Satu Keluarga Diamankan Polisi, Diduga Bunuh Anak Kandung dengan Sadis hingga Sandera Warga
Paur Humas Polres Bantaeng, Aipda Sandri mengatakan terduga pelaku dan kerabat, termasuk anak dan istri berjumlah 9 orang, 4 laki laki dan 5 perempuan
Satu orang, yakni Irfandi, tidak mengalami luka saat proses penyanderaan, sementara Sumang dan Enal, mengalami luka.
Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, sementara Sumang mengalami luka gores pada bagian telinganya.
Aksi penyanderaan ini berhasil ditaklukkan ketika personel Polsek Tompobulu Polres Bantaeng, mendatangi lokasi kejadian.
Proses pengamanan berjalan alot, pasalnya satu keluarga ini ogah menyerahkan diri dan memilih bertahan di dalam rumah.
Satu orang di antara mereka mondar-mandir keluar rumah, bak melakukan penjagaan dengan sebilah badik dipinggangnya.
Upaya negosiasi sempat dilakukan polisi namun tak berhasil, sehingga kemudian dilakukan upaya paksa untuk mengamankan pelaku tersebut.
Sebelum Kejadian, Dua Anak Pelaku Berbicara Aneh
Dari informasi yang dihimpun TribunBantaeng.con, dua hari sebelum kejadian pembunuhan dan penyanderaan ini, Kamis (7/5/2020), Tuti dan Rosmini disebut sering berbicara aneh alias diluar kebiasaan.
Tingkah aneh keduanya itu disebut berlangsung hingga Jumat (8/5/2020) malam.
Anak Korban Lainnya Tahan Warga yang Melintas di Jalan
Kejadian pembunuhan tragis ini terjadi pada hari Sabtu (9/5/2020) malam sekira pukul 11.00 Wita.
Saat itu, Rammang turun ke jalan dengan menahan warga yang melintas sambil memegang sebilah parang.
Enal (34 tahun) adalah warga pertama yang menjadi korban, dan mengalami luka sobek di bagian kepalanya.
Akibatnya, ia harus menjalani perawatan medis dengan 30 jahitan bekas luka di kepalanya.
Kemudian ia menahan warga lainnya, yakni Sumang dan Irfandi.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Sebelum Tebas Anak Kandung, Satu Keluarga di Bantaeng Diduga Kesurupan Saat Ritual,
