Duduk Bareng Kambing, Ditutupi Paket hingga Sembunyi di Mobil Derek, Modus Pemudik Kelabui Petugas

Para pemudik menggunakan bermacam modus agar lepas dari pemeriksaan di pos check point agar bisa sampai ke kampung halaman.

Editor: Nurul Qomariah
mega nugraha/tribun jabar
Penumpang di mobil logistik jenis van ketahuan sembunyi di balik tumpukan paket barang, Rabu (6/5/2020). Mobil diberhentikan di exit tol Kopo. 

TRIBUNPEKANBARU.COM, BANDUNG - Berbagai cara dan siasat dilakukan pemudik agar lolos sampai kampung halamannya, di tengah larangan mudik dan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar ( PSBB ).

Selama larangan mudik, sejumlah check point didirikan untuk menghalangi para pemudik.

Nah, para pemudik menggunakan bermacam modus agar lepas dari pemeriksaan di pos check point.

Namun, ternyata, para polisi yang bertugas di pos check point tak mudah dikelabui.

Para petugas sukses menggagalkan siasat licik para pemudik.

Ayah Nikita Willy Meninggal di RS Rujukan Corona, Sakit Apa? Begini Penjelasan Keluarga

Menhub Budi Karya Sebut Tidak Ada Perbedaan Mudik dan Pulang Kampung, Kok Beda dengan Presiden?

Petugas Bekerja Maraton hingga Sahur, Labor Biomolekuler Provinsi Riau Sehari Bisa Uji 150 Sampel

Beberapa cara yang berhasil dibongkar polisi, mulai dari menumpang di mobil logistik dan ditutupi paket kiriman, sembunyi di bagasi bus, menumpang di truk trailer, hingga menumpang bersama kambing.

Berikut sejumlah aksi warga yang nekat mudik dengan berbagai cara yang berhasil dirangkum Tribunpekanbaru.com.

Ditutupi Paket Kiriman Barang

Di cek poin PSBB Jabar Gerbang Tol Kopo, mobil logistik jenis van mengangkut penumpang diduga hendak mudik, Rabu (6/5/2020).

"Iya ada, tadi kami minta sopir untuk membuka kendaraannya, saat dibuka di dalamnya ada lima orang, ditutupi paket kiriman barang," ujar Kabid Pengendalian dan Ketertiban Transportasi Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara via ponselnya.

Saat ditemukan, mereka langsung diminta turun dari kendaraan untuk didata.

Kepada petugas, mereka mengaku berasal dari Jakarta dengan mengakses Tol Cipularang.

"Katanya mau mudik ke Bandung. Sudah kami data. Langsung kami suruh putar balik," ujar Asep.

Kapolsek Babakan Ciparay Kompol Sukaryanto menambahkan, para pemudik tersebut langsung dihalau kembali ke dalam tol.

"Disuruh putar balik lagi ke dalam tol karena menyalahi aturan PSBB dan larangan mudik," ujar Kapolsek.

Gunakan Truk Derek

Pugas gabungan memergoki pemudik yang berusaha melintas di Kota Semarang, Jawa Tengah, dengan modus menggunakan truk towing yang membawa satu unit minibus berisi empat orang yang diduga akan mudik.
Pemudik bersembunyi di dalam mobil yang diangkut truk towing di Semarang, Jawa Tengah.

Peristiwa terjadi di cek poin sekitar Taman Unyil Kota Semarang yang merupakan perbatasan dengan Kabupaten Semarang, Sabtu (2/5/2020) sekitar pukul 10.00 WIB.

Awalnya petugas menyetop truk tersebut karena mengangkut sebuah mobil minibus yang ditutupi dengan terpal.

Saat disetop dan dilakukan pemeriksaan, ternyata ada empat orang berada di dalam mobil yang diangkut truk towing itu.

"Langsung kami minta putar balik. Tidak sempat ditanya ke mana tujuan mereka karena saat itu arus lalu lintas padat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Endro P Martanto, dilansir dari kompas.com.

Kemudian keempat pria tersebut diminta kembali naik ke atas mobil yang diangkut truk towing itu sebelum akhirnya memutar balik ke arah Kota Semarang.

Endro mengimbau kepada para pemudik agar mengurungkan niatnya di masa pandemi Covid-19 ini seperti instruksi pemerintah. "Taati imbauan pemerintah. Tunda mudiknya," katanya.

Menumpang Truk Kontainer Raksasa

Tujuh orang diduga hendak mudik dari Tangerang menuju kawasan Rangkas Bitung, Lebak-Banten, Selasa (28/4/2020).

Kapolresta Tangerang, Kombes Pol Ade Ary Syan Indradri mengatakan saat ditemukan, tujuh orang itu kedapatan sedang menumpang truk kontainer raksasa bernopol B-9713-UEH melewati kawasan Cikupa, Kabupaten Tangerang.

Keenam penumpang tersebut duduk di depan bersebelahan dengan sopir saat melewati salah satu cek poin PSBB di Citra Raya kemudian dihentikan polisi.

"Saat ditanya petugas, mereka ini hendak mudik tujuan ke daerah Rangkas Bitung, Lebak Banten," kata Ade melalui pesan singkat, Kamis (30/4/2020) dilansir dari Tribunjakarta.com.

Abdul Probo sebagai sopir, lalu enam penumpang lainnya adalah Herman, Didin, Supandi, Yani, Yanto dan Suhanda yang mayoritas beralamat KTP di Pandeglang, Banten.

Saat didapati petugas dan setelah didata, ketujuh orang dengan truk kontainernya langsung diperintahkan putar balik.

"Truk kontainer berikut penumpang diberikan imbauan dan kendaraan putar balik atau tidak diperbolehkan melintas," kata Ade.

Menumpang Truk

Enam pemudik ditemukan menumpang sebuah truk di GT Cikarang Barat, Jumat (1/5/2020) sekira pukul 10.52 WIB.

Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Sambodo Purnomo Yogo mengatakan aksi tersebut terbongkar saat petugas Ditlantas yang berjaga di Pos Pengamanan Operasi Ketupat Jaya 2020 di GT Cikarang Barat menggelar pemeriksaan rutin terhadap truk yang akan keluar Jabodetabek.

Pada awalnya pemeriksaan berjalan lancar tanpa ada temuan yang mencurigakan.

Petugas kemudian memeriksa truk dengan nomor polisi G 1906 FR yang dikemudikan FEI.
Kisah dua pemudik nekat bersembunyi di bawah kerupuk yang diangkut truk saat terpergok petugas di Pelabuhan Merak, Banten.

Sesuai prosedur, petugas kemudian meminta pengemudi untuk turun dan membuka bagasi truk untuk memeriksa isi muatan sebelum diperkenankan meninggalkan Jabodetabek.

Namun yang ditemukan petugas bukan barang melainkan enam pemudik.

Petugas kemudian meminta seluruh penumpang truk turun untuk didata dan dimintai keterangan.

Berdasarkan keterangan yang dikumpulkan petugas, para pemudik itu menumpang truk tujuan Brebes, Jawa Tengah, dengan imbalan sejumlah uang.

"Penumpang tersebut akan diangkut ke Brebes, Jawa Tengah. Untuk biaya akan dibayar setelah di Brebes," kata Sambodo dalam pesan singkatnya dilansir dari Kompas.com, Jumat (1/5/2020).

Sedangkan menurut keterangan pengemudi, truk tersebut mengangkut bawang dari Brebes menuju Jakarta dan kembali lagi ke Brebes.

"Truk tersebut awalnya membawa bawang dari Brebes ke Pasar Bitung dan pulang ke Brebes," ujarnya.

Rela Duduk dengan Sekumpulan Domba

Beberapa orang asal Garut, Jawa Barat, rela duduk bersama sekumpulan domba di mobil pick up untuk mudik ke kampung halaman.

Aksi mereka terbongkar setelah petugas melakukan razia di Kota Cimahi, Selasa (28/4/2020.

Ranto Sitanggang, selaku Kepala Seksi (Kasi) Angkutan Dinas Perhubungan Kota Cimahi memaparkan temuan tersebut terjadi di lokasi cek poin Padasuka, Kota Cimahi.

"Sewaktu pemeriksaan, kami menemukan ada kendaraan pick up pada bagian depan diisi hingga empat orang, normalnya bisa diisi dua orang. Kami berhentikan dan kami langsung memeriksa," kata Ranto dilansir dari Tribunjabar.co.id, Selasa (28/4/2020).

Karena terbukti melanggar, maka petugas meminta agar penumpang lainnya untuk turun dan melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi lain.

"Mobil ini mengangkut beberapa ekor domba dari Cianjur menuju Garut. Mereka menolak untuk menggunakan mobil lain, mereka memilih untuk duduk di bagian belakang bersama beberapa ekor domba," kata Ranto.

Walaupun bisa melanjutkan perjalanan, pengemudi pick up tersebut tetap diberikan tilang berupa teguran dari pihak kepolisian dan wajib melapor ke pihak kewilayahan tempat tujuan.

Bersembunyi di Bagasi Bus

Foto sejumlah pemudik bersembunyi di dalam bagasi bus viral di media sosial.

Berdasarkan keterangan peristiwa tersebut terjadi di Ciledug, Tangerang, Banten.

Mereka bersedia duduk di bagasi bus dengan membayar Rp 450 ribu demi menghindari razia petugas.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang, Wahyudi Iskandar pun memberikan komentar terkait peristiwa tersebut.

Menurutnya kejadian itu berlangsung, Jumat (24/4/2020).

"Ini dari Jumat pagi infonya," ujar Wahyudi kepada Warta Kota, Minggu (26/4/2020).

Ia menyatakan bahwa Terminal Ciledug, Kota Tangerang sudah ditutup dan agen-agen bus tidak ada yang beroperasi sejak Sabtu (25/4/2020).

"Agen tutup, bus enggak ada," ucapnya.

Dirinya pun menyayangkan aksi para pemudik yang nekat tanpa memikirkan keselamatannya.

"Sudah ditutup semua terminal," kata Wahyudi.

Kurnia Lesani Adnan, Pemilik PO SAN sekaligus Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI), membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kejadiannya di Cileduk, tapi bukan terminal resmi. Sebenarnya begini, bukan busnya saja, tapi penumpangnya yang memang sudah mau mudik, artinya kemauan dari penumpang atau masyarakatnya,”ujar pria yang akrab disapa Sani kepada Kompas.com, Sabtu (25/4/2020).

Karena takut ada razia jadi penumpang itu mau duduk di dalam bagasi dulu," tambahnya.

Menurut Sani, setelah berhasil melewati pos pengawasan, baru kemudian bus tersebut bongkar muatan dan menaikkan penumpang yang ada di bagasi ke dalam kabin.

Setelah itu kembali meneruskan perjalanan ke daerah tujuan bus AKAP tersebut.

Sani menjelaskan adanya kejadian tersebut memang miris.

Pada satu sisi mengambarkan adanya bukti bila titik pengawasan yang tidak kuat dari pemerintah.

Di sisi lain adanya gambaran bila masih ada masyarakat yang memang mau pulang kampung karena sudah tidak ada yang bisa dikerjakan di Jakarta.

"Kalau sudah begitu siapa yang harus disalahkan. Masyarakat yang mudik ini karena mereka di sini kan terlantar, tidak tahu harus bagaimana akhirnya nekat tetap mudik juga, sementara di lain sisi pemerintah juga tidak ketat dalam pengawasannya," ucap Sani. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Siasat Licik Para Pemudik Hindari Razia, Duduk Bareng Kambing sampai Sembunyi di Mobil yang Diderek

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Pemudik Sembunyi di Mobil Logistik, Ditutupi Paket Kiriman Barang, Ketahuan di Exit Tol Kopo

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved