Amerika Serikat Amburadul Akibat Covid-19: Pecahkan Rekor Sejarah 1926, 20 Juta Orang Menganggur
tingkat pengangguran akibat pandemi corona ini besarnya tiga kali lipat dari krisis ekonomi AS pada Depresi Besar sejak 1929 silam.
Kehilangan pekerjaan ini menyebabkan kerapuhan ekonomi dan memukul semua industri baik AS maupun dunia.
Sebanyak 7,7 orang AS kehilangan pekerjaan di sektor jasa, bidang profesi, dan bisnis yang paling merugi karena pandemi.
Kemudian 2,5 juta orang di bidang pendidikan dan kesehatan juga harus berkorban.
Kantor-kantor dokter gigi merumahkan setidaknya 503.000 karyawan.
Ritel kehilangan 2,1 juta pekerjaan dan pekerjaan manufaktur turun 1,3 juta.
Di samping itu, pengangguran yang dialami orang Afrika-Amerika melonjak dari 6,7 persen pada bulan lalu menjadi 16,7 persen.
Sementara pengangguran bagi pekerja kulit putih AS juga meningkat drastis dari 4 persen menjadi 14,2 persen.
Sekitar 6 juta orang keluar dari angkatan kerja selama sebulan, artinya mereka berhenti mencari pekerjaan.
Tingkat partisipasi angkatan kerja, yakni ukuran persentase penduduk yang bekerja atau mencari pekerjaan, turun 2,5 persen dalam sebulan menjadi 60,2 persen, terendah sejak Januari 1973.
"Ini benar-benar angka yang mengejutkan," kata Jason Reed, profesor keuangan di Universitas Bisnis Mendoza Notre Dame.
"Kami belum pernah melihat yang seperti ini sejak Depresi Besar," lanjutnya.
Ada kemungkinan angka sebenarnya lebih besar, karena sejumlah kantor aduan pengangguran di negara bagian kewalahan.
Sementara itu jutaan orang belum menerima tunjangan pengagguran mereka.
"Laporan situasi ketenagakerjaan mengkonfirmasi apa yang sudah kita ketahui tentang ekonomi. Terlepas dari angka resmi, kita tahu bahwa satu dari lima pekerja mengajukan asuransi pengangguran. Ini mengejutkan," kata Reed.
Minggu lalu, diberitakan 3,2 juta orang Amerika mengajukan tunjangan pengangguran.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-amerika-serikat-donald-trump-di-washington-dc-sabtu-1842020.jpg)