Kena PHK dari Perusahaan, Pekerja PT Ini Nekat Potong Urat Nadi, Langsung Lemas dan Tewas
Merasa kecewa karena kena dampak PHK secara masal di Perusahaanya, seroang pria yang bekerja di pabrik ini pilih bunuh diri.,
TRIBUNPEKANBARU.COM - Merasa kecewa karena kena dampak PHK secara masal di Perusahaanya, seroang pria yang bekerja di pabrik ini pilih bunuh diri.,
Buruh pabrik tersebut mengahabisi naywanaya dengan cara sadis.
Korban menyayat pergelangan tangannya hingga dia lemas dan tewas.
Pria yang bekerja di pabrik kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten nekat mengakhiri hidupnya dengan cara mengiris urat nadi di pergelangan tangannya.
Aksi korban berinisial HT tersebut dilakukan di rumahnya, Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (30/4/2020).
"Korban bunuh diri iris urat nadi di pergelangan tangannya," kata Kapolsek Balaraja Kompol Feby Heryanto, kepada Wartakotalive, Jumat (1/5/2020).
Saat ditemukan korban dalam posisi tergeletak dan bersimbah darah.
"Istrinya lagi sakit. Anaknya yang menemukan korban sudah tergeletak dengan luka di pergelangan tangan," ucapnya.
Sebilah pisau dapur pun ada di sebelah korban saat itu.
Mendapat laporan, polisi segera datang ke lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kapolsek mengatakan himpitan ekonomi jadi pemicu korban memilih mengakhiri hidupnya.
"Motifnya impitan ekonomi. Korban akan di-PHK secara massal di tempat kerjanya," jelas Feby.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.
Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.
Penderita gangguan jiwa meningkat di tengah pandemi corona
Dirjen Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Bambang Wibowo mengatakan, wabah virus corona atau Covid-19 menyebabkan kesehatan jiwa masyarakat ikut terganggu.
Khususnya bagi kelompok masyarakat yang aktivitas perekonomian dan pekerjaannya terhenti akibat pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Bambang saat peluncuran layanan psikologi Sehat Jiwa (Sejiwa) menghadapi pandemi Covid-19 melalui tayangan streaming Youtube KSP, Rabu (29/5/2020).
"Yang terdampak bukan hanya pasien Covid-19, ODP (Orang Dalam Pemantauan), OTG (Orang Tanpa Gejala), PDP (Pasien Dalam Pengawasan), orang sehat pun terdampak," kata Bambang.
"Ada kelompok rentan petugas medis, termasuk beberapa kelompok lansia, anak remaja, beberapa kelompok lain termasuk orang gangguan jiwa. Dampak Covid-19 ini luas, menyebabkan gangguan kesehatan jiwa," tambahnya.
Bambang juga menyebut, wabah virus corona menambah angka penderita gangguan jiwa di tengah masyarakat.
Meski demikian, Bambang tak menyebut secara detail jumlah angka itu.
"Kita perhatikan dampak Covid-19 ini, bandingkan misalnya kasus lain, SARS dan dampak tsunami, wabah ini terjadi peningkatan gangguan kejiwaan dua kali lipat dibandingkan sebelumnya. Dampak bencana ini demikian besar," jelas Bambang.
Sebelumnya, Pemerintah meluncurkan layanan konseling psikologi bagi masyarakat ditengah pandemi virus corona (Covid-19).
Layanan konsultasi melalui layanan telepon ini diberi nama Sehat Jiwa (Sejiwa).
Layanan ini diluncurkan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) dan dipimpin langsung oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko melalui tayangan streaming di akun Youtube KSP, pada Rabu (29/5/2020).
Moeldoko mengatakan, layanan Sejiwa ini diluncurkan bagi masyarakat yang saat ini menghadapi situasi yang tak menentu dan ditambah dengan banyaknya pemberitaan bohong yang meresahkan terkait kasus Covid-19.
"Sejiwa ini sangat penting karena masyarakat menghadapi situasi yang tidak menentu, ditambah lagi atau diperburuk oleh pemberitaan media sosial yang kadang-kadang banyak menyesatkan, hoaks, itu menambah kondisi yang tidak baik bagi masyarakat indonesia," kata Moeldoko.
Layanan ini dapat diakses melalui telepon ke nomor 119 ekstension 8.
Masyarakat yang butuh konsultasi psikologi ketika menelepon akan langsung terhubung dengan relawan yang memberikan konseling.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Buruh di Tangerang Iris Urat Nadi Hingga Meninggal Dunia Akibat Terkena PHK Massal
