Kim Jong Un Masih Hidup, Tinjau Proyek Zona Wisata di Wonsan
Publik dunia tengah heboh dengan spekulasi kesehatan Kom Jong Un, pemimpin Korea Utara.
TRIBUNPEKANBARU.COM - Publik dunia tengah heboh dengan spekulasi kesehatan Kom Jong Un, pemimpin Korea Utara.
Kim Jong Un dikabarkan meninggal dunia dan menghebohkan publik, hingga menyebabkan Panic Buying di Pyongyang.
Media Korea Utara melaporkan kegiatan Kim Jong Un di tengah spekulasi kabar kondisi kesehatan yang memburuk hingga meninggal dunia tersebut.
Koran utama Korea Utara, Rodong Sinmun melaporkan Kim Jong Un menyampaikan apresiasi kepada para pekerja yang sedang membangun zona wisata di wilayah pantai timur Wonsan.
Demikian dilaporkan media Korea Utara, Senin (27/4/2020).
"Pemimpin tertinggi Kim Jong-Un telah mengirimkan apresiasi kepada para pekerja yang mengabdikan diri untuk membangun zona wisata Wonsan-Kalma," demikian tulis Rodong Sinmun.
Korea Central Broadcasting Station juga mengangkat laporan serupa.
Laporan itu datang di tengah spekulasi memburuknya kondisi kesehatan Kim karena ia melewatkan upacara tahunan yang penting pada 15 April lalu--peringatan ulang tahun almarhum pendiri negara dan kakeknya, Kim Il-Sung.
Beberapa laporan media yang belum terkonfirmasi telah berspekulasi, Kim "dalam bahaya serius " setelah operasi jantung.
Tapi pejabat Korea Selatan telah menolak spekulasi tersebut dan menegaskan laporan itu tidak benar.
Kim Jong Un diyakini tinggal di daerah Wonsan.
Menguatkan itu, laporan intelijen AS bersandi 38 North melaporkan kereta api khusus milik Kim Jong Un telah terparkir di Stasiun Wonsan setidaknya sejak 21 April.
Hal itu didasarkan pada hasil citra satelit.
"Meskipun sebagian ditutupi oleh atap Stasiun, dapat dilihat kereta api yang diperuntukkan untuk digunakan oleh keluarga Kim. Kereta api sepanjang 250 meter itu tidak datang pada tanggal 15 April tetapi pada 21 April 21 dan 23," katanya.
"Memang kehadiran kereta api tidak membuktikan keberadaan pemimpin Korea Utara atau menunjukkan apa-apa tentang kesehatan Kim Jong Un," demikian laporan 38 Nort.