Pemko Pekanbaru
Super Hub Pemko Pekanbaru

Bukan dengan Cara Militer, China Pakai Cara Licik Ini agar Diakui Sebagai Penguasa Pulau Sengketa

Cara licik dilakukan setelah China kalah di Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Belanda, 2016 atas pengaduan Filipina.

Facebook
Bukan dengan Cara Militer, China Pakai Cara Licik agar Diakui Sebagai Penguasa Pulau Sengketa. Pulau Woody di Kepulauan Paracel Laut China Selatan yang dikuasai China meski juga diklaim Vietnam dan Taiwan 

TRIBUNPEKANBARU.COM - Setelah membangun pangkalan militer di pulau-pulau yang disengketakan di Kepulauan Paracel, Laut China Selatan, China melakukan cara licik untuk memperkuat klaim teritorial atas pulau tersebut.

Cara licik dilakukan setelah China kalah di Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, Belanda, 2016 atas pengaduan Filipina.

Tribunal mengeluarkan putusan bahwa China tak memiliki hak historis atas sumber daya perairan di area nine-dash line--wilayah imajiner yang dihubungkan 9 titik-- dan dianggap melanggar kedaulatan Filipina.

Kantor dan Markas militer China di Pulau Woody Kepulauan Paracel
Kantor dan Markas militer China di Pulau Woody Kepulauan Paracel (facebook)

Mahkamah mengatakan China telah melakukan pelanggaran atas hak-hak kedaulatan Filipina dan menegaskan bahwa China 'telah menyebabkan kerusakan lingkungan' di Laut China Selatan dengan membangun pulau-pulau buatan.

Kini China menggencarkan pertanian sayuran di Pulau Woody, Kepulauan Paracel, Laut China Selatan, seperti dilansir media pemerintah China, Global Times yang berbasis di Beijing.

Kubis yang ditanam di sebuah pulau kecil akan membantu China mengukuhkan klaimnya di wilayah lebih luas di laut yang disengketakan, dengan membuat lebih banyak orang tinggal di sana dan membuktikan bahwa mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

Personel Angkatan Laut China bulan lalu memanen 750 kilogram kubis di Pulau Woody.

Mereka menggunakan teknologi yang dikembangkan di dalam negeri untuk membudidayakan berbagai jenis kubis, seperti bokchoy dan selada, sebut media itu.

Peta Kepulauan Paracel
Peta Kepulauan Paracel (google maps)

Vietnam dan Taiwan juga mengklaim pulau tersebut serta laut di sekitarnya.

Pakar menilai pemberitaan panen kubis di Pulau Woody itu akan membantu China membuktikan adanya aktivitas ekonomi di pulau sengketa tersebut, suatu nilai tambah dalam upayanya mendapatkan landasan hukum yang diakui internasional untuk menguasai Paracel.

"Selain penggunaan militer, Anda perlu melakukan sesuatu yang substantif untuk mendukung klaim kedaulatan Anda," kata Oh Ei Sun, Senior Fellows di Institut Urusan Internasional Singapura.

"Anda perlu melakukan sesuatu yang dapat memajukan apa yang disebut ekonomi lokal."

Teknologi di balik tanaman Tiongkok di Pulau Woody dapat "mendukung komunitas" di sana, lansir Global Times. 

Sekitar 1.000 orang sudah tinggal di pulau itu.

Mereka sangat bergantung pada pengiriman makanan dari daratan China.

Sumber: Tribun Medan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved