Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Sambil Menangis, Istri George Floyd Menuntut Keadilan atas Kematian Suaminya 

Kesedihan itu tidak bisa ia sembunyikan begitu saja, saat pertama kalinya muncul dan bicara di depan publik usai kematian suaminya.

Editor: M Iqbal
KEREM YUCEL / AFP
Pengunjuk rasa berkumpul untuk menyerukan keadilan bagi George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit, di Hennepin County Government Plaza, pada 28 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota. 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Kehilangan suami, begitu menyebabkan duka yang mendalam bagi Roxie Washington. 

Apalagi kematian George Floyd terjadi dengan sangat tragis, tertelungkup di trotoar, di bawah tindihan tiga petugas polisi.

Bagi ibu dari Giana, seorang putri semata wayang yang masih berusia 6 tahun, Floyd adalah sosok ayah yang baik dan tidak pantas meninggal tragis seperti itu.


Istri Minta Uang untuk Beli Kebutuhan Dapur, Tapi Tak Dikasi, Suami Malah Lakukan Ini Lalu Kabur

Isteri George Floyd Menangis & Pegang Erat Tangan Putri Semata Wayangnya: Saya Ingin Keadilan

Kesedihan itu tidak bisa ia sembunyikan begitu saja, saat pertama kalinya muncul dan bicara di depan publik usai kematian suaminya.

Bersama Giana, yang menggenggam erat tangannya, Washington menuntut keadilan atas kematian sang suami.

Roxie Washington menginginkan empat petugas polisi yang terlibat dalam kematian Floyd mendapat hukuman yang setimpal atas pembunuhan yang telah memicu gelombang unjuk rasa protes di seluruh AS dan dunia.

"Pada akhir hari, mereka bisa pulang dan bersama keluarga mereka," ujar Washington.

"Tapi Gianna tidak memiliki ayah. Dia tidak akan pernah melihatnya tumbuh, lulus (sekolah). Dia tidak akan pernah berjalan menyusuri lorong," ucap Washington, sembari menangis.

Ketika Washington menyampaikan konferensi persnya di Balai Kota Minneapolis, Gianna, mengenakan kemeja putih, sepatu tenis dan celana jeans biru muda.

Ia selalu menempel pada ibunya, kadang kala terlihat kerutan di wajahnya.

"Dia mencintainya, dia sangat mencintainya," kata Washington tentang perasaan Floyd kepada putri mereka.

"Saya di sini untuk anakku. Saya di sini untuk George Floyd karena saya ingin keadilan baginya, dan aku ingin keadilan baginya karena dia baik. Tidak peduli apa yang orang pikirkan, dia baik," tuturnya.

Washington diapit oleh pengacara keluarga dan teman dekat keluarga Stephen Jackson, mantan pemain National Basketball Association, yang membawa Gianna ke dalam gedung.

"Mengapa kita harus melihat rasa sakitnya? Saya di sini untuk mendapatkan keadilan bagi saudaraku... dan entah bagaimana, Tuhan, kita akan mendapatkannya, "kata Jackson.

"Ini harus berhenti," tegasnya.

George Floyd
George Floyd (Ben Crump Law/NY Post)

Hasil Autopsi Independen Buktikan George Floyd Dibunuh

Dua dokter melakukan autopsi independen terhadap jenasah George Floyd, yang meninggal dalam tahanan polisi di Minneapolis dua pekan lalu dan memicu gelombang unjuk rasa di Amerika Serikat (AS).

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved