Amerika Serikat Amburadul Akibat Covid-19: Pecahkan Rekor Sejarah 1926, 20 Juta Orang Menganggur
tingkat pengangguran akibat pandemi corona ini besarnya tiga kali lipat dari krisis ekonomi AS pada Depresi Besar sejak 1929 silam.
Jumlah pengajuan telah menurun setiap minggu tetapi tetap pada tingkat yang tinggi secara historis.
Lebih dari 33 juta orang telah mengajukan klaim dalam tujuh minggu terakhir.
Negara-negara bagian termasuk California, Ohio, dan Washington beberapa minggu lagi akan kehabisan dana untuk membayar klaim pengangguran ini.
Satu diantaranya dialami Ivan Schierling yang pada 27 Maret negara bagian Washington telah menyetujui tunjangan penganggurannya.
Namun, hingga saat ini Schierling masih belum menerima uang tersebut.
Padahal tagihannya menumpuk untuk membayar kartu kredit, perawatan kesehatan, dan mobilnya.
"Ini tidak termasuk hanya membayar untuk hidup," kata Schierling.
"Saya tidak bisa membayar susu atau gas untuk berkeliling. Saya agak beku," tambahnya.
Sejatinya, stimulis senilai USD 1.200 atau Rp 17,9 juta itu akan segera habis untuk membayar tagihannya saja.
Sedangkan bos di kantornya tidak tahu kapan akan mempekerjakan Schierling lagi.
"Tidak ada yang bisa saya lakukan, saya hanya duduk, perlahan kehabisan uang tunai," kata Schierling.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandemi Corona Buat 20 Juta Warga AS Menganggur, Pecahkan Rekor sejak Depresi Besar pada 1929
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Pecahkan Rekor Sejarah Kelam Depresi Besar 1926 Amerika Terpuruk Tercatat 20 Juta Warga Menganggur
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-amerika-serikat-donald-trump-di-washington-dc-sabtu-1842020.jpg)