Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Mau Ketawa Takut Dosa,Sahwan Terjebak di Pohon Kelapa,Tak Bisa Turun,Berteriak Tak Ada yang Dengar

Kepala Pelaksana BPBD Purbalingga, Umar Faozi, Senin mengatakan, Sahwan terjebak di atas pohon setinggi 12 meter selama 3 jam

Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Sahwan (43) warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah, terjebak selama tiga jam di atas pohon kelapa pada Minggu (24/5/2020) kemarin.(KOMPAS.COM/Dok. BPBD Purbalingga) 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PURBALINGGA - Sahwan (43) berteriak minta tolong hingga suaranya habis namun tak ada yang mendengar.

Sahwan minta tolong karena tak bisa turun dari atas pohon kelapa yang dipanjatnya, Minggu (24/5/2020).

Warga lain tak mendengar permintaan tolong Sahwan yang terjebak di atas pohon kelapa karena suasana kebun sepi saat itu.

Untunglah, akhirnya ada yang mendengar teriakan warga Desa Majatengah, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah ini.

WOW, Tarifnya Lima Kali Lipat dari Harga Normal, Siapa Tidak Tergiur ?

Iming-iming Menangkan Lelang, Akun Palsu FB Catut Nama Anggota DPRD Kota Pekanbaru Riau Robin Eduar

Gembira Rayakan Lebaran, Gubri Syamsuar Ingatkan Masyarakat Riau Jangan Lalai dan Tetap Patuhi PSBB

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD) Purbalingga, Umar Faozi, Senin mengatakan, korban terjebak di atas pohon setinggi 12 meter selama tiga jam.

“Korban pamit mencari kayu bakar sekitar pukul 16.00 WIB. Saat memanjat pohon kelapa tiba-tiba badannya lemas dan tidak bisa turun,” katanya.

Korban pun berteriak minta tolong tetapi tak ada yang mendengar karena kondisi kebun sepi.

Beruntung satu jam kemudian ada warga yang melintas dan mendengar teriakan korban.

“Sekitar pukul 17.00 WIB, ada tetangga yang mendengar teriakan korban meminta tolong, dua orang warga mencoba ikut memanjat untuk menolong namun tidak berhasil,” ujarnya.

Warga kemudian menghubungi kontak darurat BPBD dan petugas segera datang ke lokasi.

Proses evakuasi berjalan dramatis karena pohon kelapa sangat tinggi sehingga tidak ada tangga yang sanggup menjangkau.

“Akhirnya petugas mencoba mengevakuasi dengan teknik vertical rescue, dan korban berhasil turun menggunakan tali pukul 18.10 WIB,” ujar dia.

Umar mengungkapkan, korban mendadak lemas karena kondisi badan yang belum pulih pasca sakit beberapa hari lalu.

Namun korban memaksakan diri untuk memanjat pohon hingga terjadi insiden tersebut.

Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter Usai Kesetrum

Jika Sahwan berhasil diselamatkan, lain lagi dengan kisah Sumarto (40), warga Desa Babadsari, Kecamatan Kutowinangun, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, dilaporkan jatuh dari pohon kelapa akibat tersengat listrik, Jumat (3/1/2020) sore.

Kapolsek Kutowinangun Iptu Sugiyanto menjelaskan, kejadian bermula saat korban diminta memetik kelapa oleh tetangganya.

Saat berada di atas pohon, korban bermaksud memotong pelepah pohon kelapa.

"Namun pelepah tersebut jatuh menyangkut ke kabel listrik tegangan tinggi yang berdekatan dengan pohon. Korban akhirnya tersengat hingga jatuh ke jalan aspal," kata Sugiyanto melalui pesan singkat.

Sugiyanto mengatakan, tubuh korban terpental dan jatuh dari pohon kelapa dengan ketinggian sekitar 10 meter.

Korban mengalami luka parah pada bagian kepala.

"Dibantu warga sekitar korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Kutowinangun untuk mendapatkan pertolongan," ujar Sugiyanto.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Sugiyanto mengimbau kepada masyarakat yang memiliki pohon berdekatan dengan jaringan listrik untuk berhati-hati.

"Kalau bisa untuk ditebang saja demi keamanan, apalagi sekarang sedang musim hujan," tambah Sugiyanto.

Jatuh dari Pohon Kelapa, Empat Penderes Nira Tewas

Nasib empat penderes di Kulon Progo berakhir tragis.

Tujuh orang jatuh dari ketinggian 10-15 meter pohon kelapa dalam beberapa hari belakangan di Kapanewon Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Empat orang di antaranya meninggal dunia. Tiga orang luka berat. "Ketujuh orang itu berada di wilayah Kokap saja. Risiko penderes itu tinggi aplagi di musim (hujan) seperti ini," kata Koordinaor Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kokap, Taufik di kantor Dinas Sosial Kulon Progo, Rabu (13/5/2020).

TKSK salah satu kepanjangan tangan Dinas Sosial, Pemberdayaan, Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kulon Progo.

Insiden itu terjadi di beberapa desa, seperti Hargotirto, Hargorejo, Hargowilis, hingga di Kalirejo. Mereka berusia antara 40-50 tahun.

"Empat penderes meninggal dunia karena jatuh antara tanggal 30 April - 9 Mei 2020. Terakhir tanggal 11 Mei kemarin juga ada yang cacat berat karena jatuh di Tangkisan I.”

“Dua lainnya di tanggal 9 dan 20 April yang baru masuk laporannya," kata Taufik.
Pandemi Coronavirus Diseases 2019 (Covid-19) berdampak pada semua aktivitas warga, termasuk di kehidupan keluarga penderes.

Taufik menceritakan, warga di pedesaan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari ditopang banyak aktivitas, seperti buruh bangunan dan buruh lainnya.

Kehidupan mereka juga didukung usaha mandiri membuat gula kelapa yang diperoleh dari pohon kelapa di kebun sendiri maupun orang lain. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jatuh dari Pohon Kelapa, Empat Penderes Nira Tewas, 3 Luka Berat"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Pria Dievakuasi Setelah Terjebak 3 Jam di Atas Pohon Kelapa"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tersengat Listrik, Pria Ini Jatuh dari Pohon Kelapa Setinggi 10 Meter"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved