Hancurnya Hati Juriah, Jangankan Kabar yang Diterima, Jasad Anaknya Saja Tak Pernah Ia Lihat
Setahun lalu pamit, Juriah tak pernah lagi dnegar kabar anaknya. Bahkan jasad putranya itu tak pernah ia lihat. Sungguh hancur hatinya
TRIBUNPEKANBARU.COM- Pamit dengan harapan meringankan beban orangtua, Ari (25) tak pernah lagi terdengar kabarnya.
Sang ibu Juriah yang menunggu harap-harap cemas bagaimana nasib anaknya yang diketahui bekerja di kapal asing.
Juriah berupaya menelpon anaknya itu setelah berbulan-bulan bekerja tak pernah memberikan kabar.
Namun sayang, Ari tak pernah bisa dihubungi. Bahkan sampai akhir hayatnya Juriah tidak pernah lagi mendengar kabar anaknya.
• Kesedihan Keluarga ABK yang Jenazahnya Dilarung ke Laut, Tak Bisa Hubungi Anaknya
• TERUNGKAP, BP2MI Terima 389 Aduan dari ABK Sejak 2018: Terbanyak Gaji Tak Dibayar
• Kisah ABK Indonesia Dilarung di Laut Oleh Kapal China, Tidak Pernah Komunikasi dengan Orangtua

Ia hanya mendapatkan kabar jika anaknya itu sudah meninggal dunia. Yang membuatnya pilu dan hancur adalah, jasad anaknya justru dilarung ke laut tanpa meminta izin kepadanya.
Sungguh Juriah merasakan begitu pilu. sejak menerima pekerjaan dan pergi meninggalkan kelurag, Juriah begitu rindu pada anak laki-lakinya itu.
Juriah merupakan warga Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang Ogan Komering Ilir (OKI) Sumatera Selatan.
Hati Juriah seolah hancur, putranya Ari (25) meninggal dunia dan jasadnya dilarung begitu saja tanpa kabar dan persetujuan pihak keluarga.
Juriah mengungkapkan, orang tersebut mencari pemuda desa yang mau bekerja di kapal luar negeri.
Anaknya, Ari menjadi salah satu orang yang menerima tawaran.
"Saat itu ada enam mau menerima tawaran orang itu, salah satunya Ari dan temannya akrab, Jefri," kata Juriah.
Tak bisa menghubungi Namun rupanya, selama bekerja di Kapal Long Xing 629 China, Juriah tak bisa menghubungi anaknya. Ia rindu pada putranya yang sudah berbulan-bulan bekerja di kapal tersebut.
• Selain Kasus Kematian, Ternyata Gaji ABK Indonesia yang Kerja di Kapal Asing Sering Tak Dibayar
• VIDEO: 14 ABK WNI yang Diperbudak Kapal China Long Xing 629 Tiba di Tanah Air
Kerinduan itu berujung kekecewaan karena Ari tidak pernah bisa dihubungi.
"Tidak pernah menelepon dan kami juga tidak bisa menelepon," Juriah tertunduk.
Hingga saat-saat terakhir sampai mereka mengetahui putranya meninggal dan dilarung ke laut, tak ada sepatah kata pun yang terucap dari putranya.
Begitupun Juriah, tak bisa menyampaikan pesan apapun terhadap anaknya.
Setelah putranya 14 bulan bekerja, Juriah malah mendapatkan kabar duka.
Seseorang yang mengaku sebagai bos Ari di Jakarta meneleponnya.
Juriah diminta segera ke Jakarta.
"Yang kedua ada minta rekening dengan saya, ujung-ujungnya tiga hari kemudian menyuruh saya ke Jakarta, (ternyata) anak saya meninggal,” kata Juriah.
Lebih mengejutkan lagi, mereka mengetahui jenazah Ari telah dilarung tanpa persetujuan keluarga.
Juriah memohon, pihak berwenang mengusut kasus ini.
• Video: Kasus Eksploitasi ABK Indonesia di Kapal China Seperti Cerita Lama yang Berulang
• Penyebab Kematian 3 ABK Warga Indonesia di Kapal Long Xing 629 Milik China Harus Diusut Tuntas

"Kami tidak senang, kami minta kasusnya diusut," kata Juriah.
Sebab, di mata ibundanya Rohani, Ari adalah sosok anak yang perhatian dengan orangtuanya.
Ketika berangkat bekerja di kapal pun, Ari berpamitan untuk meringankan beban keluarganya.
"Ari anak yang baik dan suka membantu orangtua," kenang Rohani pilu. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kisah Pilu Keluarga ABK Kapal China, Jasad Anak Dilarung Tanpa Persetujuan, Tak Pernah Bisa Hubungi Putranya
• Kasus Perlakuan Kapal China Pada ABK Indonesia: Gaji, Jam Kerja Tak Manusiawi Hingga Diskriminasi