Bayi Tertukar Saat Lahir Terungkap 27 Tahun Kemudian,Ibu Gagal Tes Transplantasi Hati untuk Anaknya
Kasus tertukarnya bayi terkuak 27 tahun kemudian saat sang ibu hendak mendonasikan organ hatinya untuk sang anak yang menderita kanker hati.
TRIBUNPEKANBARU.COM, BEIJING - Betapa hancur hati seorang ibu di Shanghai, China saat mengetahui anak yang diasuhnya selama 27 tahun ternyata bukan putra kandungnya.
Kasus itu terkuak saat sang ibu hendak mendonasikan organ hatinya untuk sang anak yang menderita kanker hati.
Pasangan suami-istri, Yao dan Xu merasa terkejut ketika tahu bahwa putra mereka selama ini bukanlah anak kandung mereka.
Abin (27) yang selama ini dianggap anak mereka menderita kanker hati stadium hati dan harus mendapatkan transplantasi hati.
Abin didiagnosis menderita kanker hati stadium akhir pada bulan lalu ketika mulai jatuh sakit pada 17 Februari.
• Innalilahi, Satu PDP Covid-19 Asal Kuansing Riau Berpulang ke Rahmatullah
• Berkat Tindik dan Goresan di Tanduk Sapi, Terduga Pencuri Ternak di Kuansing Riau Ditangkap
• Bunga 0 Persen Selama Tiga Bulan Bagi 5 Juta Nasabah,Program Pegadaian untuk Ringankan Beban Nasabah
Ibunya, Xu membawanya ke Rumah Sakit Zhongshan di Shanghai di mana para ahli mengatakan peluang terbaik bagi Abin adalah dengan transplantasi hati.
Ibunya yang merasa sehat dan bugar menawarkan organ hati miliknya dan menjalani serangkaian tes.
Namun, tes menunjukkan darahnya tidak cocok dengan putranya. Xu berkata, "Saya kembali ke Jingxi dan melakukan tes DNA tanpa sepengetahuan Abin."
Xu kemudian menjelaskan kalau sepekan sesudah tes itu, hasil menunjukkan bahwa Abin bukan anak kandungnya. Xu melahirkan anaknya pada 15 Juni 1992 ketika bekerja di Kota Kaifeng, Provinsi Henan, China.
Kini dia tahu bahwa Abin adalah satu dari tiga anak lelaki yang lahir pada hari yang sama di Rumah Sakit Huaihe, Universitas Henan.
Tiga hari setelah melahirkan, Xu dan Yao diberi anak yang salah yang mereka bawa pulang.
Anak kandung mereka, Awu (27) diserahkan kepada pasangan lain, Tuan dan Nyonya Guo yang tinggal di Henan, Zhumadian.
Xu dan suaminya masih terus menyelidiki kasusnya tanpa memberitahu Abin yang masih tidak mengerti kalau dia bukan putra kandung Xu dan Yao.
Pasangan suami-istri itu khawatir jika berita tentang kasus mereka akan membuat trauma bagi anak mereka. Xu menambahkan,
"Ketika saya menghubungi ibu kandung Abin, dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah pembawa (carrier) Hepatitis B. Putranya (Abin) seharusnya diberi vaksin Hepatitis B dosis tinggi tak lama setelah lahir, tetapi malah diberikan pada putra saya (Awu)."