Makin Panas,Perang Statement Trump-China,Usai Tuduh WHO Boneka China,Trump Disindir Sesatkan Publik
China menuding Donald Trump tak mau tanggung jawab dalam situasi pandemi virus corona, dan justru mengatakan WHO sebagai "boneka China".
Presiden yang tengah berjuang terpilih lagi dalam Pilpres AS 2020 itu mengkritik China, yang dianggap menyembunyikan data sebenarnya.
Taipan real estate itu juga menyalahkan WHO karena dianggap membantu Beijing.
Bahkan, dia menyebut WHO sebagai "boneka Negeri Panda".
Beijing berulang kali membantah tuduhan itu.
Melalui Presiden Xi Jinping, China menegaskan sudah merilis informasi secara terbuka dan transparan.
Saat ini, Negeri "Uncle Sam" adalah negara paling terdampak Covid-19, dengan 1,5 juta kasus infeksi dengan 90.000 korban meninggal.
Dilansir BBC Selasa (19/5/2020), Trump mempublikasikan surat ancaman kepada Dr Tedros itu di Twitter, sehari setelah kritikan Gedung Putih ke WHO.
Dalam pertemuan virtual Dewan Kesehatan Dunia, Menteri Kesehatan AS Alex Azar menuding Jenewa membiarkan Covid-19 tak terkendali dan "menyebabkan hilanngnya banyak nyawa".
Dalam suratnya kepada Tedros, Trump menuding organisasi itu mengalami "kekurangan kebebasan yang memprihatinkan" dari China.
Di antara tudingannya, sang prsiden menyatakan organisasi yang dipimpin Tedros "konsisten mengabaikan" apa yang dia sebut "laporan kredibel".
Dia merujuk tuduhan bahwa virus tersebut berasal dari Wuhan pada akhri Desember 2019, atau yang lebih parah, pada bulan sebelumnya.
Dalam laporan itu, presiden berusia 73 tahun itu menuding antara lain: Mengutip laporan bahwa organisasi kesehatan menunda deklarasi wabah darurat karena mendapat tekanan dari Presiden Xi Jinping.
Mengkritik Jenewa karena memberi pujian terhadap "transparansi" Beijing di tengah dugaan mereka membungkam atau kurangnya kooperasi internasional.
Menuding WHO gagal untuk menyikapi diskriminasi rasial berkaitan dengan Covid-19, yang tengah terjadi di China.
Trump menyebut Dr Tedros bisa menyelamatkan banyak nyawa, jika dia bertindak seperti Dr Harlem Brundtland, Ketua WHO saat wabah Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS) 2003-2004.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/presiden-as-donald-trump-berbicara-dalam-pengarahan-harian.jpg)