11 Warga Pelalawan Riau yang Dikarantina di GOR Sehat, Diskes Sebut OTG dengan Rapid Test Reaktif

11 warga yang berada di karantina khusus merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test

Penulis: johanes | Editor: Nurul Qomariah
istimewa
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Pelalawan memandu warga yang menjalani karantina khusus untuk senam pagi di GOR Tengku Pangeran, Kamis (11/6/2020). 

TRIBUNPEKANBARU.COM, PANGKALAN KERINCI - Sebelas orang masih menjalani karantina khusus di Gedung Olahraga (GOR) Tengku Pangeran Kabupaten Pelalawan Riau.

Mereka masuk karantina pada Rabu (10/6/2020) sore lalu dan hingga Jumat (12/6/2020) masih diisolasi.

Penghuni karantina khusus itu terjaring dalam proses rapid test yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Diskes) dan puskesmas di Kecamatan Ukui.

Program Kota Tanpa Kumuh Dikerjakan di Tualang Siak Riau pada Thaun 2021 Mendatang

Jemaah Tak Pakai Masker Dilarang Masuk Masjid An Nur Riau, Satu Pleton Satpol PP Diterjunkan

Anak Durhaka, Santuy Minum Kopi Usai Gorok Leher Ibu Kandung karena Tak Diberi Uang Rp 20 Ribu

Rapid test massal secara random yang dilakukan didapati warga yang reaktif hasil pemeriksaanya.

Selain itu ada juga warga yang datang ke puskesmas untuk mengurus surat keterangan (suket) sehat dan harus menjalani pemeriksaan cepat dan hasilnya reaktif.

"Setelah menjalani isolasi sejak Rabu sampai tadi pagi, kondisi mereka cukup baik dan semuanya sehat. Mudah-mudahan hasilnya nanti negatif," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Pelalawan, H Asril M.Kes, kepada Tribunpekanbaru.com, Jumat (12/6/2020).

Asril menyebutkan, 11 warga yang berada di karantina khusus merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang reaktif Covid-19 berdasarkan hasil rapid test.

Hasil swab test yang telah dilakukan akan keluar dalam tiga hari sejak dilakukan pengambilan sampel cairan hidung dan mulut oleh tim medis dari masing-masing OTG.

Langkah untuk mengkarantina 11 warga asal Ukui ini menurut Diskes sudah tepat, lantaran tidak ada gejala yang nampak dari tubuh dan kesehatan mereka.

Jika harus dibiarkan tetap di tengah masyarakat atau hanya isolasi di rumah, risiko yang akan ditanggung lebih besar jika kemudian hasil pemeriksaan swab positif Corona.

Tracing contact akan dilakukan dan mengisolasi semua orang yang pernah kontak dengan mereka.

"Sama halnya dengan pasien positif dari klaster Magetan dulu. Mereka juga OTG. Tapi harus segera diisolasi untuk memutus mata rantai penularan Covid-19," ujar Asril.

Juru bicara tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTPP) Covid-19 Pelalawan ini menyebutkan, melihat latar belakang para OTG itu bisa menjadi penyebar virus jika dinyatakan positif nantinya.

Karena ada yang berprofesi sebagai penjual pecal lele, petugas SPBU, hingga pelajar yang akan bersekolah.

Ia berharap warga tersebut sehat dan negatif Corona untuk mempertahankan prestasi Pelalawan nihil pasien positif dan PDP selama lima hari ini.

Berdasarkan data sebaran Covid-19 di Pelalawan menunjukan positif Corona dan Pasien Dalam Pengawasn (PDP) masih nol sejak Selasa (9/6/2020).

Hanya Orang Dalam Pengawasan (ODP) yang bertambah 67 orang dari 133 menjadi 200 orang, termasuk yang menjalani karantina di GOR.

( Tribunpekanbaru.com / Johannes Wowor Tanjung )

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved