Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Siapa Pasien 0 Covid-19? Berikut Ragam Spekulasi Jejak Sejarah Virus Corona

Wu Wenjuan, dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan yang melakukan penelitian ini menjelaskan, pasiennya adalah seorang pria lanjut usia

unsplash @martinsanchez
Ilustrasi Corona, Covid-19. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Siapa pasien positif pertama Covid-19?

Pertanyaan tersebut masih belum terjawab.

Sebelumnya ada yang mengatakan bahwa pasien tersebut seseorang yang berdagang di pasar tradisonal Wuhan.

Tetapi, faktanya, Hingga kini siapa pasien nol virus corona sepertinya masih misterius.

Padahal kini kondisinya sebgaian besar negara di dunia dibuat kelimpungan dengan pandemi virus corona atau covid-19 tersebut.

Jumlah korban jiwa semakin tinggi seiring dengan upaya yang dilakukan masing-masing negara.

Cek Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu (26/4), Gemini Merasa Tak Nyaman, Scorpio Kesabaran Diuji

Sebut Berenang Bisa Hamil, Sitti Hikmawatty Komisioner KPAI Diusulkan Dipecat: Berlebihan

Namun belakangan pihak-pihak terkiat mencari siapakah sebenarnya pasien nol virus corona yang kini menjangkiti dunia

Asal usul virus corona juga masih menjadi spekulasi. Ada yang mengatakan bahwa virus tersebut sudah lama ada namun kemudian melakukan perubahan dengan hewan liar

Ada lagi informasi yang berkembang bahwa tim peneliti China mengklaim orang pertama yang didiagnosis dengan Covid-19 diidentifikasi pada 1 Desember 2019 seperti yang diberitakan ABC.

Pasien tersbeut bahkan dikatakan sama sekali "tidak memiliki kontak" dengan Pasar Huanan.

Wu Wenjuan, dokter di Rumah Sakit Jinyintan Wuhan yang melakukan penelitian ini menjelaskan, pasiennya adalah seorang pria lanjut usia yang menderita penyakit Alzheimer.

"Dia tinggal 4 atau 5 pemberhentian bus dari pasar itu. Karena dia sakit, sehingga bisa dikatakan dia tidak keluar rumah," katanya seperti dikutip BBC.

Jika dia adalah pasien nol corona, maka genesis virus yang terkait dengan kelelawar kemungkinan bersembunyi di tempat lain.

Pertanyaannya, di mana dan bagaimana virus itu bisa menyebar.

TRENDING di Twitter #KIMJONGUNDEAD, Pakar Ini Yakin Pemimpin Korea Utara Itu Meninggal

FANTASTIS! Harta Kekayaan Belva Devara Ternyata Mendekati Prabowo Subianto, Jokowi Jauh

Soal Kim Jong Un Meninggal, Media Jepang Sebut Dia Ambruk ke Tanah hingga Diberi Nafas Buatan 

Menurut pakar epidemiologi dari Australia, Allen Cheng, dari perspektif epidemiologi mengetahui sumber wabah ini sangat penting untuk mengawasi penyakit terkait hewan di masa depan.

Namun dia menegaskan bahwa untuk saat ini "asal-usul virus tidak sepenting kebutuhan untuk mengendalikan penyebarannya".

Steven Wylie, seorang pakar evolusi virus di Universitas Murdoch, mengatakan virus itu mungkin sudah lama ada di antara kita.

"Kemungkinannya adalah bahwa virus corona ini sudah ada pada manusia sejak lama, lalu beradaptasi dengan inang barunya dari binatang liar," katanya.

"Kasus-kasus pertama diidentifikasi di Wuhan pada November, tapi mungkin sudah terjadi sebelum itu, dan virusnya mereproduksi dan menyebar di dalam tubuh manusia."

"Ketika virus ini belajar untuk menyebar dari orang ke orang, hal itu menjadi masalah," tambah Wylie.

Diprediksi Covid-19 Mereda di Bulan Juli, Profesor UGM: Asal Larangan Mudik Dipatuhi

ZODIAK Hari Ini Minggu (26/4/2020): Gemini Tidak Nyaman, Virgo Hati-hati dengan Pikiran Negatif

Cegah Mudik Lebaran, Polda Dirikan 60 Pos Pengamanan di Seluruh Riau, Daerah Perbatasan Dijaga Ketat

Mungkinkah Kelelawar jadi sumber adanya Virus Corona?
Mungkinkah Kelelawar jadi sumber adanya Virus Corona? (Amazine.co)

Laboratorium di Wuhan

Pemerintah AS saat ini sedang menyelidiki teori lain yang jauh lebih kontroversial.

Kepada Fox News Presiden Donald Trump mengatakan, "Semakin banyak kita mendengar cerita, kita sedang melakukan pemeriksaan sangat teliti terhadap situasi mengerikan ini."

Wakil Presiden Mike Pence bahkan lebih jauh menuntut China untuk "berterus terang".

Sentimen serupa disuarakan Mendagri Australia Peter Dutton, yang menyebut China "berutang" kepada warga Australia yang meninggal akibat virus ini.

 

Pemerintah China dan petugas laboratorium Wuhan membantah keras bahwa pihaknya terkait dengan wabah itu.

Teori ini menyebutkan bahwa virus itu entah bagaimana dimanipulasi oleh para ilmuwan China.

"Tidak ada bukti bahwa SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19 pada manusia, berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan," jelas Profesor Edward Holmes dari Universitas Sydney.

 Prof Holmes mengatakan kelimpahan, keanekaragaman dan evolusi virus corona pada satwa liar menunjukkan penyakit ini muncul secara alami.

"Namun, pengambilan sampel yang lebih besar dari spesies hewan di alam, termasuk kelelawar dari Hubei, diperlukan untuk menentukan asal-usul yang tepat," katanya.

Namun Profesor Nikolai Petrovsky dari Flinders Unversity mengatakan, meski sejauh ini belum ada bukti bahwa virus ini hasil manipulasi lab, namun pantas diselidiki lebih lanjut.

Budaya Mudik 

Virus corona Covid-19 mulanya menyebar di Wuhan dan wilayah sekitar yang padat. Pada saat yang bersamaan, banyak warga China mudik Tahun Baru Imlek pada 24 Januari.

Ratusan juta warga China melakukan perjalanan pulang atau pergi ke luar negeri selama masa tersebut.

Ketika semakin jelas virus ini masih baru dan belum ada obatnya, pihak berwenang pun berusaha menghentikan, dengan cara menyetop transportasi dan membatalkan kegiatan masyarakat.

Tapi sudah terlambat untuk menghentikan jutaan orang yang telah menyelesaikan perjalanan mudik mereka.

Namun saat itu, dunia masih menganggap kejadian mengerikan ini sebagai "masalah China" sendiri.

Negara-negara seperti Australia mulai memperhatikan dan bertindak, tapi di tempat seperti Italia dan Korea Selatan, dampaknya mulai terasa.

Penyebaran Virus Corona

Seorang wanita di Thailand yang melakukan perjalanan dari Wuhan adalah orang pertama di luar China yang terkena virus corona.

Wanita berusia 73 tahun ini mengatakan dia sama sekali tidak mendatangi pasar mana pun. Dia hanya pernah makan di restoran dan melihat orang-orang batuk di sekitarnya.

Kemudian di Korea Selatan, seorang anggota jemaah keagamaan yang belum pernah ke Wuhan terjangkit penyakit ini.

Wanita itu pergi makan siang dengan teman-temannya, lalu ke spa dan berdebat dengan pejabat kesehatan masyarakat sebelum akhirnya mengajukan tes Covid-19.

Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Tim medis mengevakuasi pasien menuju Ruang Isolasi Khusus Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi saat simulasi penanganan wabah Virus Corona (nCoV) di Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/1/2020). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)

Di AS, seorang pria yang pernah datang ke Wuhan kembali ke rumahnya di Washington pada 19 Januari.

Dia tidak menunjukkan gejala ketika tiba di rumah, tapi telah membaca berita tentang corona dan ketika merasa sakit, dia langsung ke dokter.

Kemungkinan pasien pertama di Amerika telah melakukan hal dengan benar, tapi hal itu tidak menghentikan lonjakan kasus di sana.

Infeksi ini menyebar dengan cepat. AS kini telah menjadi sumber nomor satu infeksi Covid-19 di dunia, dan pencarian pasien nol masih berlanjut dengan segala teka-teki dan spekulasi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menelusuri Pasien Nol Covid-19: Beragam Teka-teki dan Segudang Spekulasi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved