebih murah karena ditangani dalam sebuah Direktorat Jenderal di Kementerian Luar Negeri.
"Pemerintah/ Pak Erick Thohir bisa lebih mudah memberantas mafia impor, kalau Departemen Perdagangan ditiadakan saja.
Juga Perindustrian.
Jadikan kedirektoratan di deplu.
Semua akan lebih mudah dan murah," kata Susi Pudjiastuti, Selasa (21/4/2020).
Dia pun menyatakan pernyataannya hanya sebuah usulan dan meminta maaf bila usulan yang dia berikan tidak diperkenankan oleh pemerintah.
"Mohon maaf kalau tidak berkenan," sambung Susi Pudjiastuti.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menilai selama ini Indonesia terlena dengan impor bahan baku obat-obatan dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.
Saat ini mayoritas bahan baku untuk obat-obatan dan alat kesehatan yang beredar di Indonesia masih impor.
• Bos ILC Karni Ilyas Terang-terangan Tak Sepakat PSBB, Anies Baswedan Lebih Dulu Terapkan
• Jokowi Larang Mudik, Ini Sanksi Bagi yang Nekat Pulang Kampung, Menteri Agama Sorot Waktu Pengumuman
Mantan bos klub sepak bola Inter Milan ini mengaku prihatin dengan kondisi tersebut.
“Mohon maaf kalau saya bicara ini, sangat menyedihkan kalau negara sebesar Indonesia ini, 90 persen bahan baku dari luar negeri untuk industri obat.
Sama juga alat kesehatan, mayoritas dari luar negeri,” ujar Erick Thohir usai meninjau RS Pertamina Jaya, Kamis (16/4/2020).
Penjelasan Arya Sinulingga
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan ada perintah dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada Erick Thohir.
Mulanya, eks bos Inter Milan ini menemukan bahwa semua bahan baku alat kesehatan dan obat di Indonesia berasal dari luar negeri alias impor..
Selama ini Indonesia ternyata terus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan ketimbang memproduksi sendiri di dalam negeri.
Karena impor bahan baku obat dan alat kesehatan secara terus-menerus, kemudian terjadi pagebluk seperti Virus Corona, membuat Indonesia mengalami ketergantungan dengan negara lain.
• Indonesia Tertinggi Jumlah Kasus dan Kematian Virus Corona Asean, Anies Baswedan Yakin Lebih Banyak
• Lampu Hijau Luhut Pandjaitan ke Anies Baswedan dan Ridwan Kamil Beri Sanksi ke Perusahaan Saat PSBB
• Mantan Panglima TNI Angkat Suara Soal Bentrok Prajurit vs Polisi, Sesalkan Opini TNI Tak Profesional
Hal tersebut disampaikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga pada Jumat (17/4/2020).
"Di sinilah Pak Erick Thohir menyatakan bahwa kita terlalu sibuk selama ini dengan trading, tidak berusaha membangun industri dalam negeri untuk mengadakan alat kesehatan," ujar Arya.
Arya mencontohkan, saat ini Indonesia tak memiliki bahan baku untuk masker.
Padahal, sumber daya manusia (SDM) di Indonesia mempunyai kemampuan untuk memproduksi masker.
"Pabriknya ada, tapi bahan baku dari luar semua, Indonesia hanya tukang jahitnya doang."
"Orang luar bawa bahan baku ke tukang jahit, dia bayar tukang jahitnya, diambil barangnya."
"Itu proses yang terjadi selama ini dan kita akhirnya impor juga barang tersebut, karena bukan punya kita, itu milik yang punya bahan," kata Arya Sinulingga.
Melihat fenomena tersebut, kata Arya Sinulingga, Erick Thohir pun beranggapan selama ini ada mafia yang membuat Indonesia terus-menerus mengimpor bahan baku obat dan alat kesehatan.
Padahal, Indonesia mampu memproduksi barang-barang tersebut.
"Nah, di sini akhirnya Pak Erick melihat ada mafia-mafia besar baik global dan lokal yang mungkin bergabung.
Yang akhirnya membuat bangsa kita hanya sibuk berdagang, bukan sibuk produksi," ucap Arya.
Atas dasar itu, Presiden Joko Widodo memerintahkan Erick Thohir untuk membangun industri farmasi di Indonesia.
"Jelas arahan Pak Jokowi kepada Pak Erick supaya memberantas mafia-mafia ini dengan membangun industri farmasi kita, sehingga bisa produksi sendiri kebutuhan kita," ujar Arya Sinulingga.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Susi Pudjiastuti Usul Hapus Kemendag dan Kemenperin untuk Berantas Mafia Impor", https://money.kompas.com/read/2020/04/21/194730126/susi-pudjiastuti-usul-hapus-kemendag-dan-kemenperin-untuk-berantas-mafia-impor.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/gegara-gibran-rakabuming-susi-pudjiastuti-sampai-bilang-aduh-ternyata-benda-karena-masalah-ini.jpg)